bag 16. Ujian Demo.

5.4K 782 13
                                    


****

     Kemenangan dan kekalahan akan terjadi ketika sebuah pertandingan berlangsung. Menentukan pemenang dari hasil pertandingan, itu sudah biasa. Akan tetapi, di pertandingan kali ini, Lian Zhan merasa dirinya akan kembali menang. Sudah berapa hari dia terkurung di dalam ruang hampa, seminggu? Dua minggu, atau bahkan satu bulan? Dia tak tau pasti. Yang jelas, saat ini pangeran Lian Zhan selalu mendapat kemenangan. Padahal, musuh yang di lawannya itu memiliki tubuh yang jauh lebih besar darinya. Bisa di katakan, bahwa saat ini, pangeran ketiga merasa dirinya sedang melakukan hunting, seperti di dalam sebuah game. Semakin dia mengalahkan banyak musuh, dia merasa tubuhnya semakin kuat, dan lebih kuat lagi setiap hari.

    Sang pangeran terduduk di atas sebuah batu, kali ini, arena terbuka yang dia lalui. Sebelum-sebelumnya, dirinya selalu berada di dalam ruangan. Semenjak putra mahkota yaitu pangeran Xiao Wanyin menghilang saat itu, Lian Zhan menemui berbagai macam halang rintang yang menyerang dirinya, tak bisa dipungkiri, semua musuh yang mendekat itu selalu mengincar jiwanya. Sebetulnya, ada apa dengan jiwa miliknya?

"Astaga!" Sang pangeran ketiga terlonjak kaget. Seharusnya, ujian hari ini sudah selesai. Dia bahkan belum menemukan makanan untuk dia makan malam ini, tapi kenapa sudah ada monster yang menyerangnya lagi. Zhan mengangkat pedang miliknya, pedang yang terbentuk dari keyakinan akan kemenangannya. Setiap dia goyah akan pertarungan, maka pedang itu secara otomatis akan melemah juga. Sebaliknya, jika Zhan merasa dia akan menang dalam pertarungan, maka pedang itu semakin kuat setiap saatnya.

     Pangeran ketiga mengayunkan pedangnya, bergerak dengan sangat alami menyerang lawan. Tanpa kesulitan karena tubuhnya yang kecil, pangeran Lian Zhan justru tampak menikmati pertarungan. Tubuhnya sudah di penuhi luka, darah dan juga kotor di mana-mana. Dia merindukan Ayahnya, entah apa yang terjadi di istana saat ini. Yang jelas, Zhan ingin cepat-cepat kembali.

   Dengan sekali tebasan, musuh yang ada di hadapannya terbelah menjadi dua. Dan saat itu, suara keras menggema di seluruh penjuru tempat itu. Suara yang mengatakan hal aneh.

'Selamat, anda telah menyelesaikan ujian anda, kesatria masa depan!' Pangeran ketiga itu menatap sekeliling. Tak ada yang terlihat dari matanya selain beberapa bangkai monster yang tergeletak tak berdaya dengan ceceran darah di mana-mana.

"Siapa di sana!" Sang pangeran mengacungkan pedangnya dengan waspada.

'Saya adalah Administrator untuk lantai Demo menara!'

"Lantai Demo?"

'Benar, setelah anda melewati Ujian ini, maka anda di nyatakan lolos untuk menaiki menara di lantai atas!'

"Apa maksudnya, ujian? Menara? Lantai atas?"

'Yang terkuat yang akan mencapai puncaknya. Dan jika anda berhasil melewati ujian di lantai berikutnya, anda akan menjalankan ujian di lantai berikutnya lagi!'

"Untuk apa semua itu? Aku ingin pulang!"

'Jika anda ingin kembali, Setidaknya anda harus melewati ujian hingga mencapai lantai 50.'

"Apa! Tidak ... mungkin!"

'Kecuali, jika anda memiliki kekuatan untuk keluar dari menara!'

"Kekuatan untuk keluar dari menara? Itu artinya, aku bisa keluar kapanpun aku mau?"

'Tidak, hanya orang-orang tertentu yang bisa keluar hidup-hidup dari menara sebelum lantai 50.'

"Itu artinya, ujian ini sangat berbahaya bukan?"

'Itu tergantung seberapa kuat anda!'

"Lalu, bagaimana jika aku ingin kembali sekarang, aku rasa aku sudah cukup kuat!" Tak ada suara lagi. Lian Zhan menatap sekeliling untuk mencari sosok yang sejak tadi bicara padanya. "Apa aku bisa keluar sekarang?" Sebuah percikan cahaya putih muncul tak jauh di hadapan sang pangeran. Zhan sedikit terkejut dan memperhatikan cahaya itu. Gambaran akan peperangan, kematian dan juga jeritan kesakitan. Permintaan tolong, permohonan. Semua bersatu seakan ingin membuat telinga sang pangeran terbakar saking bisingnya.

"Ap.apa semua ini?"

'Itu adalah gambaran masa depan. Jika kekuatan anda seperti sekarang ini, apa yang ada dalam cahaya dimensi itu akan terjadi di masa depan.'

"Tidak mungkin!" Lian Zhan menatap tidak percaya saat melihat dengan mata kepalanya sendiri. Xiao FengMian, Ayah yang selama ini dia rindukan terlihat membungkuk dengan darah yang menetes di beberapa bagian tubuhnya, "A.ayah!" Sebuah tebasan mengenai tubuh sang kaisar sebelum cahaya dimensi menghilang. Menyisakan keheningan yang membuat Lian Zhan kembali fokus pada suara Administrator.

"Aku belum kuat. Lalu, bagaimana caranya supaya aku bisa menjadi lebih kuat!" Zhan tak akan membiarkan masa depan menyeramkan itu menjadi kenyataan. Dia harus merubahnya.

'Naiklah! Naiklah ke atas. BUatlah dirimu kuat. Lalu, jadilah Dewa, dan anda akan mendapatkan segalanya.'

"Tidak! Aku tidak butuh itu semua. Aku hanya ingin melindungi keluargaku!"

'Maka, carilah jati diri anda sendiri!' Pangeran Lian Zhan menggenggam pedang di tangannya dengan erat. Setidaknya, dia sudah memiliki pondasi untuk mengalahkan beberapa musuh di menara lantai satu. Jika dia kalah di tahap awal ... Zhan harus kembali berlatih untuk sekarang.

"Aku ada permintaan!" Sang Pangeran menengadah ke atas.

'Permintaan?'

"Benar, kabulkan satu permintaanku."

'Saya hanyalah Administrator biasa.Tugas saya bukan untuk mengabulkan permintaan.'

"Aku mohon, hanya satu permintaan, dan aku rasa itu bukan sesuatu yang sulit."

'Walaupun anda memohon, itu bukan merupakan tugas saya.'

"Dengarkan dulu permintaanku, setelah itu, kau bisa memutuskan apakah permintaanku itu berlebihan atau tidak."

'Baiklah. Apa yang anda inginkan?'

"Aku ingin mengulang Ujian Demo ini!"

'Mengulang ujian Demo?'

"Benar, kau bilang aku harus kuat umtuk bisa menaiki menara, bukan?"

'Itu benar, tapi apa anda yakin?'

"Aku sangat yakin."

'Baiklah, dengan senang hati saya akan mengabulkan permintaan anda.'

"kalau begitu, aku sudah siap!" Pangeran Lian Zhan sedikit terhuyung saat tiba-tiba dirinya di kembalikan ke titik awal dirinya masuk. Dimana dirinya sedang bertarung dengan Naga hitam yang masih tertidur. "Jadi, dia benar-benar masih tidur?" bisik Zhan sambil melangkah menuju pintu untuk melakukan ujian Demo.

"Tunggu aku, Ayah! Aku pasti akan kembali dan menyelamatkan kalian semua!"

****0

Huft! Sabar-sabar. Di mana Yibo?

Kapan munculnya?

Kenapa belum muncul?

Udah hampir 20 eps tapi nggak ada juga!

🙏😁

Mon maap, soalnya ide ini muncul begitu saja, jadi ya begitulah.

Song Lan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song Lan. Kesatria yang mengawal pangeran ketiga.

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang