SELAMAT MEMBACA💘
Baca dengan teliti, jangan diskip ya.
Part ini sangat penting!•••
Duta Race hari ini ramai sekali. Adu balap antara Miko dan Dania digelar secara privat. Hanya ada keluarga, anggota Vektor dan Fortis Puella. Meskipun digelar secara privat, acara itu juga live streaming.
"Berapa laps nih, Ko?" tanya Tama yang menemani Miko mempersiapkan diri untuk balapan yang sebentar lagi akan dimulai.
"Sepuluh. Segitu aja udah banyak buat gue pribadi."
"Optimis menang nggak lo?"
"Haruslah. Demi cinta Dania gue harus menang."
Tama menepuk bahu Miko dua kali. "Kalo optimis kenapa muka lo kayak orang gelisah begitu?"
"Gue juga nggak tau. Nervous kali gue."
"Sukses buat lo. Gue tunggu kemenangannya," ucap Tama menyemangati.
"Thanks, Tam. Doain gue."
Tama mengangguk. "Pasti. Kalo gitu gue mau gabung sama anak-anak dulu."
Miko keluar menuju sirkuit. Di sana ia bertemu tim yang menangani motornya juga Dania bersama timnya.
Hari ini Dania terlihat lebih cantik dari biasanya. Cewek itu sangat memesona menggunakan wearpack khusus pebalap, sarung tangan, dan sepatu boot khusus.
Tidak jauh berbeda dengan Dania, Miko juga mengenakan perlengkapan safety itu. Mereka juga tidak lupa mempersiapkan helm fullface.
"Cantik banget," puji Miko seraya melakukan tos dengan Dania.
"Makasih, emang dari lahir udah cantik kok. Tapi kalo dilihat-lihat lo lebih ganteng pake wearpack gitu deh," balas Dania juga memuji Miko.
"Kayaknya bakal nyaingin bang Duta gue abis ini." Miko dengan sombongnya mengatakan itu di depan adik Reduta Pramatya, pembalap terkenal seantero negeri.
"Kita lihat nanti ya," ujar Dania tidak mau sombong dulu. Dania melangkah satu kali dan langsung memeluk erat tubuh Miko. Rasa nyaman dan hangat semakin terasa ketika Miko membalas pelukannya tak kalah erat.
"Udah siap mengakui kalo lo cinta sama gue kan?" Keduanya merenggangkan pelukan masing-masing.
"Optimis banget ya, Ngab," kekeh Dania.
"Harus optimis."
Miko memandang wajah Dania lekat-lekat. Aura Dania memang sangat terpancar jika sedang menggunakan atribut lengkap untuk safety racing. Terlebih senyum lebar pacarnya itu. Senyum tulus yang hanya tertujukan padanya.
"Kita beneran jadi balapan nih?"
"Kok lo nanya gitu sih, Ko? Ragu ya bisa kalahin gue? Chill aja kali, tunjukin kalo skill lo lebih bagus dari gue." Dania meninju pelan lengan Miko.
"Gue tunggu di garis finish," ujar Miko.
Dania mengangguk pelan. Ia melambaikan tangan kepada Miko, lalu berjalan mendekat ke arah motornya. Sekali lagi, Dania menoleh ke arah Miko yang sudah nangkring di atas motor.
"Gue harus menang, biar bisa liburan sama nonton MotoGP gratis," ucap Dania memotivasi dirinya sendiri. Ia menggulung rambutnya, kemudian memakai helm fullface yang ada di atas tanki motornya.
Masing-masing tim mereka sudah menjauh dari starting grid. Starting grid merupakan kumpulan titik start pada trek lurus start/finish sirkuit, dimana pembalap berkumpul pada permulaan setiap balapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEKTOR (END)
Teen FictionKisah ini bukan hanya sebatas percintaan, persahabatan, kekeluargaan, tetapi juga ada teka-teki yang harus kalian tuntaskan bersama Miko dan Vektor! "Itu artinya udah nggak bisa lihat cantiknya gue lagi ya?" ••• WARNING! : Simpan yang baik, dan bua...