2 Hari setelahnya
18.30. Di Jerussalem.
DORR! DORR! DORR!!
"CEPAT! KE GANG ITU!"
DORR!!
Yuta dan anggota teamnya berlari di sebuah gang kecil. Sayangnya gang kecil yang saat ini mereka lewati tak memberikan ketenangan bagi mereka. Pasalnya, saat ini mereka tengah dikejar oleh 12 orang bersenjata Magnum yang menembaki mereka tanpa ampun. Dan satu benda yang saat ini sedang Yuta genggam di tangannya adalah alasan di balik sikap tidak ramah orang-orang itu.
Ya, Yuta dan rekan-rekannya berhasil merebut kembali dokumen milik M.O.O.N yang entah apa isi di dalamnya. Yang jelas, Yuta tidak bisa membiarkan orang-orang di belakangnya berhasil merebut kembali dokumen berharga yang ada di tangannya saat ini. Karena jika hal itu terjadi, maka Yuta pasti akan dihabisi oleh Jhonny.
"Kita tidak bisa terus berlari, kita harus menyerang balik!" Seru Haecan masih berlari sekuat tenaga.
"Caranya?! Peluru kita tinggal sedikit. Kita tidak bisa melawan jika keadaannya seperti ini." Balas Felix.
"Kita tidak bisa terus bersama, kita harus berpencar!" Saran Christoper.
"Chris benar, di persimpangan depan, kita harus berpencar." Yuta menunjuk ke arah persimpangan yang berjarak sekitar 60 meter di depan mereka. "Kita berkumpul lagi di Helicopter. Bagaimana?"
Semua orang mengangguk, mengiyakan instruksi Yuta kecuali Ryujin. Gadis itu tidak tahu dia harus pergi kemana dan apa yang harus dia lakukan. Di depan sana ada tiga jalan, dan Ryujin sama sekali tidak tahu daerah ini sama sekali. Dia tidak mau sampai terpisah dengan rekan-rekannya. Karena, jika dia sendiri sudah pasti dia akan tertangkap.
"BERPENCAR!" Teriak Yuta saat mereka sampai di persimpangan.
Tanpa pikir panjang, Ryujin akhirnya memilih jalan lurus. Benar saja, apa yang dia takutkan terjadi. Ryujin terpisah dari rekan-rekannya. Bangchan dan Yuta memilih jalan ke kiri, sedangkan Renjun, Felix, dan Haecan memilih jalan kanan. Sekarang, dia berlari sendirian tanpa ada yang menemaninya.
Ryujin menoleh ke belakang, dan mendapati dua orang mengikutinya. Gadis Shin itu benar-benar takut saat ini. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia hanya sendiri sedangkan di belakangnya, ada dua orang bersenjata api sedang mengejarnya. Sungguh, kenapa di misi pertamanya Ryujin harus dihadapkan pada kondisi yang sangat tidak menguntungkan seperti ini?
DORR! DORR!
"KYAAA!!" Ryujin menutup telinganya ketakutan.
"Stop right there!" Teriak salah satu orang di belakang Ryujin.
Ryujin mengumpat dalam hatinya. Jika terus seperti ini, maka satu atau dua tembakan selanjutnya pasti akan melukai gadis itu. Ryujin harus menemukan cara agar bisa lolos dari dua orang di belakangnya. Gadis Shin itu melirik ke segala arah untuk mencari sesuatu yang mungkin bisa membantunya melarikan diri, atau membalas serangan dua orang di belakangnya. Untung saja dewi fortuna sepertinya sedang memihaknya. Ketika dia melihat ada tumpukan peti kosong di sisi dinding sebelah kanan, dia langsung menjatuhkan tumpukan peti tersebut guna menghambat lari dua orang di belakangnya. Beruntung baginya, karena kedua orang itu tertimpa tumpukan peti tadi dan terjatuh.
Ryujin tersenyum puas saat melihat dua orang tadi kesulitan menyingkirkan peti-peti di atas tubuhnya. Meski begitu, Ryujin tetap harus mencari cara agar bisa lolos dari kejaran dua orang di belakangnya.
Ryujin sampai di pertigaan, kali ini dia mengambil jalan ke kanan. Ketika dia sedang berlari, tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menariknya untuk masuk ke dalam sebuah rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
No More Home
FanficPercayakah kalian bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang lebih dari hanya sekedar mengingat dan memberi sinyal ke tubuh? Beberapa orang memiliki otak yang dapat menolak Virus dan menjadikan diri kebal terhadap virus. Mereka disebut imun. Sebuah...