Kalimat yang di cetak miring adalah Mimpi. Terima kasih.
****
"Hei! Kau terluka?" Zhan kecil menatap seekor anak serigala yang terbaring di dekat semak-semak. Serigala kecil itu tampak terluka di bagian pinggang dan kakinya, lehernya juga terluka, dan ada darah keluar dari mulutnya.
"Aku akan mengobatimu!" Zhan kecil dengan sangat lembut menggendong serigala itu dan membawanya ke dalam istana, memberikan obat juga mengobati luka yang ada di tubuh serigala kecil itu.
"Terima kasih!" Zhan terkejut saat mendengar serigala itu bicara.
"K.kau bisa bicara?"
"Iya, terima kasih sudah menolongku. Aku akan membalas kebaikanmu suatu saat nanti!" Serigala kecil itu melompat keluar jendela setelah lukanya sembuh. Zhan ikut melihat ke arah jendela, tapi dia tak melihat apapun, hingga tak sengaja tubuhnya keluar dari jendela dan terjatuh.
"Aaaah!" Zhan terbangun karena terkejut. Bocah laki-laki itu sudah ada di tempat tidurnya. Apa yang dia mimpikan barusan, dan sejak kapan dia berada di kamarnya, dia ingat jika terakhir kali, Kesatria Wen Ning menggendongnya karena kelelahan. Tak sadar dia malah tertidur. Memalukan sekali!
*****
"Jadi maksudmu Zhan-er menggunakan pedang dengan terampil, padahal sebelumnya dia beklum pernah berlatih?" tanya Fengmian tak percaya.
"Menjawa Baginda. Benar Baginda, Yang mulia pangeran ketiga sudah pandai memainkan pedang, bahkan teknik yang beliau gunakan belum pernah di gunakan oleh para Kesatria." Sang Kaisar terdiam mencerna apa yang baru saja di katakan oleh Wen Ning. Kesatria yang mengawal Pangeran ketiga hari ini.
"Teknik yang berbeda?"
"Benar, Yang mulia Pangeran ketiga juga bilang, bahwa beliau ingin saya mengajarinya berpedang."
"Dia tertarik untuk berlatih pedang rupanya."
"Benar Baginda."
"Baiklah, aku mengerti." Wen Ning menunduk hormat. "Aku memanggilmu karena ada urusan lain." Tiba-tiba sebuah kotak yang berada di atas meja melayang dan berhenti tepat di depan Wen Ning.
"Itu adalah daftar nama-nama orang yang harus kau bereskan. Kau mengerti maksudku, kan."
"Baik, Baginda."
*****
Xiao Lian Zhan POV
Sudah malam. Tapi, entah mengapa aku tak bisa tidur, mungkin karena mimpi aneh itu, dan juga karena aku tidur terlalu lama tadi siang. Aku tau Wen Ning ada di depan pintu kamarku, bahkan Pingping dan A-Yao juga sudah kembali keruangan mereka. Aku memilih melihat keluar jendela, duduk di kursi yang berada di depan meja belajar, aku mengingat lagi mimpi tadi siang, kenapa dia bisa memimpikan hal aneh seperti itu, serigala yang bisa berbicara, apa di dunia ini benar-benar ada hal yang seperti itu? Jika benar, bukankah sedikit menyeramkan, bisa berbicara dengan serigala.
Lebih baik aku melupakan mimpi itu, itu hanya sebuah mimpi, hanya bunga tidur, bukankah sebaiknya aku memikirkan nasibku sekarang. Sampai saat ini, aku hidup baik-baik saja. Tapi aku tau, di balik kehidupanku yang baik-baik saja ini, jika melihat lebih dalam, banyak hal yang harus aku waspadai. Terutama para Permaisuri, mereka tidak sebaik yang terlihat.
Setelah membaca buku sejarah Kekaisaran, serta mendengar gosip dari para Dayang. Sudah di pastikan bahwa Ratu atau Ibuku itu sangat di benci oleh kedua permaisuri. Alasannya jelas, karena mereka cemburu dan kesal karena Ayah lebih menyayangi Ibu dari pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]
Fanfiction06/12/2020 🔞 WARNING!! 🔞 ※※※※ Xiao Zhan memiliki kekasih yang sangat menyayangi dan juga mencintainya. Dia bernama Wang Yibo. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Hingga suatu malam di musim salju ke lima mereka, Xiao Zhan melihat b...