(S2) bag 59. Surat.

2.5K 364 13
                                    


○○○○○○

"Yang mulia, hati-hati!" Suara klang terdengar begitu keras di telinga Zhan. Wen Ning dan Song Lan langsung bersiaga, Feng Ping dan juga Lin Yao langsung di tarik untuk betul dung di belakang kedua kesatria itu. Baru saja, dua buah anak panah mengarah pada pangeran ketiga dan Yibo, untung saja Song Lan dan Wen Ning sangat sigap, keduanya menangkis serangan mendadak itu dengan sangat cepat dan akurat.

"Yang mulia, apa anda terluka?"

"Tidak!" Zhan langsung membungkuk dan memeriksa Yibo, "bagaimana denganmu?" Yibo mendengkur pelan, Zhan langsung memeluk dan mengusap kepalanya, "tidak perlu takut, kita kembali sekarang."

"Baik, yang mulia!" Merekapun kembali ke NingJing, tidak untuk Wen Ning, dia langsung mencari tau sumber serangan itu berasal. Dari arah serangannya, ada dua penyerang yang berasal dari arah yang berbeda. Wen Ning mengambil dua buah anak panah yang sudah tergeletak di tumpukan salju. Panah-panah itu memiliki racun yang cukup kuat.

    Wen Ning sudah menyusuri tempat itu, tapi tidak menemukan apapun selain busur panah yang tergeletak di dua sisi yang berlawanan arah. Untung saja penduduk desa tak menyadari keributan itu, karena kejadian itu terjadi begitu cepat, dan juga tidak ada yang terluka, maka dari itu tidak ada yang menyadari bahwa ada penyerangan di sana.

    Di NingJing, pangeran ketiga langsung memeriksa keadaan Yibo dengan khawatir, "bagaimana, apa kau terluka?" Yibo mendengkur pelan, dia memang baik-baik saja, Zhan hanya terlalu khawatir padanya. Sang pangeran ketiga tampak menghela napas dengan lega, setelah memastikan bahwa serigala itu memang benar baik-baik saja.

"Kalian boleh kembali!"

"Baik, yang mulia!" Feng Ping dan Lin Yao tak ingin membantah, keduanya langsung pergi ke kamar mereka setelah memastikan pangeran ketiga dan Wang Yi mereka baik-baik saja.

"Mereka ada banyak!" Yibo langsung berubah menjadi bentuk manusia.

"Banyak?"

"Benar, aku mendengar langkah kaki yang berlari menjauh, tidak hanya satu, ada empat orang!"

"Kau tau siapa mereka?"

"Tidak, mereka tidak berasal dari dalam istana!" Zhan tidak bisa menebak siapa penat-orang itu. Dia harus menunggu hasil penelusuran yang di lakukan Wen Ning terlebih dahulu. Sepertinya, semakin dia tumbuh, semakin banyak ancaman yang mendatanginya.

"Tidurlah ..." Zhan mengusap rambut Yibo dengan pelan.

"Lalu, kau?"

"Aku akan menunggu A-Ning!"

"Baiklah!" Yibo tak ingin membuat masalah lagi, dia juga hampir membuat masalah tadi, bagaimana jika Wen Ning dan Song Lan tidak sigap seperti tadi, dia tidak akan mungkin bisa melindungi dirinya sendiri dan juga melindungi pangeran ketiga. Jika saja dia tidak merengek untuk pergi, pasti hal mengerikan seperti penyerangan mendadak seperti itu, tidak akan terjadi.

○○○○○○

   Pagi harinya, pangeran ketiga mendapat tamu yang cukup penting. Dia adalah salah satu petinggi kekaisaran, Zhan tentu saja mempersilahkannya untuk masuk, mereka berbincang di aula tengah di NingJing.

"Memberi hormat pada pangeran ketiga." Zhan mengangguk dan mempersilahkan petinggi istana bernama Shi Ming itu untuk duduk. "Bagaimana keadaan yang mulia?"

"Sangat baik!"

"Syukurlah, saya mendengar ada penyerangan yang terjadi semalam." Zhan mengernyit bingung, tidak banyak yang tau tentang penyerangan yang terjadi semalam.

"Benarkah, ternyata kabar itu cepat juga terdengar, bahkan sampai ke pada Tuan Shi."

"Ahh, tentu saja, itu karena berita yang tersebar adalah dari pangeran ketiga. Setiap orang pasti akan membicarakannya."

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang