33. Two of us

1K 168 78
                                    

21.00.K.S.T.

Tok! Tok! Tok!

Jaemin mempersiapkan wajah tertampannya sebelum si empunya pintu membukanya. Pasalnya, saat ini Jaemin ingin menjemput seorang gadis yang merupakan bagian dari hidupnya. Semua hal sudah dia persiapkan baik-baik. Karena hari ini, dia akan menghabiskan waktu dengan gadis yang sudah dia nobatkan menjadi tambatan hati.

Sedangkan di dalam, ada seorang gadis Choi yang sedang menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang. Tangan gadis itu begitu dingin dan terkepal di depan dadanya. Untuk memantapkan hatinya, Lia menoleh ke belakang. Ke arah teman-teman nya yang sedang tersenyum padanya.

"Ayo keluar, pangeran mu sudah menunggu." Ucap Yeji.

"Selamat bersenang-senang Eonni." Yuna mengedipkan matanya.

Lia mengangguk dan kembali menghadap ke pintu. Sebelum membuka pintu, dia menghela nafas dahulu untuk menghilangkan rasa gugupnya. Padahal, dia dengan Jaemin selalu bertemu. Tapi, entah kenapa deg degannya terasa seperti ingin menemui kekasih setelah sekian lama berpisah.

Kriett!

Pintu terbuka sehingga sekat diantara keduanya telah tiada. Mereka berdua akhirnya bisa saling memandang satu sama lain. Lia yang tak tahan akhirnya menunduk malu dan Jaemin yang tersenyum memandang cantiknya Lia sekarang.

Jaemin memakai celana jeans hitam dan sweater Hoodie tebal berwarna abu-abu juga syal berwarna senada yang melingkar di lehernya. Sedangkan Lia menggunakan Jeans biru dongker dan sweater pink, juga jangan lupakan syal merah maroon yang melingkar di lehernya. Lia sengaja menggerai rambut panjangnya dengan menyematkan jepitan Cherry kecil di bagian depan rambutnya agar terkesan fresh. Berkat teman-temannya, Lia jadi tidak perlu repot-repot memilih baju apa yang harus dia pakai hari ini. Dari syal, sweater, celana, dan jepitan adalah hasil dari kerempongan teman-teman nya yang malah lebih heboh darinya. Tapi hasilnya cukup memuaskan. Lia akui, teman-temannya sangat modis dan stylish dalam memilih pakaian.

"Cantik." Puji Jaemin tanpa menghilangkan senyumannya.

Lia mengangkat wajahnya dengan malu-malu. "Kau juga tampan."

"Aku memuji jepitannya kok." Ledek Jaemin yang mengundang gelak tawa Yeji, Yuna, Ryujin, dan Chaeryeong di belakang.

Lia cemberut dengan wajah yang memerah. Sudah malu-malu maong, eh malah di permalukan begini. Tapi, Jaemin tidak sejahat itu dan tidak akan membiarkan Lia kehilangan moodnya. Dia maju selangkah lagi dan membetulkan syal milik Lia. Setelah selesai, dia menatap langsung ke mata gadis Choi itu.

"Aku bercanda. Jepitan ini memang cantik, tapi yang memakai lebih cantik dari sejuta jepitan cantik ini."

Wajah Lia semakin memanas mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Jaemin. Kalau biasanya setelah di terbangkan lalu dijatuhkan, berbeda pada Lia. Dirinya sudah terbang semakin diterbangkan. Dan jangan lupakan, suara-suara teriakan yang menggema di belakang Lia.

Iya, Lia yang di romantisin teman-teman nya yang histeris. Lihat saja Yuna yang sampai jejingkrakan saking bapernya dengan adegan so sweet dan uwuw di depannya. Karena tak tahan dengan euforia dalam hatinya, Lia langsung mengalihkan pembicaraan.

"Em, sudah semakin malam, ayo kita pergi." Ajak Lia dengan suara yang sangat bergetar.

Yeji, Ryujin, Chaeryeong, dan Yuna terkekeh mendengar suara gemetar Lia. Mereka juga yakin tangan Lia sudah membeku saking gugupnya. Mereka itu sudah tahu tentang Jaemin yang menyukai Lia. Tapi soal kepada siapakah hati Lia memilih, ke-4 temannya tidak bisa menebak. Lia bahagia bila bersama Jaemin, tapi juga senang apabila Hyunjin dekat dengannya. Tinggal bagaimana Lia memilih di akhir antara kedua pemuda itu. Apakah si pemuda Hwang yang sejak dulu dia sukai atau pemuda Na yang baru saja menciptakan perasaan baru baginya. Jika dilihat dari reaksinya sih, mungkin Lia sudah mulai membuka hati untuk Jaemin. Tapi, biarlah itu menjadi urusannya. Ke-4 temannya hanya bisa mendukung apapun itu keputusan Lia.

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang