Kekhawatiran Galen dan Calinda adalah bukti nyata mereka adalah orang tua Maiza yang begitu menyayanginya. Kedatangan Carnell yang bahkan tanpa menyapa Arka, adalah sedikit hiburan bagi Arsya karena intuisi nya tentang adanya perasaan khusus diantara Carnell dan Maiza, benar adanya. Tapi selebihnya, Arsya melewati waktu-waktu di lorong Emergency Unit dalam berbagai emosi yang bercampur dan silih berganti. Khawatir, cemas, sedih, takut, rasa bersalah hingga marah.
Semua rasa itu terus saja menyelubungi Arsya. Meski Arsya berusaha keras tidak menunjukkan di wajahnya. Arsya tidak ingin memperburuk suasana dengan membuat Arka yang tidak pernah meninggalkan sisinya lebih khawatir lagi. Arsya bahkan berusaha memaksakan sebuah senyum untuk menguatkan Galen dan Calinda. Karena Arsya tau, kedua orang tau Maiza itu pasti jauh lebih khawatir darinya. Meski pengetahuan itu kembali menambahkan rasa bersalah pada diri Arsya.
Arka baru bisa membujuk Arsya untuk pulang setelah dokter yang menangani Maiza keluar dari ruang emergency dan mengabarkan bahwa Maiza akan baik-baik saja. Setelah mereka memindahkan Maiza ke ruang perawatan intensif. Setelah Arsya mendengar diskusi terakhir Arka, Carnell dan dokter yang menangani Maiza.
Berdasarkan hasil analisis dokter dan bukti-bukti yang ditemukan di tempat kejadian. Hasil dari diskusi ketiga pria itu adalah Maiza mengalami overdosis karena morfin yang disuntikan ke lehernya. Dari hasil itu, baik Arka dan Carnell untuk sementara sepakat berkesimpulan bahwa siapapun penyerang Maiza, memiliki tujuan untuk membuat Arsya overdosis dan terlihat sebagai pengguna narokoba.
Kesimpulan yang sangat masuk akal. Karena dimana lagi tempat terbaik untuk membuat Arsya menjadi topik utama dalam breaking news kalau bukan di salah satu stasiun televisi nasional? Kalau penyerangan itu benar-benar berhasil menjalankan aksi nya pada Arsya, maka saat ini berita tentang Calon Istri Pangeran Arka pasti sudah menyebar bagai api yang membakar hutan.
"Uwaahh." Arsya tidak bisa menutupi kekagumannya saat dirinya memandangi langit luas malam itu. "Ini benar-benar indah. Rasanya terakhir kali aku melihat bintang sebanyak ini adalah waktu aku masih sangat kecil."
Begitulah. Bukannya menghentikan Roll Royce Cullinan nya di depan masion atau di basement. Arka justru menghentikan mobilnya itu di pantai. Well, selain karena ini memang mansion nya sendiri. Para penjaga dan bodyguard yang ada pun tidak menghentikan tindakan semuanya, pangeran mereka itu. Hingga akhirnya Arsya dan Arka berakhir duduk diatas kap mobil berharga miliaran rupiah itu, sambil memandangai langit malam dan ditemani oleh bunyi deburan ombak.
"Ini adalah salah satu alasan aku membangun mansion dekat pantai." Gumam Arka yang kini sedang menyandarkan punggung nya dengan santai di kaca depan mobil mahal nya.
Dengan dasi yang telah terlepas dari kerah kemeja nya dan beberapa kancing yang terbuka hingga memperlihatkan sedikit preview dada bidangnya. Ditambah lengan kemeja yang telah dilipat hingga lengan atas dan bagian bahwa kemeja biru yang sebagian telah keluar dari celana nya. Pemandangan Arka saat ini membuat Arsya kesulitan menentukan harus menikmati keindahan ciptaan Sang Kuasa yang mana? Langit malam penuh bintang atau manusia tertampan yang pernah di temuinya?
"Kamu tau? Kalau mansion mu berada di daerah pegunungan, aku pasti sudah pulang ke Indonesia sehari setelah aku tiba disini." Balas Arsya yang menyangga tubuhnya dengan kedua tangan nya. "Aku tidak bisa bertahan lama di udara dingin pegunungan."
Tidak ada tanggapan dari Arka. Saat Arsya mencoba memandang pria itu dari sudut matanya, Arsya mendapati Arka sedang memandang langit penuh bintang dalam diam. Meski terlihat jelas Arka sedang tenggelam dalam pikirannya. Arka tidak dapat menebak apa yang sedang dipikirkannya.
Arsya bisa menebak alasan kenapa Arka mengajaknya bersantai sejenak disini. Karena memang sejak mereka bertemu di lift CBS tadi, Arka beberapa kali berusaha mengalihkan pikiran Arsya dari semua rasa negative yang dirasakannya atas situasi yang ada. Tapi Arsya juga tau ada yang ingin disampaikan Arka padanya. Bagaimanapun pria itu telah berjanji pada Arsya sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARTREUSE
RomanceSebuah kerajaan dengan segala intriknya. Sang pewaris tahta dengan segala misteri dan rahasianya. Sebuah tempat tersembunyi dengan keindahannya. Keberadaan ketiganya hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Namun takdir membawa seorang gadis biasa...