"Kau sudah bangun?"
Lia yang baru saja sadar menoleh ke sumber suara. Dan mendapati Chenle, Jaemin dan seorang laki-laki lainnya sedang duduk di meja. Jaemin langsung turun dari meja dan menghampiri Lia.
"Bagaimana kondisimu?" Tanya Jaemin setelah sampai di depan Lia.
Lia diam dan tidak menjawab pertanyaan Jaemin. Dia kemudian mencoba untuk bangkit dan duduk. Jaemin yang melihat itu langsung membantu Lia untuk duduk tapi, tangannya di tepis pelan oleh Lia.
"Aku bisa sendiri." Ucap Lia.
Jaemin mengerti dan mundur satu langkah. Setelah berhasil duduk, Lia merasa sedikit pusing. Tangannya memegang keningnya. Rasanya, tubuhnya menjadi sangat aneh. Dia masih merasa lemas dan berkunang-kunang. Apa ini efek samping obatnya?
"Mau kubawakan air?" Tawar Jaemin.
Lia menggeleng pelan. Kemudian menatap Jaemin sayu.
"Ini jam berapa?" Tanya Lia.
"Jam 11 malam. Kau tertidur selama 3 jam." Jawab Jaemin tanpa melunturkan senyumnya.
"Aku ingin bertemu Yeji." Pinta Lia.
"Apa kau sudah kuat berjalan?" Tanya Jaemin.
Lia mengangguk pelan walau tubuhnya masih lemas. Dia lalu menyibak selimut dan menurunkan kedua kakinya. Liapun turun dari ranjang itu. Namun, baru dia berdiri, tubuhnya sudah kehilangan keseimbangan dan duduk kembali diranjang.
"Tidak mungkin kau bisa berjalan secepat itu. Efek dari antigennya akan bertahan sampai 10 jam. Selama itu, tubuhmu akan kesulitan mengumpulkan energi. Otot-otot tubuhmu akan kehilangan 50% kekuatannya. Sebaiknya kau istirahat sampai besok pagi." Ucap Chenle sambil berjalan ke arahnya.
Lia diam dan tidak menjawab. Rasanya, tubuhnya sudah tidak memiliki energi sama sekali untuk berbicara. Memang benar apa yang dikatakan oleh Chenle. Otot tubuhnya seolah kehilangan tenaga dan tak mampu untuk bergerak bebas. Entah kenapa, rasanya hari ini dia begitu sial.
"Mau kubantu?" Jaemin mengulurkan tangannya menawarkan bantuan.
Lia terdiam sambil menatap tangan Jaemin yang terulur kearahnya. Sebenarnya dia gengsi untuk meminta bantuan padanya. Apalagi, Lia juga masih tidak percaya dengan orang-orang ini. Kenapa mereka bisa sangat baik padanya. Terlebih lagi, sebelumnya Chenle ingin membunuhnya. Itu membuatnya semakin sulit menerima orang-orang ini. Yahh, mau gimana lagi? Mau tak mau dia harus menerima bantuan Jaemin untuk bisa bertemu Yeji.
Lia membuang muka dan menerima tangan Jaemin. Kelakuan tsundere Lia membuat Jaemin tidak tahan untuk terkekeh. Ternyata, Lia juga seorang yang memandang gengsi ya. Rasanya sangat menggemaskan.
"Sepertinya lebih baik kita semua ke ruang utama. Yang lain pasti sedang menunggu kita." Ucap Yeonjun kemudian dia menatap ke arah gadis yang terbaring di ranjang yang lain. "Hei Yuna-Ssi! Kau mau ikut atau tidak?"
Lia menatap gadis yang bernama Yuna itu. Dia baru sadar kalau dari tadi ternyata ada gadis lain selain dirinya. Dari pengamatan Lia, gadis ini sepertinya memiliki sedikit trauma. Terlihat dari reaksi dia yang langsung mengangguk kuat dan cepat-cepat menempel pada Yeonjun. Menandakan bagaimana dia sangat ketakutan ditinggal sendirian saat ini. Lia mengerti keadaan Yuna. Karena, sebelumnya dia juga telah mengalami hal yang sangat mengerikan yang membuatnya cukup trauma untuk pergi keluar. Tetapi, kalau Lia lihat, Yuna sepertinya masih lebih muda darinya. Maka sudah sewajarnya Yuna begitu ketakutan.
"Ayo, kita ke ruang utama!" Ajak Chenle yang diangguki oleh Yeonjun dan Jaemin.
Chenle jalan duluan lalu di susul dengan Yeonjun dan Yuna baru Jaemin dan Lia yang jalan sedikit lebih pelan. Karena, kaki Lia benar-benar terasa seperti jelly sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
No More Home
FanfictionPercayakah kalian bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang lebih dari hanya sekedar mengingat dan memberi sinyal ke tubuh? Beberapa orang memiliki otak yang dapat menolak Virus dan menjadikan diri kebal terhadap virus. Mereka disebut imun. Sebuah...