***"Beliau adalah jendral prajurit perak, Tuan Nie Ming Jue. Beliau yang sudah membantu Baginda kaisar di perang terakhir, hingga negara kita menang." Wen Ning memperkenalkan.
"Hormat saya, Yang mulia Pangeran Ketiga. Kesatria Wen Ning hanya melebih-lebihkan."
"Salam, Tuan Ming."
"Saya akan mengantar anda berkeliling."
"Terima kasih, Tuan."
"Tidak perlu berbicara formal pada saya, Yang mulia." Zhan hanya tersenyum, lalu mulai berjalan di arahkan oleh Nie Ming Jue dan di ikuti Wen Ning.
****
Aku tidak tau ada tempat seperti ini. Memang sih, aku baru pertama kali kesini, dan mungkin di Kekaisaran yang seluas ini pasti banyak hal baru yang bisa aku lakukan atau pelajari. Entah kenapa, aku justru tertarik dengan pedang. Dari sekian banyak kegiatan yang bisa di pelajari di Kekaisaran ini, pedang sepertinya sangat menggiurkan untuk aku pelajari.
"Berikan!" mungkin aku bisa belajar sedikit.
"Tapi Yang mulia ...." tapi apa lagi sih! Mereka selalu menahan untuk aku melakukan sesuatu semauku.
"Yang mulia, saya pikir ini terlalu berbahaya untuk anda. Anda juga belum bisa mengangkat pedang ini." Benar juga sih. Kudengar, pedang para Kesatria Qing Zhe memiliki sihir di dalamnya.
"Baiklah!" Untuk kali ini, aku akan mengalah dulu. Aku harus menjadi Pangeran yang baik. Lagi pula, sebentar lagi aku akan mendapatkan izin dari Ayah untuk bermain pedang. Lebih baik aku menunggu sampai saat itu tiba. Aku melangkah lagi menuju ruangan lain, dan saat itu aku melihat sebuah pedang kayu kecil.
"Ini lebih kecil dari yang lain?"
"Itu milik Putra mahkota, saat beliau berusia 3 tahun." Milik Xiao Wanyin saat berusia 3 tahun? Pantas saja lebih kecil.
"Aku mau mencobanya!" sepertinya aku bisa mengangkat pedang kecil ini.
"Silahkan, Yang mulia." Waaah boleh nih, benar? Yeay.
Eh' tapi kok berat juga? Pedang kayu saja seberat ini. Lalu bagaimana pedang yang di pakai oleh para kesatria?
"Didalamnya terdapat besi murni, karena Yang mulia Putra mahkota tidak suka pedangnya terlalu ringan, jadi beliau meminta di buatkan pedang khusus untuknya." Benarkah, pantas saja berat, ada-ada saja Wanyin itu.
"Aku bisa mengangkatnya!" Aku harus bisa. Lagi pula, saat di kehidupan sebelumnya, aku sering menghabiskan waktu dengan bermain Anggar. Aku sudah terbiasa memegang pedang, walaupun mungkin karena tubuhku kecil, jadi pedang yang ada di sini terasa sangat berat.
"Anda harus berhati-hati, Yang mulia." Nie Ming Jue memperingati, Iya-iya aku tau.
Akhirnya aku bisa mengangkat pedang ini. Eh' aku merasa tidak seberat sebelumnya, apa aku mulai terbiasa dengan berat pedang ini. Makannya aku bisa dengan mudah mengangkatnya?
Normal POV
Wen Ning begitu terkejut, melihat Pangeran Lian Zhan dapat mengangkat pedang yang dulu di pakai Xiao Wanyin untuk berlatih. Walaupun pedang itu terbuat dari kayu, tapi di dalam kayu itu sudah di tambah besi murni yang sangat kuat. Dan Wen Ning yakin, seharusnya pangeran ketiganya tidak bisa mengangkat pedang itu dengan mudah. Terlebih jika tubuh pangeran ketiga terlahir lemah, tidak seperti dua kakak laki-lakinya, Xiao Wanyin dan Xiao Wuxian.
"Yang mulia, apa anda sudah selesai melihat pedangnya. Mari kita ke ruangan lain."
"Tidak! Aku masih ingin melihatnya, sebentar saja. Boleh 'kan Wen Ning?" Dengan wajah yang imut itu, Wen Ning juga tak bisa menolaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]
Fiksi Penggemar06/12/2020 🔞 WARNING!! 🔞 ※※※※ Xiao Zhan memiliki kekasih yang sangat menyayangi dan juga mencintainya. Dia bernama Wang Yibo. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Hingga suatu malam di musim salju ke lima mereka, Xiao Zhan melihat b...