(S3) bag 89. Sekte San Zi 2.

1.8K 247 4
                                    


○○○○○○

"Jika tidak di sini, maka ..." Zhan menegakkan tubuhnya, lalu melangkah pergi.

"Aku juga merasa, mereka ada di sana!" Keduanya keluar dari gerbang sekte lalu saling menatap sesaat. Seakan keduanya sudah saling mengerti, kedua mengangguk, Yibo segera berubah menjadi serigala sedangkan Zhan mengeluarkan sayapnya. Keduanya bergerak dengan cepat berbeda arah.

    Zhan dengan sayap api di punggungnya terbang menuju ke dalam hutan, lalu mencari-cari dari atas. Dia bisa merasakan ada kekuatan lain di tempat itu, hutan itu sangat rimbun, Zhan tak bisa melihat dengan jelas. Tapi tentu saja dia tidak menyerah, jika dia adalah anak utusan Dewa, bukankah seharusnya dia bisa melakukan hal yang tidak bisa dia lekukan sebagai orang biasa.

   Maka dari itu, Zhan memejamkan matanya sesaat, lalu membuka matanya, saat itu mata biru cerah yang ia miliki memancarkan cahaya berwarna biru terang dengan sedikit percampuran ungu. Seketika, Zhan bisa melihat dengan jelas apapun di hadapannya, bahkan dia bisa melihat ada debu yang beterbangan di hadapannya. Karena baru pertama kali melihat hal seperti itu, Zhan melihat ke sekelilingnya. Dia bahkan bisa melihat ada seekor semut yang tengah berjalan di sebuah dahan pohon. Zhan memejamkan matanya lagi, dan kembali membukanya, dia bisa melihat dari jarak 50 meter jauhnya seakan itu ada di depan matanya. Zhan kali ini mulai fokus mencari, akhirnya, Zhan bisa melihat lubang besar di tengah hutan yang tertutup oleh sihir perlindungan yang cukup kuat. Zhan melihat Yibo yang tampak berlarian di dekat lubang itu, Zhan mengepakkan sayapnya sekali dan setelah itu, tubuhnya meluncur ke arah Yibo yang tengah berlari menuju ke arah lubang tersebut.

"Hati-hati!" Zhan menyambar tubuh Yibo yang hampir terjatuh ke dalam lubang. Lalu membawanya ke tempat yang aman.

"Ada apa?" Yibo langsung merubah dirinya kembali ke bentuk manusia.

"Kau tidak melihatnya?" Yibo menatap Zhan aneh.

"Melihat apa?" Zhan yakin bahwa hanya dirinya yang bisa melihat lubang itu, maka diapun membuat seekor burung api lalu mengarahkannya kedalam lubang tersebut. Dan benar saja, burung itu masuk ke dalam lubang, sedangkan Yibo, melihat burung itu menghilang ke dalam tanah.

"Apa yang ..."

"Ada lubang besar di sana." Sayap Zhan menghilang dengan sendirinya. Yibo benar-benar tidak melihat apapun, pangeran ketiga berjalan mendekati lubang, lalu berdiri di tepinya. Yibo mengikutinya, "tidak akan ada yang menyadari lubang besar ini. Suara aneh itu berasal dari dalam!" Zhan berlutut sebelah kaki lalu menatap lebih ke dalam.

"Sangat gelap!" Yibo ikut membungkuk. Walaupun dia sama sekali tidak melihat apapun yang di maksudkan pangeran ketiga.

"Bagaimana bisa kau melihatnya?" Zhan terdiam sesaat sebelum menjawab dengan ragu.

"Seperti yang raja iblis katakan." Yibo mengernyit sesaat barulah menebak.

"Anak utusan Dewa?" Zhan hanya diam. Yibo akhirnya mengerti, kekuatan yang di miliki pangeran ketiga berasal dari Dewa. Zhan kembali menatap ke bawah dan mencoba melihat lebih jauh. Zhan memfokuskan semua indera di tubuhnya, dan saat itulah dia bisa mendengar suara dari dalam lubang, seakan ada puluhan orang yang berteriak meminta pertolongan. Zhan memejamkan matanya, lebih memfokuskan pendengarannya, dan dia bisa mendengar ada puluhan bahkan ratusan orang, ada anak-anak, wanita bahkan laki-laki tua yang terdengar menangis ketakutan. Zhan membuka matanya, lalu menatap Wang Yibo.

"Mereka semua ada di dalam."

"Bagaimana caranya masuk?" Zhan menajamkan penglihatannya, dan sesuatu yang besar bergerak sangat cepat menuju ke atas. Melihat itu, Zhan langsung menggenggam tangan Yibo dan membuka sayapnya lalu membawa pangeran Yi terbang menjauh.

"Ada apa?" Zhan memutar tubuhnya lalu melihat apa yang terjadi. "Apa itu!"

"Kau melihatnya?" Yibo mengangguk.

"Ular raksasa?" Zhan memejamkan matanya lagi, lalu membukanya dengan cepat, dan menatap ular itu lebih dekat.

"Dia betina, dan sedang mengerami telurnya." Yibo menatap pangeran ketiga.

"Apa mungkin, dia mengumpulkan manusia untuk di jadikan makanan untuk anak-anaknya?" Itu masuk akal. Zhan mengangguk lalu mendarat di atas sebuah bukit. Melihat ular itu bergerak membelah hutan dan tampak mencari-cari.

"Dia mengetahui kita datang!" Zhan memanggil Shou dan saat itu seorang pemuda tampan muncul di belakangnya.

"Tuan ..." Zhan menatapnya, dia sudah cukup dewasa sekarang.

"Dia memiliki sisik yang tebal, pedang tidak akan mempan melawannya." Yibo menatap tangannya.

"Bagaimana jika aku mencakarnya?" Zhan menatapnya, lalu menggeleng pelan. Zhan menatap ular itu lagi, panjangnya kira-kira 30 sampai 35 meter dan cukup besar, jika mereka melawan tanpa persiapan, itu akan membahayakan diri mereka sendiri.

"Ular tidak menyukai api. Dia juga sepertinya sudah lama tinggal di tempat gelap, sebaiknya ..."

"Siapa kalian!" Zhan dan Yibo menoleh bersamaan. Ada sekelompok pemuda yang memegang pedang di tangan mereka. Yibo menatap mereka lalu berdiri di depan pangeran ketiga.

"Mengacungkan senjata pada pangeran ketiga. Kalian ingin mati!" Mendengar apa yang di ucapkan Yibo, para pemuda itu tampak terkejut. Awalnya, mereka tampak tak percaya. Namun, melihat Zhan memakai pakaian kerajaan dan di dampingi dua pria yang tampaknya berkekuatan tinggi di sampingnya, dia pasti benar, orang itu adalah pangeran ketiga Xiao Lian Zhan, merekapun segera membungkuk.

"Ampuni kami yang mulia pangeran ketiga." Zhan mengangguk lalu mendekati para pemudua itu.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Menjawab yang mulia pangeran ketiga, kami sedang mencari keluarga kami, kami mengira mereka di culik." Zhan mengernyit.

"Di culik?"

"Benar yang mulia, kami sudah berada di hutan ini selama hampir 2 bulan, tapi kami hanya terus berputar-putar dan tidak menemukan apapun." Zhan dan Yibo kembali saling berpandangan.

"Jangan mencari lagi!" Yibo mendekati mereka, lalu menepuk bahu salah satu pemuda itu.

"Tapi ... tapi seluruh keluarga saya dan teman-teman saya menghilang. Kami hanya ingin mencari mereka!" Zhan mengangguk mengerti.

"Kembalilah ke desa." Zhan memutar tubuhnya kembali menatap ular yang tampaknya sudah kembali ke tempat tinggalnya.

"Pangeran ketiga meminta kalian kembali ke desa, biar kami yang akan mencari keluarga kalian!" ucap Yibo.

"Tapi kami juga ingin memban ... tu! Ular!" Pemuda yang baru saja bicara langsung jatuh terduduk, bukan hanya dia tetapi juga kawan-kawannya. Yibo menoleh dan melihat seekor Ular besar berjalan ke arah mereka.

"Hal semacam ini, kalian tidak bisa membantu!"

"Lindungi mereka!" Zhan berpesan. Yibo mengangguk mengerti, untuk kali ini, dia tidak bisa melakukan apapun, dia hanya akan mengganggu pertarungan pangeran ketiga. Oleh sebab itu, Yibo menjaga para pemuda.

"Apa, apa pangeran ketiga bisa mengalahkannya?" Zhan sudah berjalan di ujung bukit, lalu sayap api keluar dari punggungnya. Para pemuda itu tampak terkejut sekaligus takjub. Di antara pemuda-pemuda itu, ada dua gadis cantik yang berpakaian lusuh mengikuti mereka.

"Kenapa kalian juga ikut?" Dua gadis itu saling berpandangan, dari wajahnya, mereka pasti kembar.

"Kedua orang tua kami menghilang. Ayah kami adalah pandai besi, saat pergi keluar desa melewati hutan untuk menjual pedang, dia tidak pernah kembali, Ibu kami mencarinya ke hutan, dan Ibu kami juga tidak pernah kembali." Yibo mengangguk mengerti, lalu kembali menatap pangeran ketiga yang tengah melayang di udara tengah mencoba melawan ular itu.

"Tuan!" Shou membakar dirinya sendiri, dan kini dia tampak seperti manusia api. Melihat itu, para pemuda semakin mundur ketakutan, Shou melompat dan berlari di atas tubuh ular yang tengah bertarung dengan pangeran ketiga. Ular itu mengibaskan ekornya, dan membuat Shou terlempar dari atas tubuh si ular.

    Zhan terus menghindar dan menyerang, Ular itu sangat besar. Namun, pergerakannya sangat cepat, bahkan bisa mengimbangi pergerakan pangeran ketiga yang cepat.

○○○○○

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang