bag 07. Kesatria.

7.1K 913 30
                                    

*****

"Baguslah. Sekarang, pilih dua kesatria di belakangmu itu untuk mengawalmu." Apa?! Sebenarnya apa yang di pikirkan oleh Kaisar atau maksudku Ayahku itu? Kenapa aku harus memilih.

"Memilih?"

"Iya, setelah ini, kamu sudah boleh keluar dari istana." sungguh? Aku sudah boleh keluar, apa pelaku sudah di temukan, sudah di tangkap?

"Benarkah?"

"Iya, tapi sebelum itu. Kamu harus memiliki kesatria yang akan mendampingimu." jadi mereka akan menjadi orang yang mengawalku, tidak buruk.

"Baik Ayah, terima kasih atas kebaikan Ayahanda." Aku menatap kelima kesatria yang ada di belakangku.

"Aku memilih dia, dan dia!" Dua orang yang kupilih itu bukan asal pilih, aku pernah melihat mereka saat mereka sedang melewati taman di dekat kamarku. Aku rasa mereka sangat keren.

   Salah satunya memiliki rambut kecoklatan dengan iris mata sepekat malam, terlihat sangat ... tampan. Tenang aku bukannya jatuh cinta padanya, hanya saja aku memang suka pria yang tampan. Jadi jangan salah paham.

      Sedangkan satunya lagi memiliki rambut berwarna hitam dengan mata berwarna kecoklatan namun seperti bercahaya. Sangat mengesankan pria-pria yang ada di sini. Mungkinkah aku akan menjadi seperti mereka suatu hari nanti?

"Wen Ning dan Song Lan. Mulai sekarang, kalian akan mengawal putraku." oh itu nama mereka, siapa Wen Ning, dan siapa Song Lan?

"Baik, Baginda." Mereka membungkuk di hadapan Ayah. Lalu berjalan mendekatiku.

"Saya Wen Ning, Prajurit perak yang akan mendampingi anda Pangeran Ketiga. Mohon bimbingannya," ucap pria yang tampak polos itu membungkuk di depanku. Dia memiliki rambut yang sedikit kemerahan , jadi namanya Wen Ning.

"Terimakasih Tuan Wen Ning, mohon kerja samanya juga."

"Saya Song Lan, Prajurit perak yang akan mendampingi anda, Yang mulia. Mohon bimbingannya." Tuan Song Lan juga membungkuk di depanku. Bagus aku suka mereka.

"Anda juga Tuan Song Lan."

"Mohon panggil saja saya Song Lan saja, Yang mulia." Song Lan tampak keberatan saat aku memanggilnya dengan sebutan tuan.

"Anda juga cukup memanggil saya dengan Wen Ning." begitu juga dengan Wen Ning.

"Baiklah, aku akan melakukannya, Song Lan dan Wen Ning." mungkin itu lebih baik.

***

       Setelah memiliki kesatria yang akan melindungi ku. Ayah mengizinkan ku keluar dari istana, tentu saja aku sangat senang. Bagaimana tidak, setelah beberapa bulan hanya berada di dalam istana,  itu sangat membosankan.

    Selain itu, kini Song Lan dan Wen Ning menjagaku secara bergantian, setiap 48 jam sekali atau 2 hari sekali mereka akan bertukar tempat untuk mendampingiku.

"Selamat pagi Yang mulia, apa yang ingin anda lakukan hari ini?" ternyata hari ini Wen Ning yang berjaga.

"Aku ingin pergi ke taman." Benar, aku harus banyak menghirup oksigen segar dan melihat pemandangan hijau di luar. Jika tidak mungkin kesehatan mataku akan memburuk karena terus berada di dalam ruangan.

"Baik silahkan, Yang mulia. Saya akan menemani anda" Aku berjalan bersisian dengan Wen Ning. Tentu saja kini Feng Ping tak perlu lagi mengikutiku seperti sebelumnya. Karena, sekarang aku sudah memiliki kesatria sendiri.

"Wen Ning, aku dengar hari ini ada pelatihan calon Kesatria di camp musim dingin?" tanyaku. Aku mendengarnya dari Lin Yao, dia begitu heboh saat tau akan ada pelatihan yang memang tidak setiap tahun ada. Mengapa Lin Yao sangat senang itu karena dia bisa melihat para prajurit dan kesatria yang gagah juga tampan.

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang