Percayakah kalian bahwa otak manusia memiliki kemampuan yang lebih dari hanya sekedar mengingat dan memberi sinyal ke tubuh? Beberapa orang memiliki otak yang dapat menolak Virus dan menjadikan diri kebal terhadap virus. Mereka disebut imun.
Sebuah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
• • • • • • • • • • • • •
• • • • • • •
Waktu yang sama dengan Jae-lia main TOD
Di saat Jaemin dan Lia sedang bermain-main di kamar Jaemin, Jeno dan Yeji sedang berlatih di halaman belakang. Oh, lebih tepatnya hanya Yeji yang latihan. Sedangkan Jeno, dia sedang di dapur membuatkan kopi untuknya dan Yeji. Padahal, dia tidak tahu Yeji suka kopi atau tidak. Dia hanya berinisiatif untuk membuatkan minuman yang dapat menambah semangat.
Sedangkan Yeji sedang latihan memukul samsak untuk menguatkan otot lengannya. Jeno memang sengaja ingin memantapkan fisik Yeji dulu. Karena, Yeji akan dia berikan tugas untuk memegang senjata berat.
"Jeno-Hyung!" Panggil Taehyun yang baru saja datang.
"Oh, kau, ada apa?" Tanya Jeno masih asik mengaduk kopi di cangkir nya.
"Ah tidak apa-apa, aku ingin mengambil air untuk Chaeryeong minum obat." Jawab Taehyun lalu berdiri di sebelah Jeno.
"Oh, bagaimana dengan keadaan Chaeryeong? Apa sudah membaik?" Jeno menuangkan kopi di cangkir untuk Yeji.
"Yah, begitulah. Masih demam. Mungkin nanti malam akan membaik." Jawab Taehyun dengan nada datar khas nya.
Taehyun melirik ke arah cangkir yang sedang Jeno aduk. "Hyung, kau membuat kopi untuk siapa?"
Bukannya menjawab, Jeno malah tersenyum dan membawa kedua cangkir itu. "Cepat sembuh untuk Chaeryeong ya!"
Taehyun yang di tinggalkan oleh Jeno hanya menghendikan bahunya acuh. Karena dia yakin, pasti cangkir yang satu lagi untuk Yeji.
"Yeji-Ssi!" Jeno menghampiri Yeji dengan dua cangkir di tangannya.
Yeji yang di panggil pun menghentikan kegiatannya meninju samsak. Yeji sempat mengernyitkan dahinya melihat Jeno yang menghampiri nya dengan dua cangkir di tangannya.
