○○○○○○
Pesta musim salju di mulai tepat pukul 5 sore, di saat matahari mulai terbenam, lampu-lampu dari lampion berwarna merah berjejer rapi di sepanjang jalan, tergantung di rumah-rumah para penduduk desa. Di dalam istana, setiap sudut terdapat lampion dengan berbagai bentuk dan ukuran. Bukan hanya bentuk dan ukurannya saja yang berbeda, motif dan gambar juga berbeda-beda.
"Pasang sebelah sana juga!" Feng Ping menunjuk sudut atap yang belum di pasangi lampion. Lin Yao juga meminta para pekerja untuk membantunya memasang hiasan dinding di depan gerbang kediaman NingJing. Sebelumnya, kediaman itu selalu terlihat sepi dan tidak pernah ada satu lampionpun yang terpasang di sana, sepanjang perayaan. Namun, saat Yibo atau si serigala nakal itu mulai merengek, Zhan sudah tidak tahan mendengar rengekannya, diapun membiarkan semua orang menghias kediamannya, di saat-saat terakhir, padahal acaranya sudah hampir di mulai, tapi kediaman itu baru mulai di hias. Walaupun begitu, tetap saja tempat itu tampak indah dengan banyak cahaya.
"Yang mulia, sudah saatnya berangkat!" Zhan menatap Yibo, inginnya dia membawa serigala itu untuk ikut ke acara. Namun, dia mungkin tidak bisa membagi waktunya untuk mengurus serigala itu, jadi lebih baik, Zhan meninggalkan Yibo di rumah.
"A-Ning, tetap di sini dan jaga dia. Jangan sampai membuat keributan!" Feng Ping menatap pangeran ketiga bingung.
"Apa Wang Yi tidak akan ikut, yang mulia?"
"Tidak!"
"Tapi, pasti Wang Yi akan merasa bosan, bagaimana jika dia merengek meminta keluar?" Lin Yao sudah tau watak serigala itu bagaimana. Zhan menghela napasnya.
"Kalian boleh membawanya jalan-jalan, tapi jangan terlalu jauh, dan jangan lama-lama di luar!" Wen ning mengangguk mengerti. Zhan pergi bersama Song Lan untuk menghadiri perjamuan, Wen Ning membungkuk di hadapan Yibo.
"Kau dengar kan, kita boleh berjalan-jalan, tapi tidak boleh jauh-jauh. Mengerti?" Yibo mengibas-kibaskan ekornya. Ketiga orang itu segera membawa Yibo untuk jalan-jalan.
"Aku membawa camilanmu, ini makan!" Yibo segera menerima camilan kesukaannya itu dengan senang hati, mereka sudah sampai di jalanan yang sangat ramai, para penduduk desa tampak bergembira dengan perayaan itu. Banyak penjual dan juga pembeli, semuanya tampak menikmati festival itu.
Saat Yibo sedang menikmati perjalanannya bersama kesatria yang di tugaskan untuk mengawalnya juga dua wanita yang mengikutinya itu, dia sudah seperti putra dari seorang yang penting. Waktu sudah hampir menunjuk pukul 10 malam. Namun, acara itu, semakin malam semakin ramai, Yibo masih berlarian kesana kemari, melihat-lihat apa yang ada di sana, Feng Ping dan Lin Yao bahkan sudah mulai kelelahan.
Yibo menikmati waktunya, di dunia sebelumnya, Yibo tidak pernah melihat hal semacam itu, maka dari itu, dia merasa sangat senang saat melihatnya. Saat sedang menjelajah, Yibo merasa aroma serigala lain di tempat itu. Diapun menggonggong dengan kencang. Wen Ning mendekatinya.
"Ada apa? Wang Yi kau tidak boleh seperti ini, warga desa akan ketakutan dan ..." Sebelum Wen Ning menyelesaikan ucapannya, Yibo justru mengusir para warga desa dengan mengamuk. Wen Ning, Feng Ping dan Lin Yao berusaha menghentikannya, tapi tidak bisa. Alhasil, warga desa lari ketakutan dan mencari tempat aman.
Setelah memastikan tidak ada warga desa yang ada di sekitar tempat itu, Yibo menggonggong ke arah Feng Ping dan Lin Yao, meminta keduanya untuk pergi. Tapi mereka tetap bertahan dan malah mencoba menenangkan Yibo.
"Tenanglah, Wang Yi. Ada apa?" Wen Ning bersiaga saat aura jahat terasa di sekitarnya.
"Nona Feng, cepat pergi dan katakan pada Yang mulia pangeran. Ada bahaya! Sepertinya Wang Yi mengetahui itu. Insting hewan lebih bagus dari manusia! Cepat!" Feng Ping dan Lin Yao segera berlari menuju ke istana. Setelah keduanya pergi, puluhan serigala melompat keluar dari berbagai tempat. Yibo langsung bersiaga, dan merekapun mulai bertarung. Wen ning membantunya, tapi itu tidak cukup, lawan mereka terlalu banyak. Wen Ning memiliki beberapa luka cakaran di punggung dan lengannya, tapi kesatria itu tak mudah di kalahkan, bahkan dia sudah membunuh lebih dari 20 serigala.
"Wang Yi, cukup! Kau tidak bisa melawan mereka semua." Yibo tak mendengarkan Wen Ning, dia terus menahan serangan serigala yang ingin menyerang desa. Dia tidak akan membiarkan masa kelam yang pernah terjadi di tempat itu terjadi lagi. Yibo melonglong panjang setelah itu dia terpaksa memakai kekuatannya, Wen Ning tersudut dan terkejut melihat Wang Yi tiba-tiba berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Warga desa yang melihat kejadian itu semakin berlari ketakutan.
Yibo membuat simbol di tangannya lalu menghantam tangannya ke tanah, saat itu tanah terbelah dan serigala-serigala itu masuk dan jatuh ke dalan retakan itu. Tapi itu tidak cukup, masih ada banyak serigala yang berusaha menerobos masuk. Yibo segera menahan mereka menggunakan kekuatannya, melihat Wen ning yang sudah terpojok, diapun melompat dan menolongnya.
"Wa.wang Yi!"
"Sebelum pangeran ketiga datang, kita harus selesaikan ini!" Serigala itu terlalu banyak, Yibo dan Wen Ning tidak bisa mengatasinya. Ada banyak serigala yang menerobos masuk dan menyerang para warga desa. Teriakan ketakutan itu terdengar di telinga Wen Ning dan juga Yibo.
"Cepat lari! Pergi dari sini!" Wen Ning menolong salah seorang pemuda dengan menebas serigala itu. Para warga desa segera berlari ketakutan. Saat itu, cahaya merah bercampur biru dan ungu melesat dengan sangat cepat.
"Apa yang terjadi!" Wanyin memegang Shandu di tangannya lalu mulai menebas serigala-serigala yang mulai kembali berdatangan.
"A-Ning!" Zhan memakai Hui di tangannya, dia mendekati Wen Ning dan mulai ikut bertarung, begitupun dengan WuXian, dengan Suibian dia mampu membasmi serigala-serigala yang menerobos masuk.
"Dari arah barat! Mereka muncul dari arah barat juga!" Para warga langsung bersembunyi di tempat aman. Ketiga pangeran segera menggunakan kekuatan mereka untuk melawan para serigala. Bukan hanya ketiga pangeran, para prajurit juga menyerbu untuk menyerang.
"Serang!"
Suara pedang terdengar beradu dengan gigi serigala yang tajam, darah berceceran di mana-mana. Tubuh-tubuh serigala dan para prajurit bergelerakkan, aroma darah tercium begitu tajam. Dalam pertempuran itu, pangeran ketiga terus berusaha mencari keberadaan serigalanya. Semenjak dia datang, dia tak melihat Yibo di manapun.
"Mereka terus berdatangan seperti segerombolan semut!" WuXian menebas salah satu serigala.
"Dari mana asal mereka?" WanYin melompat ke atap rumah, para serigala mengejar dan mencoba menjatuhkannya. Tapi kekuatan Shandu yang putra mahkota miliki, tidak bisa di remehkan.
Pangeran ketiga terus menebas para serigala dengan kekuatannya, seperti sebelumnya, dia tidak bisa terlalu mengandalkan Hui. Zhan memejamkan matanya, "Han!" Panggilnya, dan seketika kilatan merah bergerak sangat cepat, bahkan membuat serigala yang terlewati kilatan itu langsung berhamburan dan mati dalam sekejap. Zhan kini sudah menggenggam Han, pedang Roh yang sudah ia simpan sejak lama, dia memang sengaja tidak memakainya, itu karena tidak ada yang tau bahwa Zhan memiliki pedang Roh, dan asal muasal pedang itu, pasti akan di pertanyakan nantinya.
"Kau siap!" Zhan berbisik.
"Selalu!" Zhan melompat tinggi, lalu meluncur dengan cepat sambil menebas puluhan serigala dalam sekali gerakkan. Setelah berhasil membabat sebagian serigala, Zhan melihat satu serigala yang ukurannya lebih besar dari pada yang lain. Pasti itu ketuanya.
Zhan berdiri di hadapan serigala itu, keduanya saling berhadapan. "Siapa yang memerintahmu!" Zhan berdiri dengan kedua pedangnya menghadap tanah, dan darah menetes-beres dari ujungnya. Serigala bermata merah itu menatap Zhan tajam, lalu melompat dan berusaha mengajar Zhan, untungnya, Zhan bisa menghindar. Diapun mencoba menahan serangan demi serangan yang di lancar kan ketua serigala itu.
Di tengah pertarungan, segerombolan serigala berwarna putih muncul dan membantu para prajurit, serigala-serigala putih itu lebih kuat dari serigala hitam yang menyerang desa. Zhan menoleh ke arah segerombolan serigala itu, untuk memastikan Yibo ada di antara mereka. Itu pasti pasukan serigala milik Wang Yibo.
Sayangnya, dia tak menemukan keberadaan serigalanya. Entah kemana dia pergi.
Setelah kedatangan segerombolan serigala putih, para serigala hitam mundur secara teratur dan meninggalkan desa. Serigala-serigala putih itu juga menghilang. Zhan menyarungkan kedua pedangnya, lalu mendekati kedua kakaknya.
"Sebenarnya, ada apa ini?" WuXian menggeleng tidak mengerti.
"Serigala dari mana itu!" Tidak ada yang tau bagaimana bisa serigala-serigala itu memasuki gerbang. Mereka harus mencari tahu lebih dulu untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
○○○○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]
Fanfic06/12/2020 🔞 WARNING!! 🔞 ※※※※ Xiao Zhan memiliki kekasih yang sangat menyayangi dan juga mencintainya. Dia bernama Wang Yibo. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Hingga suatu malam di musim salju ke lima mereka, Xiao Zhan melihat b...