(Season 2) 63. Lie

765 120 70
                                    

Ending scene - IU

Tenangkan hati, tenangkan pikiran. Banyak-banyak sabar.

Biar adem, Nana cengirin.

Ganteng sangat jodoh orang ini :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng sangat jodoh orang ini :')

Happy reading💕

























Ada saatnya, manusia merasa bagaimana dunianya runtuh menjadi puing. Dimana tidak ada lagi harapan yang tersirat di kepala. Mengubah logika menjadi ledakan emosi yang merusak. Sampai kelabu dunia menjadi begitu nyata dirasakan.

Semuanya runtuh, kosong, hilang sekejap mata. Bahkan tidak ada lagi bayang-bayang optimis berputar di kepalanya. Di kepala 4 gadis lugu dalam kalutnya.

Sungguh lucu filosofi ikatan antar manusia. Dimana butuh berbulan-bulan untuk membangunnya menjadi sebuah keluarga, dan runtuh hanya dalam sekejap mata. Bahkan seseorang yang paling mempercayai ikatan tersebut, kini hanya bisa diam menangisi keruntuhan dunianya.

"Eonni, kenapa?" Lirih Yuna dalam tangisnya. "Kenapa kau melakukannya?"

Gadis yang ditanya hanya bisa diam dengan air mata yang mengalir dalam tatapan kosongnya. Dia sadar bahwa dirinya telah menghancurkan kehidupannya sendiri. Untuk itulah, rasa hancur membuatnya tidak bisa berbuat lebih dari hanya menundukan kepalanya. Menyesalipun percuma. Karena meski perbuatannya akan menghancurkan hati banyak pihak, nyatanya inilah jalan yang dia ambil untuk menyelamatkan cintanya.

"Aku- aku tidak tahu harus bagaimana. Eonni, aku, tidak percaya. Tidak mungkin-kau tidak mungkin jahat." Yuna meracau tidak jelas. Nafas gadis itupun sudah tersengal-sengal, seolah paru-parunya terbakar emosinya sendiri.

Mata Chaeryeong tertutup dikala hatinya tidak kuat untuk menyaksikan Yuna terluka karenanya. Dia tidak tahu harus melakukan apa lagi selain mengucapkan beribu maaf kepada Yuna dan Eonninya yang lain. Karena rasa sakit yang kini mereka rasakan merupakan buah dari pengorbanannya terhadap cinta yang dia idamkan.

Sungguh, Chaeryeong hanya ingin segera mati saja daripada terus menyaksikan kekecewaan dari 4 saudarinya.

Bruk!

Ryujin mencengkram dadanya yang terasa nyeri. Sungguh disayangkan gadis itu tidak bisa tegar di saat seperti ini. Yang bisa dia lakukan hanyalah menangis semakin jadi. Padahal dia mengira bahwa dia telah mendapatkan keluarganya kembali. Ryujin telah menganggap bahwa kehidupannya sempurna setelah mendapatkan teman yang bisa dia percaya.

Tapi kenapa ketika semuanya berjalan lancar selalu ada kejadian yang meruntuhkan semua angannya. Kenapa penghianatan yang Chaeryeong lakukan membuat jantungnya teremat kuat?

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang