61. Markas Vektor Diserang

519 44 1
                                    

SELAMAT MEMBACA💘
Jangan Diskip Ya Bacanya Biar Paham, Makasih Yang Udah Setia Sama VEKTOR

•••

Ruang kelas 11 IPA 3 sudah seperti tempat konser. Lagu Psycho milik Red Velvet mengalun indah. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Akmal Hendrawan? Koor Vektor Pasukan 120 yang sangat mengidolakan Irene member Red Velvet.

Sama sekali tidak ada yang melarang atau keberatan Akmal memutar lagu itu melalui speaker bluetooth, bahkan tidak sedikit dari mereka yang hapal dengan liriknya.

"Woi, idupin flash hape kalian!" Endro mengintruksi sembari menutup semua tirai jendela di kelas. Lalu mematikan lampu agar semakin gelap.

"Serasa liat konser beneran gue," decak Akmal senang. Kemudian membuka kameranya dan merekam suasana di kelasnya.

Siswa-siswi di kelas itu menggerakkan ponsel mereka ke kanan dan ke kiri. Menganggap ponsel mereka sebagai lightstick.

"Nyanyi terus gais yang hapal!" Akmal dengan wajah berbinarnya mengelilingi setiap deret meja untuk merekam keestetikannya.

Di kelas ini tidak hanya Akmal yang selalu menghibur mereka, tetapi mereka juga menghibur Akmal dengan mengiyakan setiap keinginan Akmal yang suka sekali dengan Red Velvet.

"Mau sampe kapan nih kita ikutan nge-fanboy?" Tama berbisik kepada Miko sembari terus menggerakkan tangan ke kanan dan ke kiri.

"Tunggu aja sampe Akmal capek."

"Kayaknya nggak bakal capek, Ko. Semangat gitu mukanya."

Miko terkekeh. "Nyenengin temen itu pahala. Udah biarin aja dia seneng."

"Nggak cowok nggak cewek di sini bener-bener udah keracunan sama Akmal," ujar Tama berdecak pelan.

Lakra berdehem pelan, kemudian meletakkan ponselnya ke meja Miko dan Tama.

"Cewek lo," ujar Lakra pada Miko.

Miko tersenyum melihat wajah Dania melalui panggilan video. Semoga tidak hanya Miko dan Dania yang video call saat jam kosong meskipun kelasnya deket.

"Bucin," cibir Tama pindah duduk dengan Lakra. Membiarkan Miko ngebucin sama Dania.

"Sabar ya, Kra, kalo kuota lo ntar tiba-tiba abis," ujar Tama menepuk bahu Lakra prihatin. Respons yang diberikan Lakra hanya deheman pelan. "Sultan bebas," lanjut Tama.

"Thank you everybody!" seru Akmal usai puas merekam konser ala-ala tadi.

Endro merangkul Akmal dan menuju meja mereka. "Kalo lo posting jangan lupa tag gue biar kalo viral, kita viral bareng!"

"Sans kalo itu. Ntar gue tag lo."

"Bagus!"

Tama menendang bangku yang Endro duduki, membuat si korban berdecak dan memutar bangkunya ke belakang.

"Gabut kaki lo?" tanya Endro sinis.

"Debay lo kapan balik ke Indo?"

"Kemarin udah balik. Noh di rumah nyokap lagi ribet ngurusin. Kenapa lo mau daftar jadi baby sitter debay gue?"

Tama sudah bersiap untuk meninju rahang Endro tetapi ditahan oleh Lakra. Cowok dingin itu menoleh ke arah Endro dan berkata, "Adek lo cewek kan?"

"Iya, cewek cantik banget gue nggak ngerti lagi dapet bidadari kecil kayak dia. Bahagianya nggak bisa diungkapin pake kata-kata!"

VEKTOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang