33. Miko Terluka

768 46 0
                                    

SELAMAT MEMBACA💘
Jangan lupa vote+komen yaa

•••

"Kalo disuruh milih, lo pilih balapan apa gue?" Miko membuka kaca helmnya dan sedikit berteriak saat bertanya pada Dania.

"Opsinya nggak bisa ganti?"

"Nggak bisa. Lo milih apa?"

Dania mengeratkan pelukannya pada pinggang Miko. Membuat cowok itu menunduk sebentar dan mengusap punggung tangan Dania lembut. Tanpa Dania sadari, senyum lebar Miko tercetak jelas di balik helm fullface-nya.

"Apa jawabannya? Kok malah makin kenceng sih pelukannya?" tanya Miko kembali berteriak.

"Malu, Ko, di jalan nih jangan teriak-teriak!" tegur Dania ikut berteriak.

"Ngaca!"

Cewek itu tertawa lepas. Dania meletakkan dagunya di atas bahu Miko. Tidak peduli dengan tatapan pengemudi lain yang iri, mungkin? Toh, Miko pacarnya. Uwu sekali-sekali boleh kan?

"Balapan atau gue?"

"Nanya itu mulu."

"Kalo belum lo jawab gue nggak bakal berenti nanya."

"Yaudah gue milih lo aja, gimana?"

"Yang ikhlas lah jawabnya. Jangan pake kata yaudah. Kepaksa banget itu kesannya."

"Pilih balapan aja deh. Balapan dulu baru kamu."

Miko terkekeh dan menepuk pelan tangan Dania yang masih melingkar di pinggangnya.

"Kapan-kapan kita balapan berdua ya?"

"Boleh." Dania setuju. "Kita mau ke mana sih ini? Dari tadi nggak sampe-sampe perasaan."

"Keliling-keliling aja. Males di rumah rebahan terus. Mending pacaran sama Dania. Iya nggak?"

Dania terkekeh senang dan menutup visor helm Miko dengan hati-hati. Meskipun sidik jarinya tidak akan menempel.

Diajak jalan-jalan keliling kota naik motor begini saja Dania sudah bahagia, apalagi ke suatu tempat yang sangat memorable.

"Makasih, Miko," ucap Dania sembari membuka visor helmnya, membiarkan angin malam menerpa wajahnya.

Miko yang sayup-sayup mendengar itu mengulas senyumnya. Ia menunduk sebentar dan kembali mengusap punggung tangan Dania.

"Apa lo tau? Keliling kota naik motor berdua sama lo itu impian gue dari dulu," ujar Miko lantang.

"Gue juga." Dania membalas.

"Satu per satu impian gue tercapai. Tapi gue masih belum puas. Next time kita night ride berdua lagi, tapi yang jauh. Mau?"

Dania mengangguk antusias. "Asalkan sama pacar, gue mau."

"Bagus. Inget pacar lo cuma gue. Jangan ada cowok lain yang bahagiain lo selain gue!"

Saat Miko hendak menyalip mobil di depannya tiba-tiba dari arah belakang ada motor juga yang ingin menyalip. Motor yang ia kendarai hampir saja oleng, Dania juga sudah histeris. Cewek itu memiliki trauma dengan kecelakaan, membuat Miko khawatir mendengar pekikan Dania tadi.

"Pegangan yang erat, gue mau kejar motor itu!" Dania mengangguk dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Miko.

Miko melajukan motornya mengejar motor yang hampir saja mencelakainya tadi. Ia membuka visor helmnya saat menyadari jalan ini menuju jalanan sepi saat night ride Vektor di hadang oleh Rektor beberapa waktu lalu. Motor yang ia ikuti berhenti, ia pun ikut berhenti.

VEKTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang