Dua Puluh Dua

609 104 6
                                        

Ini adalah kali kedua Arsya mengunjungi Perpustakaan Nasional Kerajaan Chartreuse. Perpustakaan besar dengan banyak koleksi baik fisik maupun digital itu dari luar terlihat seperti kastil. Begitu pula design klasik interiornya. Saat pertama kali Arsya mendatanginya, Arsya benar-benar terpukau. Rasanya seperti berada di Hogwart.

Ribuan koleksi buku-buku tua, ukiran kayu pada dinding dan tangga, serta suasana yang dramatis karena penerangan dari chandelier. Jendela-Jendela besar dan memanjang tinggi di lengkapi dengan kaca mozaik yang membentuk berbagai gambar. Lemari-lemari kayu besar dan kokoh yang memenuhi dinding dari lantai hingga atap. Ruang baca nya yang terlihat seperti lounge itu, juga dilengkapi perapian. Bahkan di beberapa bagian masih dilengkapi dengan meja dan kursi kayu yang terlihat tua tapi kokoh.

Meskipun begitu, sentuhan modern dan teknologi telah dipadukan dengan baik. Tidak hanya akses masuk yang sudah serba digital dengan scanner telapak tangan untuk setiap anggota yang telah terdaftar di data perpustakaan. Tapi juga dengan adanya robot berbentuk kucing yang akan siap menunjukkan rak dimana buku yang kita cari berada.

Arsya benar-benar terbantu karena digitalisasi yang telah diterapkan di perpustakaan ini. Karena semua artikel berita dari berbagai surat kabar telah di digitalisasi. Bahkan menurut Maiza, Arsya bisa mencari berita di koran yang pertama kali terbit di Chartreuse di tahun 1600an. Jadi tidak heran kalau  Arsya dapat dengan mudah menemukan banyak berita tentang kecelakaan yang menyebabkan meninggalnya Pangeran Rivandra.

Namun sesungguhnya, semua yang diceritakan Maiza sudah mengcover semua berita nasional yang telah dibaca Arsya sejak kemarin. Secara umum hampir semua surat kabar memberitakan kedukaan rakyat Chartreuse. Kronologi kejadian dan hasil investigasi atas kebakaran itu. Kesemuanya sesuai dengan cerita Maiza.

Kejadian itu terjadi saat Pangeran Arka yang masih SMA mengisi liburan tengah tahunnya bersama kakaknya Pangeran Rivandra yang waktu itu sedang berkuliah di Cambridge University. Keduanya berjanji bertemu di Paris. Karena itulah tidak banyak pengawalan untuk keduanya. Hanya dua bodyguard yang ikut terbang bersama Pangeran Arka. Sementara Pangeran Rivandra yang memang mendapatkan sedikit kebebasan saat berkuliah di luar negeri, datang tanpa bodyguard.

Hanya empat orang itulah yang diketahui media nasional, yang berada di Megeve Prancis saat itu. Dan tiga hari setelah Pangeran Arka dan Pangeran Rivandra berada di ski resort itu, kejadian naas itupun terjadi.

Cottage yang terbakar adalah kabin mewah yang ditinggali kedua pangeran. Sementara dua bodyguard yang mengawal Pangeran Arka menempati kabin terpisah tapi tidak jauh dari kabin kedua Pangeran. Sehingga saat dua bodyguard itu sadar bahwa cottage kedua Pangeran terbakar. Api telah membesar dan mustahil bagi siapapun keluar atau masuk dari cottage.

Pangeran Arka sendiri ditemukan kedua bodyguard nya dalam keadaan tidak sadarkan diri di atas tumpukan salju tidak jauh dari cottage. Luka di kepalanya menyebabkan Pangeran Arka dalam keadaan koma selama lebih dari satu bulan. Hingga rakyat dan keluarga kerajaan Chartreuse begitu khawatir akan keadaannya. Hampir setiap hari media yang ada berusaha mengupdate berita terkini tentang kondisi Pangeran Arka. Hingga akhirnya Pangeran Arka sadar dan berita tentang cottage itu perlahan-lahan terlupakan.

Namun hari ini. Setelah hampir satu jam menekuri berbagai artikel di layar iMac perpustakaan ini, Arsya akhirnya menemukan sebuah artikel yang tidak membahas tentang kondisi Arka, kronologi kejadian kebakaran atau hasil investigasi. Artikel yang ditulis sekitar sepuluh tahun setelah kejadian itu. Berita yang membahas tentang kemungkinan adanya wanita yang ikut bersama kedua pangeran. Iya. Artikel itu memang terdengar seperti berita gossip daripada berita factual. Dan coba tebak, siapa penulis berita itu?

Surprise-surprise. Jilly Batari. Nama itu sendiri yang berhasil menarik perhatian Arsya pada artikel dengan judul berlebihan. 'Sepuluh tahun berlalu. Adakah kisah cinta dibalik kebakaran itu?'

CHARTREUSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang