○○○○○○
"Maafkan aku ..." Zhan menghentikan pergerakkannya, lalu duduk di samping Yibo.
"Buka bajumu ..." Yibo menurut karena dia tau, Zhan kesulitan membantu membuka bajunya, karena tangannya yang masih terluka. Zhan melihat banyak luka di bagian dada, perut, punggung bahkan lengannya. "Lain kali, jangan pergi sendiri!" Zhan membersihkan luka-luka itu dengan kain dan air hangat. Setelah selesai, Zhan mengambil pakaian bersih dan memberikannya pada Yibo untuk dia kenakan.
"Maafkan aku ..." lagi-lagi Yibo meminta maaf, Zhan menyisir rambutnya dengan pelan, setelah itu meninggalkannya untuk duduk di balik meja. Yibo ragu-ragu saat mengikutinya, "kau marah padaku?" Yibo bertanya dengan takut, manusia serigala itu berdiri sedikit jauh darinya dan tampak takut saat menatapnya. Benar-benar seperti anjing yang sedang di marahi pemiliknya.
"Duduklah ..." Zhan menyuguhkan secangkir teh padanya. Yibo berjalan dengan patuh dan duduk di seberang Zhan, "kau belum makan sejak kemarin, kau pasti lapar." Yibo mengambil cangkir dan meminum teh yang di suguhkan untuknya.
"Bagaimana ... tanganmu?" Zhan menatap lengannya.
"Tidak apa-apa!"
"Kau yakin, aku ... benar-benar menyesal!" Zhan kini menatap Yibo, manusia serigala itu tampak menunduk, sepertinya dia benar-benar menyesal. Zhan menghela napasnya, lalu menuangkan teh lagi ke gelas Yibo.
"Lain kali jangan ulangi!" Yibo mendongak, lalu mengangguk cepat.
"Aku janji! Tidak akan mengulangi lagi." Zhan hanya tersenyum menanggapi ucapan itu. Beberapa saat berlalu, Wen Ning melaporkan bahwa makanan yang di pesan Zhan sudah siap. Zhan keluar sendiri dan membawa nampan itu masuk, dan tak membiarkan kedua kesatria yang selalu berjaga di depan kamarnya itu untuk masuk. Zhan meletakkan nampan itu di depan Yibo.
"Makanlah, kau pasti lapar!" Yibo mengambil sumpit lalu mulai memakan makanannya, mulai sekarang, dia akan selalu patuh pada perkataan Zhan, tidak ingin membuatnya terluka lagi seperti saat ini.
Zhan tengah memeriksa beberapa gulungan yang mencakup tentang pembangunan kincir air. Selama dia terbaring sakit, kincir air itu tetap di kerjakan, dia harus mengeceknya besok. Saat sedang sibuk memeriksa, Zhan sedikit terkejut saat tiba-tiba sebuah sumpit sudah berada di hadapan wajahnya, dengan sepotong daging terselip di sana.
"Kau ... juga harus makan!" Zhan tersenyum lalu memakan daging yang di berikan Yibo untuknya. Melihat itu, Yibo tersenyum, dia merasa senang karena Zhan menerima suapan darinya. Setelah makanan mereka habis, Zhan meminta agar Yibo kembali beristirahat. Namun, Yibo menolak dan berkata ingin menemani Zhan.
Pada akhirnya, Yibo duduk di depan Zhan, memperhatikan sang pangeran ketiga yang sedang membaca laporan di mejanya. Beberapa saat waktu berlalu, Yibo tampak menguap dan mengantuk. Zhan meliriknya dan melihat si manusia serigala sedang menahan kantuk.
"Tidur jika kau lelah ..." ucap Zhan tanpa menatap Yibo sama sekali. Yibo yang mendengar itu langsung menggeleng.
"Tidak mau! Aku akan menemanimu!" Walaupun dia sudah berjanji akan patuh, tatap saja dia keras kepala.
"Kemarilah ..." Yibo melihat Zhan mengambil setumpuk gulungan lalu membawanya ke tempat tidur.
"Apa yang kau ... lakukan?" Yibo mengikutinya.
"Tidurlah ..." melihat Zhan yang sudah duduk di tepi tempat tidur sambil membaca, Yibo benar-benar menganga tak percaya, sebelumnya, Zhan pasti akan memaksanya, kenapa sekarang Zhan terkesan malah mempermudah keinginannya. Tanpa berniat membuat Zhan mengulangi perkataannya, Yibo sudah ikut duduk di tepi tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]
Fanfic06/12/2020 🔞 WARNING!! 🔞 ※※※※ Xiao Zhan memiliki kekasih yang sangat menyayangi dan juga mencintainya. Dia bernama Wang Yibo. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Hingga suatu malam di musim salju ke lima mereka, Xiao Zhan melihat b...