54. Pengkhianat di Vektor

673 47 1
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

•••

"Sekarang lo tau siapa pengkhianat di Vektor?" Terdengar suara kekehan melalui sambungan telepon yang sedang berlangsung.

Rahang Miko mengeras. Informasi yang datang dari musuhnya ternyata benar. Dewa jauh lebih tau ketimbang dirinya. Dan kenyataan itu sangat merendahkan harga dirinya sebagai Ketua Vektor.

"Lakra, sahabat sekaligus wakil lo ternyata pengkhianat. Dia adiknya Dega, dia masuk Vektor untuk balas dendam atas kematian Dega. Dia juga deketin Dania supaya lo hancur, Miko. Setelah lo hancur, posisi lo di duduki oleh Lakra."

Kata demi kata penuh provokasi itu sukses menyulut amarah Miko. Cowok itu langsung memutus sambungan telepon dengan Dewa dan melajukan mobilnya kencang menuju markas Vektor.

•••

Seluruh anggota Vektor menyambut wakil ketua mereka yang kembali bergabung setelah beberapa waktu ke belakang memilih untuk off. Penyambutan sederhana itu diakhiri dengan makan bersama. Kekeluargaan dan kebersamaan mereka terasa sangat lekat.

"Miko masih belum ada kabar?" tanya Akmal pada Tama yang duduk di anak tangga bersama inti Forla sembari menikmati makanan masing-masing.

"Nggak tau gue, belum ngecek hape lagi. Coba lo telpon, Mal."

"Kuota gue abis, pulsa juga abis."

"Gunanya lo ikut iuran wifi tiap bulan buat apa?"

Akmal cengengesan. Sebenarnya ia bohong tadi, ia hanya ingin membatasi untuk membuka WhatsApp-nya. Biasalah masalah cewek, takut overthinking dia online tapi nggak bales chat.

"Itu orangnya dateng," ujar Pasya melihat kedatangan Miko.

Langkah cowok itu tegas, rahangnya juga terlihat mengeras. Kedua tangannya terkepal di kanan kiri tubuhnya. Dadanya terlihat naik turun, seperti orang yang sedang menahan amarah.

"Nggak beres nih, Mal," ucap Tama pelan dan meletakkan makanannya kemudian berdiri di samping Akmal.

Semua mata memusatkan fokus pada Miko yang datang dengan raut wajah seperti orang ingin mengamuk. Tidak pernah Miko datang ke markas seperti itu. Ini pertama kalinya.

"Bangun lo bangsat!" Miko menghardik Lakra dan menarik hoodie hitam yang cowok itu pakai.

Mereka yang sedang makan pun terkejut mendengar suara keras Miko yang tertuju pada Lakra, wakilnya.

"Lo pengkhianat ya, Kra. Nggak nyangka gue bisa punya temen kayak lo!" ujar Miko dengan nada rendah, tepat di hadapan Lakra.

Dania langsung mendekat karena tidak ada satupun anggota Vektor yang berani ikut campur jika Miko sedang marah. "Miko lo kenapa?"

Miko menepis tangan Dania mencoba untuk menariknya menjauh dari Lakra. "Nggak usah ikut campur!" pungkasnya dingin.

Miko menyeret kasar wakilnya itu hingga ke halaman belakang markas Vektor. Diikuti inti Vektor, inti Forla, dan seluruh anggota Vektor yang ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Miko melayangkan tinjuan keras ke perut Lakra hingga cowok itu membungkukkan badannya. Tidak berhenti sampai di situ, Miko kembali menarik Lakra hingga berdiri dan meninju rahangnya.

"Kenapa lo diem? Ayo lawan gue!" Miko menyentak bahu Lakra dengan kuat.

"Gila ya lo Kra, gue kira lo temen yang baik. Lo selama ini selalu dukung gue, tapi dibalik dukungan lo itu ternyata lo udah punya rencana lain?" Miko menyeringai dan kembali meninju perut Lakra dengan brutal.

VEKTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang