(S3) bag 75. Cara tuk kembali.

2.3K 344 26
                                    


○○○○○

"Xiao ... Zhan!" Seorang wanita berdiri di hadapan Zhan saat ini, memegang sebuah buku di tangannya. Zhan menatapnya datar tanpa minat lalu berlalu begitu saja. Namun, wanita itu menahan lengannya dan menariknya sedikit kuat. "Kau benar-benar Xiao Zhan, kau sudah sadar?" Wanita itu tiba-tiba memeluknya. Zhan mendorongnya pelan, membuat wanita itu mundur beberapa langkah.

"Tidak sopan!" ucap Zhan tenang seperti biasa, saat dirinya sudah menjadi pangeran ketiga. Wanita itu kebingungan.

"Kau ... kau benar-benar Xiao Zhan, bukan? Apa kau tidak mengenalku? Aku sahabatmu, Ziyi!" Zhan mengalihkan tatapannya.

"Tidak kenal!" Zhan langsung berjalan masuk kedalam perpustakaan negara. Tiba-tiba, Yibo berlari mengejarnya, dan hampir bertabrakan dengan Meng Ziyi, wanita yang dulu menjadi penyebab retaknya hubungan Xiao Zhan dan Wang Yibo.

"Yibo, tunggu!" Yibo menghentikan langkahnya.

"Ada apa?"

"Apa, Zhan benar-benar sudah sadar, apa itu benar-benar dia?" Yibo menghela napasnya.

"Ya benar, ada apa?"

"Kenapa dia tidak mengenaliku?" Yibo mengernyit heran. Tidak mungkin Xiao Zhan tidak mengenal Meng Ziyi, padahal Zhan ingat apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu, itu artinya Zhan pura-pura melupakan sahabatnya itu.

"Kau tanya saja langsung padanya!" Yibo kembali berlari mengejar Xiao Zhan yang sudah menaiki tangga. Ziyi yang penasaran akhirnya mengikuti mereka. Yibo berkeliling beberapa kali mencari Xiao Zhan, hingga akhirnya bisa melihat pria itu di antara rak-rak buku sejarah dan juga berada di rak buku-buku tua.

"Zhan ge ..." Xiao Zhan menoleh, ada dua ornag yang datang mendekatinya, dua-duanya sama-sama penghianat.

"Xiao Zhan ... apa kau benar-benar melupakan aku?"

"Zhan ge, apa benar apa yang di katakan ZiYi?"

"Kalian mengganggu!" Xiao Zhan beralih ke rak lain, tidak ada buku yang dia cari di rak-rak itu, Yibo dan Ziyi terus mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Zhan ge ... Zhan ge, kau sedang mencari apa?"

"Zhan ge ..." Zhan menatap kesal ke arah Yibo karena dia terus memanggil namanya. Saat melihat Yibo, Xiao Zhan membayangkan Wang Yibo si manusia serigala, tiba-tiba, Zhan merasa dadanya sangat sakit, diapun jatuh berlutut sambil memegang dadanya. Yibo dan Ziyi tampak panik.

'Lian Zhan, bangun, sadarlah. Kau tidak boleh mati! Xiao Lian Zhan!' Zhan memejamkan matanya, seketika sebuah bayangan gelap menyerbunya, ratusan orang tergeletak tak bernyawa di hadapannya, suara pedang saling beradu, dan ada raja iblis yang tersenyum ke arahnya. Lalu ada ribuan orang yang mengelu-elukan sebuah nama.

'Sang utusan dewa! Selamatkan kami, tolong selamatkan kami! Utusan dewa, kau adalah harapan terakhir kami, tolong selamatkan kami!' Suara itu di selingi dengan suara-suara dari para wanita yang berteriak, anak-anak kecil menangis dan suara teriakan dari para pemuda yang sedang bertarung.

Tiba-tiba ada sebuah pedang yang bergerak ke arahnya dengan sangat cepat, Zhan langsung membuka mata dan terduduk.

"Zhan ge kau sudah bangun!" Ternyata Wang Yibo tengah menungguinya.

"Aku kaget sekali, kau tiba-tiba pingsan di perpustakaan. Kau belum sembuh, kenapa pergi kesana?" Bukan hanya yibo, ternyata Meng Ziyi juga menemaninya, Zhan menyentuh dadanya, masih terasa sakit seperti sebelumnya, dia bahkan merasa seakan ada darah yang mengalir keluar dari dadanya.

"Apa kau sakit lagi, ge?" Yibo mendekat dan menyentuh bahunya. Zhan menepisnya lalu menatap kedua orang di depannya itu dalam diam.

"Setelah koma selama 1 tahun, dan baru sadar. Kau sudah pergi, itu sebabnya kau merasa sakit!" Ziyi mengambil segelas air putih lalu memberikannya pada Zhan. Zhan menatapnya tanpa berniat mengambilnya.

"Ge, ada apa?"

"Pergi!" Zhan meminta keduanya pergi. Ziyi menatap Zhan dengan sedih.

"Zhan, aku ... aku ingin minta maaf, tidak seharusnya aku ..."

"Pergi! Keluar!" Bentak Zhan kesal. Dadanya semakin terasa sakit. Diapun mengeluh, Yibo menatap Ziyi lalu memintanya pergi. Dengan terpaksa Ziyi pergi dari ruangan itu. Setelah kepergian Ziyi, Yibo duduk di tempat tidur dan menghadap Zhan.

"Ge, sejak kapan ada bekas luka di dadamu?" Zhan meremas pakaiannya, lalu menatap Yibo tajam.

"Kau juga pergi!"

"Tidak! Zhan ge ... kau belum menjawab pertanyaanku, sejak kapan ada bekas luka itu?"

"Bukan urusanmu!"

"Zhan ge ..."

"Aku harus pergi ..."

"Pergi kemana? Kau belum sembuh, kau harus pulih dulu, kau bahkan ..."

"Ini bukan tempatku!" Yibo terdiam.

"Apa maksudmu ..."

"Aku harus kembali sekarang, rakyatku ... keluargaku ..."

"Zhan ge, apa yang kau bicarakan?" Zhan melihat sekeliling, dia haru mencari cara. Hanya ada satu cara supaya dia bisa kembali ke dunianya. Dia harus mati!

Zhan turun dari tempat tidur rumah sakit, Yibo bahkan tidak bisa mencegahnya, Zhan berlari keatap, tidak ada pilihan lain. Dia harus segera kembali, jika tidak, seluruh rakyat Qing Zhe akan mati. Saat kwluar dari ruang rawatnya, ternyata Ziyi masih berdiri di depan ruangannya sambil menunggu. Saat melihat Zhan keluar sambil berlari, Ziyi tampak bingung terlebih Yibo jugs mengejarnya, dia juga ikut mengejar. Yibo mengejar dengan sekuat tenaga.

"Zhan ge! Apa yang kau lakukan!" Yibo mengikuti Zhan hingga ke atap, Ziyi datang setelah bersusah payah mengejar dua orang pria yang gerakannya lebih gesit dan cepat darinya.

"Wang Yibo ..." Zhan berdiri di ujung rooftop membuat Yibo dan Ziyi tampak panik. "Sejujurnya, aku sudah mati di malam itu!" Zhan berucap dengan pelan, "sebelum aku pergi, aku ingin mendengar alasanmu!" Yibo mendekat perlahan.

"Alasan apa? Zhan ge ... tolong jangan lukai dirimu sendiri! Kau tau, aku akhirnya di terima di salah satu agensi, itu berkat Ziyi, aku minta maaf tidak memberi tahumu sejak awal, aku dan Ziyi tidak memiliki hubungan apapun. Malam itu adalah kecelakaan, itu tidak benar-benar terjadi, aku hanya menolongnya, itu saja!" Zhan mengalihkan tatapannya, ia mundur satu langkah, semakin berada menepi, membuat Yibo semakin panik.

"Zhan ge, aku benar-benar tidak pernah menghianatimu, aku sangat mencintaimu ge ... kembalilah, kumohon!" Zhan menggeleng, walaupun sebenarnya dia ragu, apa dengan cara mati, dia bisa kembali. Jika tidak mungkin dia tidak akan pernah kembali ke dunia lagi, tapi dia harus mencobanya. Jika tidak, dia justru akan menyesal seumur hidupnya.

"Maaf, aku tidak bisa. Rakyatku ..." Zhan menggeleng. "Aku bukan lagi orang yang dulu, aku harus kembali sekarang. Jangan halangi kepergianku!" Zhan tanpa pikir panjang langsung melompat. Yibo mengejarnya dan meraih tangannya, tapi sayangnya, ia tak bisa menyeimbanhkan diri. Diapun ikut terjatuh, Zhan menatap Yibo tak percaya.

"Jika kau ingin meninggalkanku lagi, aku tidak akan membiarkannya kau sendiri!" Yibo memeluk Zhan dan keduanya jatuh bersama.

"Xiao Zhan! Wang Yibo!"

○○○○○○

○○○○○○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang