34. Miko Terluka Lagi

705 42 0
                                    

SELAMAT MEMBACA💘
Btw, tau cerita VEKTOR dari mana???

•••

"Mentang-mentang udah nggak digips rangkulan terussssss!" seru Endro sembari berlari dan menyelinap di antara Miko dan Dania.

"Ganggu lo," gerutu Miko mendorong punggung sahabatnya itu agar menjauh.

"Ko, jangan lupa pulang sekolah." Endro berujar sebelum berlari menuju teman-temannya yang lain.

"Mau ngapain pulang sekolah?" tanya Dania.

"Prepare buat acara pelantikan anggota baru."

"Di markas kan acaranya?"

"Iya. Tapi nanti mau mampir dulu ke rumah bang Derwin dan bang Alfredo. Gue mau mastiin mereka bisa dateng nanti malem."

"Bang Duta udah tau?" Dania bertanya.

"Udah semalem udah gue kabarin pas bang Duta ke rumah jenguk gue," jawab Miko sembari mengangkat tangannya saat ada anggota Vektor yang menyapanya.

"Perlu gue temenin nanti?"

Miko menoleh dan tersenyum lebar. "Boleh, sekalian ngomong ke senior kalo gue udah punya pacar," katanya sombong.

"Mentang-mentang punya pacar dipamerin terus. Mampus lo kalo putus," kata Dania disusul kekehannya.

"Jangan ngomong gitu ah, kan yang mau gue pamerin lo. Nanti kalo putus beneran gimana?" gerutu Miko mengacak gemas puncak kepala Dania.

"Emang berani mutusin gue?"

Miko berhenti melangkah dan menatap serius sepasang manik mata milik Dania. Membiarkan cewek itu eye contact dengannya untuk beberapa saat. Senyum miringnya terukir menyadari Dania yang mulai gugup bertatapan dengannya secara intens seperti ini.

"Emang mau kehilangan gue lagi?" balas Miko dengan suara beratnya. Membuat Dania menelan salivanya susah payah.

Miko meniup kedua mata Dania yang tidak berkedip, lalu tertawa ringan.

"Mikoooo!" Dania mengejar Miko yang sudah lari menjauhinya. "Awas lo ya!"

Koridor menuju barisan kelas keduanya menjadi ramai karena teriakan Dania dan Miko yang saling sahut-sahutan. Murid SMA Anggrek yang sudah mengetahui hubungan Ketua Vektor dan Ketua Forla itu hanya menggelengkan kepalanya. Tidak jarang juga ada yang tertawa terhibur. Hubungan Miko dan Dania sama sekali tidak ada yang menentang ataupun tidak suka. Eh, jangan lupakan Dewa, cowok itu menyukai Dania. Berarti ada satu murid yang merasa terganggu dengan hubungan keduanya.

"Sialan, makin lengket aja mereka berdua," desis Dewa sembari menghantamkan kepalan tangannya ke dinding.

•••

Miko meringis saat Dewa tiba-tiba menendangnya hingga ia terjerembab di lantai. Tangan kanannya yang baru saja terbebas dari gips kembali nyeri.

"Maksud lo apa?" tanya Miko berdiri menghadap ke Dewa sembari memegang tangan kanannya yang semakin tidak karuan rasanya.

"Masih nanya?" Dewa terkekeh sumbang dan kembali memberi pukulan telak untuk Miko, tetapi kali ini Miko bisa menyeimbangkan badannya.

Cowok itu mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah karena pukulan Dewa yang sangat kuat. Ia mengedarkan pandangannya, memastikan taman belakang SMA Anggrek sepi.

"Lo udah berani nunjukin siapa Dewa yang sebenarnya setelah predikat lo sebagai Waketos SMA Anggrek dicopot paksa?" ujar Miko meremehkan.

"Selama ini lo selalu pencitraan di depan guru-guru bahkan murid SMA Anggrek. Udah capek pura-pura?"

VEKTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang