Setelah dengan berani menghentikan seorang Pangeran berbicara dan mengucapkan semua kalimat kemarahannya. Gadis itu pergi begitu saja ke kamarnya. Hingga beberapa detik kemudian terdengar bunyi berdebam pintu yang ditutup dengan keras. Benar-benar gadis yang pemberani. Karena hanya Arsya lah yang berani melakukan semua itu di depan Arka.
Namun sebenarnya bukan tangan Arsya yang membuat Arka terdiam saat dirinya ingin bicara. Mata hijau yang terlihat lebih gelap saat gadis itu marah lah yang membuat Arka terpukau. Mata hijau yang memandangnya dengan tajam dari balik kacamatanya. Arka benar-benar dibuat terkagum dan penasaran dengan mata indah itu. Bagaimana bisa mata itu bisa berubah menjadi sedikit lebih gelap, hangat dan cerah? Apakah shade warna hijau mata Arsya bisa berubah-ubah sesuai dengan suasana hati gadis itu? Apakah waran hijaunya lebih terang saat gadis itu tertawa? Bagaimana kalau Arka menggoda Arsya? Apakah...
"Pangeran Arka?" Suara Galen menarik Arka dari pikirannya. "Apa yang terjadi? Apakah Pangeran berdebat lagi dengan nona Arsya?"
Sudut bibir Arka tertarik saat mengingat bagaimana amarah Arsya membuat gadis itu seperti badai yang lewat dan siap menghancurkan apapun. Pasti Galen mendengar gebrakan meja dan suara pintu kamar gadis itu yang ditutup dengan keras.
"Begitulah." Ucap Arka sambil mengangkat bahu dan beranjak dari meja makan. "Aku ingin laporan lengkap tentang kehadiran Reza dan rekaman cctv seharian kemarin."
"Sudah saya siapkan di ruang kerja, Pangeran Arka." Balas Galen yang mengikuti Arka berjalan ke ruang kerja nya.
"Untuk tugas yang aku tinggalkan?"
"Sudah dilakukan sesuai perintah Pangeran." Galen menjawab sambil membuka ruang kerja Arka. Ruang kerja yang kuncinya hanya dimiliki Arka dan Galen. Sehingga saat persona nya yang lain muncul. Tidak ada yang bisa memasuki ruangan ini. "Carnell masih berusaha menelusurinya. Tapi belum ada hasil yang memuaskan. Dia masih belum bisa menemukan Kayla."
"Tentang Arsya?"
"Sudah dilakukan double check. Hasilnya tetap sama. Gadis itu bersih." Ucap Galen sambil menunjuk folder hitam dan flash disk di atas meja kerja Arka. Begitu Arka duduk di kursinya. "Bahkan Reza sendiri juga sudah melakukan pengecekan pada Nona Arsya kemarin. Tapi tidak ada satu petunjuk pun yang mengarahkan dan mengidentifikasi Nona Arsya mengetahui tentang Chartreuse sebelumnya."
"Reza?" Informasi itu membuat Arka tidak dapat menyembunyikan ketertarikannya.
Galen tersenyum dan mengangguk. "Reza memang terlihat tertarik pada nona Arsya. Karena itulah Reza memanfaatkan kemampuan hacker nya untuk menggali lebih dalam tentang nona Arsya. Semua hasil penggalihan informasi nona Arsya ada di flash disk itu. Beserta rekaman cctv kemarin.
Karena itu kah Arka bangun dalam keadaan teringat pada mata hijau Arsya? Karena Reza tertarik pada Arsya? Karena Arsya memberi kesan mendalam pada Reza, hingga alam bawah sadar mereka merekam memori tentang mata indah Arsya. Hal itu membuat Arka semakin penasaran dengan apa yang telah dilakukan persona nya yang satu itu bersama Arsya seharian kemarin. Karena bagaimana pun ini adalah pertama kali nya ada persona Arka yang tertarik pada seorang gadis. Dan yang lebih menarik lagi, persona yang tertarik adalah Reza. Persona yang lebih suka menghabiskan waktu di dengan computer daripada manusia.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kemana dia?" Tanya Arka saat melihat Calinda sedang menyiapkan makan siang di atas meja. Hanya ada satu set peralatan makan yang sedang disiapkan pengasuhnya yang bertubuh subur itu. Jadi sudah pasti gadis bersama Arsya itu tidak akan makan siang bersama nya.
"Dia punya nama, anakku." Nada suara Calinda terdengar penuh protes.
Salah satu pertanda bahwa Arka akan kena omel dari pengasuh nya sejak bayi itu. Hanya ada dua orang di dunia ini yang berani mengomeli Arka. Ratu Athreya dan Calinda. Ah... iya. Bertambah satu lagi. Gadis bersama Arsya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHARTREUSE
RomanceSebuah kerajaan dengan segala intriknya. Sang pewaris tahta dengan segala misteri dan rahasianya. Sebuah tempat tersembunyi dengan keindahannya. Keberadaan ketiganya hanya diketahui oleh orang-orang tertentu. Namun takdir membawa seorang gadis biasa...