(S2) bag 72. Perang.

2.2K 381 34
                                    


○○○○○

   Zhan terbangun dari tidurnya dan mendapati Yibo masih berada di sampingnya dan memeluknya. Sang pangeran ketiga segera beranjak dari tempat tidur, dan segera pergi untuk membersihkan diri. Beberapa saat berlalu, Yibo ikut terbangun dan melihat pangeran ketiga tengah duduk sambil menulis sesuatu. Yibo penasaran dan mendekat, memeluknya dari belakang.

"Apa yang kau lakukan?" Zhan tersenyum, lalu menunjukkan sebuah gambar pada Yibo. "Terlihat bagus!" Komentar Yibo lalu mencium pipi Zhan.

"Apa kau lapar?" Yibo melepas pelukannya lalu duduk berseberangan dengan Zhan.

"Aku sangat lapar, dan ingin memakanmu lagi!" Zhan hanya menggeleng pelan. Zhan berdiri lalu keluar dari kamarnya, di depan ada Wen Ning yang sedang berjaga. Saat akan memanggil dan meminta membuatkan sarapan untuk Yibo, keributan terdengar dari arah gerbang utama kediamannya. Zhan yang penasaran segera pergi melihat, Wen Ning dan Yibo mengikutinya.

"Yang mulia pangeran keiga ..." seseorang memberi salam. Zhan menatap Song Lan yang berdiri tak jauh darinya.

"A-Song, ada apa?" Song Lan mendekat, tampak sedikit ragu. Namun, pada akhinya diapun berbicara dengan pelan.

"Menjawab yang mulia pangeran ketiga. Pagi tadi, seseorang menemukan beberapa mayat di depan gerbang istana." Zhan menatap Song Lan bingung.

"Mayat? Lalu kenapa membuat keributan di sini?"

"Mereka bilang, mayat itu berhubungan dengan anda yang mulia." Zhan semakin kebingungan.

"Tunjukkan jalan!" Sebaiknya dia melihat sendiri apa yang terjadi. Yibo mengikutinya juga di belakang, saat sampai di halaman, sudah banyak orang yang berdiri di sana. Bahkan kaisar juga ada. WanYin, dan juga WuXian berdiri tak jauh dari beberapa gundukan kain yang ada di tengah halaman.

   Zhan mendekat ke arah mereka lalu bertanya. Kaisar mendekatinya, "sebaiknya, kau memeriksanya sendiri." Zhan kebingungan mendengar ucapan kaisar. Namun tetap melakukan apa yang di perintahkan.

     Zhan membuka salah satu kain, ada mayat seorang prajurit di sana. Zhan tidak bisa mengenali prajurit itu karena wajahnya penuh darah dan luka di sana sini. Zhan berlaih ke gundukan sebelahnya, saat membukanya, Zhan juga tidak bisa mengenali orang itu, dia hanya tau jika mayat itu adalah wanita. Saat akan beralih, Zhan melihat gelang yang sangat dia kenali. Gelang itu sama persis dengan gelang yang pernah ia berikan kepada Lin Yao.

    Zhan langsung menyibak seluruh kain yang menutupi mayat itu. "A-Yao!" Mata Zhan berkaca-kaca. Menyentuh lengan mayat itu yang sudah sedingin es. Pakaian yang sangat ia kenali, dengan banyak luka di tubuhnya, bahkan pakaian biru putih yang di kenakan wanita itu sudah bercampur dengan warna darah yang hampir mengering.

"A-Yao, itu kau. A-Yao ..." Zhan memeriksa nadi wanita itu, dan wanita itu sudah benar-benar mati. Zhan memejamkan matanya, lalu pikirannya beralih pada Feng Ping, dengan cepat, Zhan membuka setiap kain yang menutupi 5 mayat tersisa. Keempat mayat yang sudah ia lihat, itu bukan orang yang dia cari, mereka adalah para prajurit yang dia perintahkan untuk menhawal Feng Ping dan Lin Yao saat mereka pergi. Maka, saat membuka kain terakhir, Zhan berharap, itu juga bukan orang yang dia cari.

"Tidak mungkin!" Zhan menjatuhkan kain yang ada di tangannya. Menatap wajah wanita yang selama ini selalu berada di sampingnya. Mengasuhnya sejak ia kecil, kini berbaring tak bernyawa di hadapannya.

"Pingping!" ucap Zhan pelan, wajah Feng Ping masih bisa di kenali, Zhan menyentuh wajahnya, lalu menarik Feng Ping dan mengguncangnya pelan. "Apa yang terjadi ... sebenarnya ini ada apa?" Zhan melihat orang-orang di sekelilingnya.

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang