○○○○○○Zhan memindahkan tubuh Yibo ke tempat tidurnya, lalu menyelimuti pria itu dengan lembut, wajah Yibo begitu pucat, sangat pucat sehingga membuat Zhan tidak tega melihatnya berbaring di bangku yang sejak kemarin di jadikan tempat tidur oleh 'hewan peliharaannya' itu.
"Apa yang terjadi ... padamu?" Zhan kembali memeriksa denyut nadi Yibo, tampaknya, Yibo benar-benar keracunan dengan parah. Zhan sudah memberikan penawarnya, tapi tidak tau kenapa Yibo masih tampak lemah seperti itu. Yibo perlahan membuka matanya, Zhan langsung memeriksanya lagi.
"Bagaimana?" Zhan menatap Yibo dengan cemas.
"Tidak apa-apa ..." Zhan mengangguk, lalu mengusap wajah Yibo dengan kain basah yang sudah di siapkan. Yibo menatap Zhan dalam diam lalu tersenyum, tangannya terangkat dan memegang pergelangan tangan sang pangeran ketiga. "Terima kasih ..." bisiknya pelan. Zhan menatapnya lalu terdiam, tak menjawab apapun. Yibo kembali tersenyum, dan membiarkan Zhan menyelesaikan tugasnya, mencuci wajahnya.
"Bangunlah ... makan dulu!" Yibo berusaha bangun, di bantu Zhan yang membantunya duduk.
"Zhan-er, kau tega sekali. Aku masih belum memiliki tenaga, kenapa kau tidak menyuapiku saja?" Zhan tidak menjawab, tapi pergerakan tangannya yang elegan mengambil sumpit dan menyuapi Yibo makan, membuat Wang Yibo tampak senang, dengan segera memakan suapan yang di berikan Zhan untuknya.
"Kau masih terluka, tidurlah ..." Zhan membantu Yibo kembali berbaring setelah makanannya selesai. Saat Zhan akan keluar untuk membahas rencana mereka di balai pertemuan, Yibo menahan lengannya.
"Zhan-er ... terima kasih!" Lagi-lagi Yibo mengucapkan kata terima kasih, Zhan menatapnya lalu mengusap tangan Yibo yang menggenggam lengannya.
"Tidurlah ... aku akan segera kembali!" Yibo mengangguk menurut.
"Cium aku dulu ..." Zhan menatapnya dalam diam.
"Tidurlah!" Zhan tak menuruti permintaannya dan ingin pergi. Namun, Yibo kembali menahannya.
"Aku tidak akan melepasnya, sebelum kau menciumku!" Yibo memanyunkan bibirnya, menunggu Zhan menciumnya. Zhan menghela napasnya, lalu menunduk dan mendaratkan satu kecupan kecil di kening Yibo. Membuat Yibo tertegun dan segera melepas genggamannya.
"Tidurlah ..." kali ini, Zhan benar-benar pergi. Yibo menyentuh keningnya, pipinya terasa panas dan dia menatap kebawah.
"Sial! Kenapa sekarang ..!" Ternyata dia 'bangun'.
○○○○○○
Strategi penyerangan yang disusun oleh pangeran kedua dan pangeran ketiga mendapat hasil yang sangat baik. Perlahan, pemberontakan mulai mereda. Pangeran kedua dan ketiga, kini tengah mengadakan rapat, di balai pertemuan. Saat tiba-tiba keributan terjadi di depan gerbang yang membuat kedua pangeran segera keluar. Di sana, banyak orang-orang yang datang beramai-ramai untuk berdemo. Zhan menatap mereka dengan tenang, WuXian berjalan mendekat lalu bertanya, sebenarnya apa yang membuat mereka datang.
Saat ini, di daerah perbatasan tengah terjadi kekeringan yang parah, para petani gagal panen yang tengah melanda daerah itu. Zhan dan WuXian mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi akar permasalahan di daerah itu saat ini. Mereka memang sudah mendapat laporan itu sejak mereka sampai di tempat itu. Mereka belum bisa bertindak, lebih, karena bisa saja tindakan mereka memperparah keadaan.
"Setelah permasalah kekeringan ini! Kita bisa kembali!" WuXian menepuk bahu Zhan pelan, lalu duduk di kursi utama balai pertemuan. Zhan duduk di sisi kanan, mendengarkan pembicaraan mereka mengenai apa yang harus mereka lakukan untuk kekeringan yang telah melanda tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]
Fiksi Penggemar06/12/2020 🔞 WARNING!! 🔞 ※※※※ Xiao Zhan memiliki kekasih yang sangat menyayangi dan juga mencintainya. Dia bernama Wang Yibo. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Hingga suatu malam di musim salju ke lima mereka, Xiao Zhan melihat b...