70. Inikah Akhirnya? (END)

2.9K 102 21
                                    

SELAMAT MEMBACA💘

•••

Mimpi? Kejadian kemarin bukan mimpi atau bahkan prank semata. Kabar meninggal Mirdania Pramatya sudah menjadi trending topik di lini masa. Ada enam hotline yang trending sejak semalam.

Kecelakaan Parah, Mirdania Pramatya Dilarikan Ke Rumah Sakit Terdekat.

Mirdania Pramatya, Adik Pembalap Terkenal Reduta Pramatya Mengalami Kecelakaan Tunggal Di Sirkuit Duta Race.

Adik Reduta Pramatya Mengembuskan Napas Terakhir Karena Cedera Berat Di Bagian Kepala Dan Beberapa Anggota Tubuhnya Usai Mengalami Kecelakaan Fatal.

Pihak Rumah Sakit Mengkonfirmasi Kabar Meninggalnya Adik Pembalap Terkenal, Reduta Pramatya.

Duta Race Berduka, Salah Satu Pembalap Naungannya Berpulang.

Jenazah Mirdania Pramatya Akan Dikebumikan Hari ini.

Karangan bunga sejak semalam membanjiri rumah duka dan pemakaman umum yang dijadikan tempat peristirahatan terakhir Mirdania Pramatya. Dania pagi tadi sudah dikebumikan persis di samping makam abangnya.

Seluruh keluarga, kerabat, dan teman mulai beranjak pergi dari makam Dania. Hanya tersisa anggota Vektor dan Forla yang masih ingin di tempat itu.

Semalaman Miko tidak tidur, sejak Dania dibawa pulang ia selalu berada di sisi pacarnya itu. Ia kehilangan Dania untuk selama-lamanya bahkan sebelum mengetahui alasan Dania pernah membencinya.

"Baru kemarin aku lihat senyum kamu, meluk kamu, natap mata kamu. Tapi sekarang aku cuma bisa berdoa yang terbaik buat kamu," ucap Miko seraya membenarkan letak kaca mata yang menutupi betapa sembab matanya.

"Maaf aku nggak bisa jadi yang terbaik buat kamu selama ini. Maaf kalo aku sering bikin kamu nangis. Kamu udah tenang di sana kan? Lega ya bisa balapan sama aku?"

"Nggak pernah terlintas di pikiran aku kalo kamu bakal pergi secepat ini. Bahkan aku udah siapin tiket liburan buat kamu, tiket nonton MotoGP secara langsung buat kamu juga. Tapi sekarang itu udah nggak berarti lagi, kamu udah pergi jauh banget."

Anggota Vektor dan Forla paham betul bagaimana perasaan Miko. Bukan hanya Miko yang kehilangan tapi mereka semua. Sejudes dan segalak apapun Dania, dia orang baik yang mempertunjukkan kebaikan dengan caranya sendiri.

Kini semua hal tentang Dania hanya sebatas kenangan yang selalu terus dikenang. Dania itu Ketua Fortis Puella yang sangat membanggakan. Namanya akan terukir pada sejarah Duta Race dan masa kejayaan Fortis Puella yang hampir menyentuh angka satu setengah tahun.

"Woi, Dan, gimana nih gue nggak bisa lagi dong ribut sama lo," kekeh Gerald terdengar getir. Cowok itu jongkok di sebelah kiri pusara Dania.

"Gue bakal kangen banget adu mulut sama lo, Dan," ungkap Tama. Di antara anggota Vektor lainnya memang Tama dan Gerald yang paling sering beradu mulut dengan Dania.

"Jangan gentayangin gue ya, Dan, gue nggak bakal ganggu Anna kok," ujar Akmal sendu.

"Kenangan gue sama lo apa ya Dan? Banyak kali ya tapi gue nggak sadar." Endro tersenyum tipis.

Anggota Vektor lainnya mulai beranjak pergi. Mereka tidak ingin lama-lama lagi bersedih agar Dania bisa tenang di alamnya.

"Sampai kapanpun posisi lo di Fortis Puella nggak akan ada yang bisa gantiin, Dania," ucap Pasya dengan seulas senyum.

Sevina mengusap air matanya yang kembali jatuh. Kenangan terindahnya bersama Dania adalah balapan pertama dan terakhir mereka waktu itu.

"Dania," panggil Anna sangat pelan. "Dania, maaf gue belum bisa jadi sahabat terbaik buat lo selama ini. Tapi lo harus tau, kalo lo sahabat terbaik yang pernah gue miliki. Gue ... gue belum siap buat kehilangan lo."

VEKTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang