(S2) bag 48. Hewan Peliharaan.

3.1K 407 8
                                    


○○○○○○

    Zhan menepuk pelan kepala Yibo, membuat serigala perak itu tampak membuka matanya, lalu setelah benar-benar bangun, dia langsung berubah kembali menjadi bentuk manusia. "Ada apa?"

"Makan ..." Yibo melirik ke arah sebuah nampan yang sudah tersedia di dalam kereta kuda. Song Lan yang meletakkannya tadi, dia bahkan terkejut melihat seekor serigala besar yang tertidur di pangkuan pangeran ketiga. Awalnya, Song Lan hampir menarik pedang dan ingin menodongkan  pedang itu pada Yibo, tapi Zhan dengan gerakan super elegan menginterupsi Song Lan untuk diam dan tidak mengganggu Yibo yang masih tertidur.

"Waah, aku memang sudah sangat lapar!" Yibo langsung mengambil sumpit dan mulai memakan makanannya, Zhan hanya diam dan memperhatikan saja. "Kenapa kau tidak makan? Ini lumayan enak, walaupun daging mentah lebih terasa nikmat!" Zhan hanya menghela napasnya.

"Jangan makan makanan mentah!"

"Kenapa?"

"Tidak sehat!"

"Tidak masalah, aku sudah terbiasa, ini kau juga harus makan! Buka mulutmu!" Zhan menurut dan membuka mulutnya sedikit, Yibo menyuapi Zhan daging yang sudah di masak, Yibo tersenyum senang, lalu dia mulai makan lagi, sesekali menyuapi Zhan lagi, dia tampak bersemangat saat Zhan tidak marah atau mengusirnya lagi. Setelah makanannya habis, Yibo kembali bersandar pada tubuh Zhan.

"Kembali ..."

"Apanya?"

"Menjadi serigala!"

"Kenapa? Biasanya kau tidak suka aku tiba-tiba berubah!" Zhan tidak bicara, Yibo cemberut lalu segera berubah kembali dan duduk dengan tenang di dekat kaki Zhan. Zhan membuka tirai, dan melihat Song Lan yang tengah berjaga.

"A-Song ..." Panggilnya. Song Lan mendekat ke arah jendela.

"Saya, yang mulia!"

"Kami sudah selesai!" Song Lan sedikit ragu saat membuka pintu kereta kudanya, tentu saja dia melihat seekor serigala bertubuh besar yang kini sudah menatapnya.

"Selamat beristirahat yang mulia ..."

"Kami akan berjalan-jalan sebentar!" Song Lan langsung mundur dibeberapa langkah, di tangannya ada nampan yang berisi piring dan mangkuk kosong.

"Saya akan siapkan pengawal."

"Tidak perlu, dia akan menemaniku!" Zhan melirik Yibo yang juga tengah menatapnya.

"Tapi yang mulia ..." Song lan melihat pangeran ketiga yang tampaknya tidak ingin di bantah. Diapun membungkuk dan membukakan pintu lebar-lebar, takutnya serigala yang ada di dalam tak tau caranya keluar dengan benar. Zhan keluar lebih dulu, Yibo segera menyusul nya dengan berjalan turun tanpa kesulitan sedikitpun. Song Lan mundur saat Yibo menatapnya sambil menunjukkan taringnya.

"Jangan buat masalah!" Mendengar teguran dari Zhan, Yibo langsung menutup mulutnya lalu mendekati Zhan dan bermanja di kakinya. Song Lan yang melihat itu tampak takjub sendiri.

"Yang mulia ... jika boleh tau, apa serigala ini peliharaan anda?" Zhan melirik Yibo tanpa menjawab. Itu artinya benar.

"Lain kali, buatkan dia makanan seperti tadi!"

"Baik yang Mulia. Apa anda memberi nama serigala ini?" Song Lan kembali bertanya, Wen Ning dari kejauhan melihat ada hewan besar yang ada di dekat pangeran ketiga segera berlari dan mendekati mereka.

"Pangeran hati-hati ..." sebelum Wen ning mengayunkan pedangnya, Song Lang sudah menahannya dan mengarahkan selongsong pedangnya pada leher Wen Ning.

"Kesatria Lan, apa yang anda lakukan!"

"Diam!" Song Lan berbisik, "serigala itu adalah peliharaan pangeran!"

"Apa! Sejak kapan?" Wen Ning menyarungkan kembali pedangnya, Song Lan bernapas lega dan kembali berdiri dengan tegak.

"Silahkan anda berjalan-jalan, kami akan berjaga."

"Ayo ..." Zhan pergi di ikuti Yibo di belakangnya yang berjalan dengan patuh. Para prajurit yang melihat itu tampak waspada tapi tetap diam, karena tampaknya sang pangeran ketiga tidak terganggu dengan kehadiran hewan buas itu di sekitarnya.

"Jahat sekali!" Setelah merasa mereka jauh dari para rombongan. Yibo langsung berubah menjadi manusia lagi. "Kau membiarkan mereka berkata kalau aku adalah hewan peliharaanmu! Sangat tidak adil!" Jika Xiao Lian Zhan adalah Xiao Zhan yang dulu, mungkin Zhan akan menjawab, 'kau tidur seperti orang mati, aku tidak bisa mencegah Song Lan untuk tidak melihatmu dalam bentuk serigala!' Tapi kalimat panjang itu sudah pasti tidak akan keluar dari mulut pangeran ketiga.

"Bekas luka itu ..." Zhan menyentuh bahu belakang Yibo, di sana terdapat sebuah luka bekas cakaran yang cukup besar.

"Oh, ini ... tenang saja, kau tau setiap serigala memiliki wilayah kekuasaan, aku bertarung dengan salah satu serigala yang cukup tua dan mendapat luka ini darinya!" Dari semua kata yang Yibo ucapkan, Zhan tertarik dengan dua kata 'cukup tua' dan Zhan langsung berpikir bahwa saat ini, Yibo hanyalah seorang anak-anak.

"Dari pada bekas lukaku ... bagaimana denganmu, luka di punggungmu?" Yibo menatap Zhan dengan sendu, semalam dia melihat banyak bekas luka yang memanjang di punggung Zhan. Pangeran ketiga itu menggeleng pelan.

"Sudah sangat lama, tidak sakit!"

"Tapi tetap saja, kau ... bagaimana mungkin seorang pangeran Sepertimu mendapat luka semengerikan itu di punggunmu?"

"Sudah waktunya kembali!"

"Kau ... kenapa tidak mau cerita! Kau bisa ceritakan apa saja padaku jika kau ingin!" Zhan tak perduli dan berjalan kembali, dia hanya ingin bertanya tentang bekas luka yang Yibo miliki, dia dan Yibo sama-sama memiliki bekas luka yang cukup parah di punggung mereka. Mungkin tidak akan ada yang percaya jika mereka mendengar rumor bahwa pangeran ketiga Xiao Lian Zhan memiliki bekas luka di bagian punggungnya, sementara dia tak pernah bertarung sebelumnya.

"Berubah!" Tanpa perintah dua kali, Yibo langsung mengubah dirinya menjadi serigala kembali, setelah itu mengikuti Zhan.

    Hari ketiga dan keempat berjalan tanpa ada masalah, hingga hari kelima mereka berada di perjalanan, segerombolan serigala menahan rombongan itu, Zhan yang mendengar ada masalah di depan segera turun dari kereta kuda. Suara lolongan serigala terdengar di depan sana. Zhan menatap Yibo yang tampak marah ditunjukkan matanya, tanpa ijin dari Zhan, Yibo melompat turun dari kereta kuda dan berlari dengan sangat cepat ke barisan paling depan. Wen Ning dan Song Lan ingin mengejar dan menangkap serigala itu. Namun, pangeran ketiga menahannya dan tidak membiarkan kedua kesatria itu menangkap Yibo. Setelah memastikan kedua kesatrianya tidak berniat menangkapnya, Zhan mengikuti Yibo dengan mengendarai Hui.

     Zhan terkejut saat melihat para prajuritnya tengah bertarung dengan para serigala. "Hentikan!" Perintah Zhan dan langsung turun untuk melerai mereka. Wen Ning dan Song Lan yang datang bersamaan dengannya langsung berdiri di sisi kanan dan kiri pangeran ketiga.

     Yibo berdiri di depan para serigala, saling melolong panjang seakan tengah berbicara satu sama lain. Zhan menahan Wen Ning yang akan menyerang mereka, setelah obrolan antar para serigala, Yibo mendekati Zhan dan menatapnya seakan, ayo kita bicara.

"Kita lanjutkan perjalanan!" Zhan menaiki Hui dan kembali ke kereta kuda.

"Bagaimana dengan para serigala?"

"Jangan ganggu mereka?"

"Baik, yang mulia!"

○○○○○○○

Apa yang terjadi?

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang