Next

862 129 37
                                    

Pertama Tama aku mau minta maaf karena telat update :'(

Jadwal sekolah banyak banget.. Bahkan, waktu libur kemarin saja aku ditiban sama tugas dan lomba mewakilkan kelas 😭 waktu aku benar-benar tersita untuk itu.. senin kemarin aku quis kewirausahaan + pr bikin cerpen + Di suruh ke sekolah buat registrasi, ditiban besoknya pake ulangan sosiologi + Ulangan prakarya, di tiban lagi sama quis matematika dan PJOK terus bikin cerpen juga buat lomba sekolah, hari ini aku ulangan sejarah wajib, dan quis sejarah minat.. semua itu belum di tambah sama kegiatan yang lain.. jadi cuma ada sedikit waktu.. Untung besok aku libur karena ada acara sekolah :3 jadi bisa ngetik deh..

Sebenarnya sempat down juga kemarin, karena aku kalah lomba hehe :3 padahal aku sudah mempersiapkan banget itu lomba dan banyak pengorbanan untuk itu.. tapi, aku mencoba untuk kasih waktu untuk healing dulu dan akhirnya mood lumayan naik.. eh habis itu dapat kesempatan ikut lomba lagi :v

Thor, bukan lapak curcol..

oke oke,

Siapa yang masih nunggu next chapter?

Aku kasih kepastian deh.. nanti malam update ya.. semoga aja nggak pada kabur ya kalian gara gara kelamaan.. :')

Sebagai bonus, aku kasih trailer deh..

°°°

"Bukan aku yang ingin memasukinya, tapi dia yang mengundangku untuk memasukinya."

Jaemin mengernyitkan dahinya heran. "Apa maksudmu?"

"Kalian pikir, gadis lemah ini bisa mengalahkan ku untuk mengendalikan virus ciptaan ku? Kenapa setelah menghianatiku, kalian malah semakin naif? Padahal, aku mengharapkan perlawanan yang menantang dari kalian. Tapi, yang bisa kalian lakukan hanya bersembunyi seperti elang yang telah kehilangan sayapnya."

Bangchan mendengus sambil tersenyum sinis. Berbeda dengan Ryujin, dominasi Donghae seakan telah hambar dirasa oleh Bangchan. Pengalamannya selama bertahun-tahun sudah melatih mentalnya untuk berhadapan dengan Donghae. Bahkan, sebelum dia bergabung dengan Ryujin, Bangchan sudah berkali-kali menentang Donghae hingga Donghae pernah hampir memenggal kepalanya. Asam, pahit, dan sedikit manis, segala bentuk asli dari kejamnya dunia sudah pernah dia rasakan dari atasan bengisnya yang satu ini. Itulah kenapa, gertakan seperti apapun tidak akan berpengaruh banyak terhadap metalnya.

"Kenapa kau tertawa?" Tatapan Lia mulai berubah perlahan.

"Lucu saja Tuan Lee, kau mengatakan perumpamaan tentang elang dan lain sebagainya. Tetapi kau lupa, bahwa kaulah sang serigala yang telah kehilangan kawanan terbaiknya."

"Wah, wah, seekor anak serigala yang telah mengkhianati kawanannya kini kembali menjadi sang alpha dan menunjukkan taringnya pada kawanan lamanya. Aku selalu terkesan dengan ketangguhanmu Christopher."

"Kau benar Tetua, kami bukan lagi bagian dari kawananmu. Karena kami adalah Aquila guard." Setelah sekian lama membisu, akhirnya Ryujin berani untuk mengeluarkan suaranya. "Kami lah elang yang akan segera keluar dari tempat persembunyiannya tuan Lee. Kami tidak akan kembali padamu kecuali untuk menghentikan perbuatan jahatmu."

°°°

"Seandainya semua orang tahu, maka orang yang kau sayang itu pasti akan tamat."

"Apa maksudmu?"

"Kau itu bodoh, apa yang kau lakukan adalah tindakan terbodoh yang pernah kau perbuat. Apa kau tidak tahu? Dia selalu berusaha untuk membuat penghianatan ini berhenti. Tapi kau malah membuatnya semakin terjebak akan lingkaran setan yang tak pernah putus. Sekarang, hanya ada dua pilihan untukmu. Membiarkannya mati di tangan Pak Lee, atau membiarkannya dihakimi oleh Renjun."

"Renjun-Oppa tidak akan pernah tega membunuh rekannya sendiri."

"Apa kau yakin? Bukankah kau sudah melihat, betapa bencinya dia pada penghianat seperti mu? Kau tidak mengenal Renjun dengan baik. Kita lihat saja, siapa yang akan mati pertama, kau, atau dia."

"Tidak akan jika kau yang ku bunuh lebih dulu."

STEBB!!

"Bodoh! Apa yang kau lakukan?!"

"Mengembalikan keadaan."

°°°

EAKKK Apa tuh..

See you at 20.00 yaa..

Luv luv 💕

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang