(S2) bag 43. Di dalam Kereta Kuda.

3.3K 437 21
                                    


○○○○○○

      Perjalanan sudah berlangsung selama 3 hari, dan saat ini, rombongan pangeran ketiga sedang beristirahat di daerah perbatasan. Zhan menatap langit gelap bertabur bintang, Yibo yang melihat itu duduk di sampingnya sambil membawa semangkuk sup di tangannya.

"Kau belum makan seharian ini, makanlah!" Zhan meliriknya sesaat. "Jangan menyiksa diri, apa gunanya kita sampai di sana lebih cepat, saat sampai kau hanya akan terbaring sakit. Makanlah sedikit!" Yibo menyodorkan mangkuk berisi sup kacang di  tangannya, Zhan akhirnya memakan sedikit sup tersebut, lalu memilih untuk berjalan-jalan sebentar sebelum tidur. Yibo menemaninya, berjalan dengan santai mengitari hutan yang tidak terlalu rimbun. Setelah berjalan beberapa menit, Zhan merasa pusing dan ngantuk. Yibo tersenyum senang.

"Ada apa? Kau sepertinya sedang tidak sehat?" Zhan memegang keningnya, lalu bersandar pada pohon dan memejamkan matanya. "Zhan-er ... Zhan ge, apa kau tidur disini?" Tak ada respon sama sekali. Yibo tertawa pelan, "ternyata pangeran ketiga tidak kuat dengan arak, padahal aku tidak memasukkan terlalu banyak, tapi sudah seperti ini." Keluhnya pelan. Yibo kembali mendekatkan wajahnya pada wajah pangeran ketiga, dan saat itu, matanya terbuka, membuat Yibo langsung berdiri tegak sambil memegang dadanya, dia sangat terkejut.

"Kau pura-pura tidur ya." Yibo mengusap dadanya, "lagi pula, mana mungkin kau akan tumbang hanya karena sedikit arak."

"Berisik!"

"Apa?"

"Kepalaku sakit!" Zhan memegang kepalanya, lalu berdiri dengan tegak, tak bersandar lagi pada pohon. Wajahnya memerah dan juga tataapannya kosong. Yibo melambaikan tangannya di depan wajah Zhan.

"Kau ... mabuk?"

"Tidak!" Zhan mengibaskan tangannya, lalu melangkah seperti biasanya.

"Mau kemana?"

"Kembali, nanti A-Ning dan A-Song akan mencari!"

"Tapi bukan kesitu jalannya, tapi kesini!" Yibo menarik lengan Zhan dan pembimbingnya berjalan ke arah rombongan mereka.

"Yang mulia! Anda dari mana? Kami mencari anda sejak tadi!" Zhan hanya melirik mereka dengan tatapan kosongnya, lalu kembali mengibaskan tangannya tanpa perduli, kembali berjalan menuju ke arah kereta kudanya.

"Pangeran ketiga sedang lelah, jadi beliau akan langsung beristirahat. Jangan ada yang mengganggunya mengerti!" Yibo menjelaskan sambil tersenyum dengan ramah. Lalu segera mengikuti Zhan masuk kedalam kereta kuda.

     Baru saja masuk kedalam kereta, Yibo sudah di tarik dan di peluk Zhan begitu erat. "Zhan-er, apa yang ..."

"Jangan bicara! Kepalaku sakit!"

"Baiklah, aku tidak akan bicara, tapi lepaskan dulu!" Zhan bahkan tak mau melepaskan pelukannya, justru semakin menariknya mendekat, hingga kini, jarak wajah keduanya sangat dekat.

"Kenapa?" Zhan menatap Yibo dengan mata sayu.

"Apa?"

"Kenapa kau mirip sekali dengan bajingan itu?" Yibo sedikit terkejut mendengar umpatan kasar yang baru pertama kali dia dengar dari pangeran ketiga. "Apa kau juga akan menghianatiku? Kau akan bersama siapa setelah ini, apa dengan A-Ning, A-Song, atau siapa?" Yibo tersenyum, lalu mengusap pipi Zhan dengan sangat lembut.

"Aku akan selamanya bersamamu. Memangnya, apa yang kau pikirkan? Aku hanya milikmu sekarang!" Zhan menatapnya tanpa berkedip, lalu menarik Yibo semakin mendekat dan menciumnya.

      Yibo membalas ciuman itu tak kalah panas, suara berisik yang berasal dari kereta kuda membuat Wen Ning dan Song Lan saling berpandangan, tapi keduanya tak ingin berkomentar, lagi pula pangeran ketiga memang terkadang aneh, berubah-rubah seperti bunglon.

"Zhan-er. Kita tidak bisa melakukannya di sini! Mereka akan menangkap dan membunuhku jika kita ketahuan!" Zhan menatap Yibo dalam diam, bibirnya sudah sedikit bengkak akibat ciuman mereka yang terjadi cukup lama.

"Kau, tidak suka melakukannya bersamaku?"

"Bukan begitu, di luar banyak orang yang siap membunuhku kapanpun, jika aku ketahuan membuatmu mabuk seperti ini!" Zhan tak mendengarkan ucapan Yibo dan dengan terburu-buru membuka ikat pinggang si manusia serigala yang kini tampaknya juga sudah habis kesabaran. "Kau yang mulai. Jangan salahkan aku nanti!"

     Yibo membekap mulut Zhan ketika miliknya sudah masuk kedalam tubuh Zhan. Sang pangeran ketiga tampak kesakitan dan mencengkeram erat bahu Yibo yang terbuka. "Maafkan aku, aku akan perlahan!"

"Wang Yi ... Bo, aku mencintaimu!" Zhan berucap sangat pelan, sebelum dirinya jatuh tertidur dalam pelukan Yibo yang tertegun mendengar ungkapan tak sadar sang pangeran ketiga. Apa, saat ini dia tengah bermimpi?

○○○○○

     Hari sudah menjelang pagi, saat Pangeran ketiga Xiao Lian Zhan terbangun dari tidurnya. Pria itu merasakan kepalanya yang sakit dan baru sadar jika dia sudah tertidur di kereta kuda. Zhan melihat sekeliling dan merasa ada yang aneh. Ketika ingin bangun, tubuhnya terasa sakit, apa lagi bagian belakangnya.

"Apa yang terjadi?" Zhan memegang kepalanya lagi, mencoba mengingat apa yang terjadi padanya, semalam dia ingat bahwa Wang Yibo memberikannya satu mangkuk sup, lalu berjalan-jalan, setelah itu, dia tidak mengingat lagi apa yang terjadi.

"Ahh, kau sudah bangun?" Zhan menoleh ke arah pintu kereta, dan melihat Yibo datang membawa makanan untuknya, "makanlah, aku sudah menyiapkan nya untukmu."

"Semalam ... apa yang terjadi?" Wang Yibo tersenyum dan tak mengatakan apapun. Zhan jadi memikirkan banyak hal yang tidak-tidak.

"Makan saja dulu, bukankah kita harus sampai di istana hari ini?" Zhan tak mendengarkan, lalu memakan makanannya, baru setelah itu perjalanan di lanjutkan. Zhan masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi, tapi tubuhnya tidak mungkin berbohong, meskipun dirinya tidak mengingat apa yang terjadi, tapi tubuhnya tidak akan mengatakan kebohongan. Rasa sakit dan juga aroma yang sudah dia kenali, sudah pasti terjadi sesuatu dengan dirinya. Dan melihat reaksi Yibo yang terlihat bahagia pagi ini, apakah ...

"Wen Ning menghadap yang mulia pangeran ketiga!" Zhan membuka jendela sedikit, lalu menatap Wen ning yang sudah membungkuk di hadapannya.

"Ada apa?"

"Kita sudah sampai di depan gerbang. Namun, ada keributan di sana dan kita tidak bisa masuk."

"Keributan?" Zhan menutup jendela, lalu ingin keluar dari kereta.

"Ada apa?" Yibo bertanya.

"Ada keributan di luar, aku akan ..."

"Biar aku saja. Kau duduklah dan beristirahat." Zhan menatapnya bingung, tapi tak berkomentar apa-apa saat Yibo keluar dan langsung melompat terbang menuju ke tengah kericuhan.

    Tidak sampai 30 menit, Yibo kembali dan masuk kembali ke dalam kereta kuda. "Sudah, kita bisa lewat."

"Apa yang kau lakukan?"

"Menurutmu?" Zhan diam tak terlalu perduli. Rombongan mereka mulai kembali bergerak. Dia masih memiliki firasat buruk tentang semalam, dia dan Yibo pasti melakukan ...

"Apa yang terjadi semalam?" Yibo yang di tanya seperti itu tampak terdiam.

"Kau, tidak ingat?"

"Aku tidak akan bertanya!" Yibo terkekeh hambar, dia pikir, Zhan mengingatnya, jadi hanya dia yang mengingat kejadian semalam.

"Kalau begitu, lupakan saja, bukan hal yang penting!" Zhan meliriknya dengan ragu, jelas saja Wang Yibo berbohong padanya. Sebenarnya dia tau apa yang terjadi setelah melihat kekacauan ini, tapi, dia tak ingin mengakuinya, lagi pula itu hanya sebuah kecelakaan. Dia tidak sadar.

○○○○○○

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang