18. Gotta go

1.1K 205 29
                                    

2 hari kemudian

08.00.K.S.T

Seperti kata Taehyun sebelumnya, 2 hari setelahnya para laki-laki di rumah itu akan pergi ke hutan untuk melakukan pembersihan area. Walau tidak semua yang akan pergi. Seperti contohnya Ayen, Kai, dan Beomgyu yang akan menetap di rumah ini. Sisanya karena dirasa hasil latihan nya paling menunjukkan kemajuan yang signifikan, mereka akan ikut bersama dengan Aquila guard untuk membunuh beberapa monster yang berada di area hutan ini. Mereka hanya akan melakukan pembersihan dalam radius 1,5 KM saja.

Dulu sih, saat mereka hanya ber-11, waktu yang mereka butuhkan bisa sampai 2 hari 1 malam untuk melakukan pembersihan. Tapi, karena sekarang mereka ketambahan tenaga, mungkin hanya memakan waktu beberapa jam atau paling lama 1 hari satu malam.

"Apa kau benar-benar harus pergi?" Tanya Lia pada Jaemin yang sudah siap dengan perlengkapan militernya.

"Iya. Aku dan teman-teman ku sudah terbiasa melakukan hal ini."

Lia menunduk dan memainkan jarinya. Dia ingin mengatakan sesuatu tapi rasanya sangat malu untuk dikatakan. Melihat gelagat aneh dari Lia, Jaemin menyadari kalau gadis Choi di depannya itu sedang gelisah.

"Hei, ada apa?" Tanya Jaemin.

Lia mengangkat wajahnya. "Oh, emm, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu."

Jaemin tersenyum dan memajukan wajahnya. "Sampaikan lah."

Lia menelan ludah kasar dan menghindari tatapan Jaemin. "Kem, kembalilah dengan selamat."

Jaemin tersenyum senang setelah mendapatkan kalimat itu dari Lia. Selama ini, dia tidak pernah mendapatkan kalimat bermakna kekhawatiran seseorang atas keselamatan nya itu. Untuk pertama kalinya, seseorang mengatakan hal itu padanya. Dan Lia, adalah sosok pertama yang mengungkapkan hal itu.

Jaemin memeluk Lia tiba-tiba. Tentu saja tindakannya membuat Lia tersentak kaget. Dia melirik Jaemin tidak mengerti serta salah tingkah harus bagaimana. Ingin membalas, tapi banyak orang di sini.

"Oppa, banyak yang melihat kita." Bisik Lia.

"Aku akan pergi dan kau masih memikirkan ego? Aku ini tutormu loh." Sindir Jaemin masih tidak melepaskan pelukannya.

Lia hanya menghela nafas dan terpaksa membalas pelukan Jaemin. Dengan malu-malu, Lia mengangkat tangannya dan membalas pelukan pemuda Na itu. Karena banyak yang memperhatikan mereka, Lia akhirnya menenggelamkan wajahnya di dada Jaemin. Sekaligus menutupi wajahnya yang memerah.

"Aku akan pulang dengan selamat. Jaga dirimu baik-baik ya." Ucap Jaemin pelan.

Lia mengangguk. "Iya."

Beralih pada Yeji yang berdiri tepat di depan Hyunjin. Jujur saja, dia cukup kaget saat pagi tadi Bangchan mengumumkan kalau mereka akan keluar untuk memburu para monster di hutan. Yeji sempat merasa sedikit lega ketika Bangchan bilang kalau hanya laki-laki saja yang akan pergi. Tapi setelah dia berkata kalau survivor laki-laki juga akan ada yang ikut, dia langsung merasa khawatir kalau Hyunjin akan terlibat dalam kegiatan rutin ini. Benar saja. Hyunjin ternyata menjadi salah satu orang yang dianggap mampu oleh mereka untuk ikut bersama mereka.

"Oppa, aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi kalau kau tiada." Lirih Yeji masih tidak mau melepaskan tangannya dari tangan Hyunjin.

"Aku pasti akan kembali Yeji-ya. Lagipula, kau tahu sendiri oppamu ini cerdik. Aku selalu bisa melarikan diri saat dulu ayah menghukum aku kan?" Hyunjin mengusap pundak Yeji pelan.

"Ih, kau ini santai sekali. Ingat, di sana adalah ladang zombie dan monster. Bagaimana jika mereka mengepungmu nanti?"

Hyunjin menggeleng pelan mendengar ocehan Yeji dengan segala perkiraan buruknya. Adiknya yang satu ini. Bukannya memberinya semangat malah makin menakut-nakuti Hyunjin. Jujur saja, Hyunjin memang merasa sedikit takut untuk pergi keluar sana. Tapi, mau bagaimana lagi? Ini demi ketentraman hidup mereka.

No More HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang