bag 02. Baginda Kaisar.

11.7K 1.3K 111
                                    

Cerita ini adalah fiktif belaka. Jika ada nama tempat dan tokoh yang sama, itu hanyalah ketidak sengaja an.

****

   Namaku adalah Xiao Zhan. Di kehidupan yang lalu, aku adalah seorang sekretaris manager di sebuah perusahaan yang bekerja di bidang perhotelan. Usiaku adalah 29 tahun, seharusnya. Sayangnya, aku meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Entah bagaimana bisa, aku hidup kembali. Tidak, aku bukan hidup kembali, melainkan bereinkarnasi menjadi pangeran dari seorang Kaisar.

   Astaga! Aku tak percaya. Sekarang, aku menjadi seorang pangeran di sebuah negara bernama Xinbei. Aku lahir dua bulan yang lalu dan mendapat gelar pangeran, dengan nama Xiao Lian Zhan, dan Ibuku adalah seorang Ratu, namanya adalah Cangse Sanren. Beliau meninggal setelah satu bulan kelahiranku. Ayahku bernama Xiao fengmian, yang kudengar dari para pelayan yang mengurusku, pria bernama Fengmian itu adalah seorang Kaisar dari Negara terbesar bernama Negara Xinbei. Beliau sangat sadis dan juga Kaisar yang terkenal kejam, beliau juga di sebut sebagai Kaisar tirani.  Sebutan itu bukan hanya sebutan biasa, aku dengar, satu tahun yang lalu, Kaisar membantai satu keluarga bangsawan di daerah barat. Bahkan tak menyisakan satu ekor nyamuk sekalipun. Dia benar-benar meratakan semua yang ada di tempat itu.

    Aku sendiri masih tidak percaya. Karena kini, aku adalah seorang bayi mungil berusia dua bulan. Orang-orang di sekitarku selalu heran saat aku tidak menangis dan bersuara, mereka berpikir aku memiliki semacam gangguan jiwa, maka dari itu, sesekali aku menangis saat lapar ataupun haus. Aku tak ingin di katakan Pangeran yang memiliki gangguan jiwa atau sejenisnya.

   Dua orang wanita yang selalu di sekelilingku ini adalah Ibu asuhku yang mengurus dan menjagaku. Yang satu bernama Li Feng ping dia adalah ibu asuhku. Sepertinya, dia seorang putri atau seorang bangsawan terhormat yang menjadi orang kepercayaan Ayahku atau Kaisar. Buktinya, asistennya sangat patuh dan kadang juga begitu menghormati Feng ping ini, walaupun kadang, asistennya itu berlaku kurang sopan dan aneh. Asisten Li Feng ping bernama Lin Yao. Yang ku tahu, dia hanya pelayan biasa. Mereka berdua sangat baik dan menyayangiku, Feng ping sosok wanita yang lembut dan juga baik hati, sedangkan Lin Yao, dia sangat cerewet dan ceroboh. Aku tak tau mengapa Ayahku memilih wanita seperti Lin Yao yang ceroboh ini menjadi asisten Feng Ping.

   Di lihat dari wajahnya yang cantik dan lembut itu, aku yakin Feng ping masih sangat muda, mungkin usianya 25 atau lebih sedikit. Atau mungkin seusiaku sebagai Xiao Zhan di dunia sebelumnya.

"Yang mulia pangeran, apa anda lapar. Saya akan membuat susu untuk anda." Walaupun aku masih bayi. Feng ping sangat menghormatiku, dia bahkan selalu bertanya dulu padaku, padahal jelas aku tak bisa menjawab ucapannya.

   Setiap kali aku ingin bicara, pasti hanya suara tidak jelas yang keluar dari mulutku. "Apa waktunya pangeran untuk makan siang?" dia lagi. Lin Yao ini benar-benar berisik.

"Benar A-Yao." Entah kenapa, aku suka suara Feng ping yang lembut itu.

"Pangeran, bagaimana ini. Kenapa pangeran sangat tampan dan imut, aku jadi tidak bisa berpaling dari pangeran." Lin Yao selalu bicara seperti itu setiap kali melihatku. Apa aku memang setampan itu? Aku penasaran sekali dengan wajah baruku ini.

"Nyanyanya ...." sebenarnya bukan itu yang ingin aku katakan.

"Nona Feng, anda mendengarnya bukan? Pangeran menjawab ucapanku." Bukan begitu bodoh! Aku ingin lihat wajahku, berikan aku cermin. Cermin!

"Sudahlah A-Yao, waktunya pangeran makan. Sebaiknya kamu siapkan air hangat untuk Pangeran mandi."

    Mandi! Aku sangat suka mandi. Feng Ping sangat lembut dan perhatian, dia memandikanku dengan berhati-hati sekali.

"Baginda Kaisar, datang."

"Baginda Kaisar? Kenapa beliau datang kesini?" suara berisik itu seketika lenyap. Apa yang terjadi? Kenapa semuanya hening. Hello jangan tinggalkan aku di boks bayi yang kecil ini sendirian, aku juga ingin lihat keluar. Ada apa? Apa yang terjadi.

"Salam kepada sang penguasa langit. Baginda Kaisar." Kaisar? Apa mereka barusan bilang bahwa Ayahku datang.

   Jujur saja, semenjak aku sadar setelah satu bulan lalu, aku belum pernah melihat wajah Ayahku atau baginda kaisar. Kira-kira dia orang seperti apa ya? Apa dia tua dan jelek seperti penjual makanan di sebrang jalan kantor? Atau orang seperti manager Huangsang yang suka sekali makan ubi rebus? Ahh aku penasaran jangan-jangan ...

"Bagaimana keadaannya?" Suaranya sangat berwibawa, aku benar-benar penasaran dengan wajahnya. Tunjukkan wajahmu wahai Ayah yang belum pernah ku temui. Kemana saja dikau selama dua bulan ini?

"Menjawab baginda ... Pangeran baik-baik saja Baginda, bahkan Pangeran Lian Zhan tidak pernah rewel." Tentu saja aku tidak rewel. Usiaku sudah 29 tahun tahu!

"Oh, begitu." Astaga? Pemandangan apa yang kulihat ini? Siapa pria dengan rambut hitam, dengan mata sebiru lautan itu? Apa aku sedang bermimpi bertemu pangeran.

"Apa kabar ... putraku?" ap.pa-apaan ini? A.aku terbang? Astaga! Aku terbang. Tolong siapapun, aku akan mati jika jatuh.

"Maaf tubuhnya masih sangat rentan, jika Baginda Kaisar membuat Pangeran terbang seperti itu. Beliau akan terluka."

   Benar! Yang dikatakan Feng ping benar. Jadi, tolong Ayahanda turunkan aku. Aku masih ingin hidup lebih lama lagi! Cukup aku mati sekali, aku tidak ingin mati lagi.

"Kecil sekali." Apa! Apa maksudnya itu? Yang namanya bayi memang kecil. Kenapa aku kesal dengan pria tampan ini. Kenapa dia jadi ayahku sih? Tidak punya perasaan.

"Kenapa dia tidak menangis?" untuk apa aku menangis? Kamu pikir aku akan menangis hanya karena di terbangkan seperti itu. Walaupun aku akan mati, aku tidak akan menangis karena itu.

"Pangeran Lian Zhan memang jarang menangis Yang Mulia."

"Aneh." Apanya yang aneh. Itu wajar bukan, aku yang berusia 29 tahun ini, kenapa harus menangis seperti bayi. Walaupun aku memang bayi sekarang.

"Apa Baginda ingin menggendong pangeran?"

"Tidak! Aku hanya ingin melihatnya, bawa dia keistanaku sore nanti." Untuk apa mengundangku kesana, aku tidak mau.

"Baik, Baginda." Apa! Kenapa Feng ping setuju begitu saja. Apa dia ingin aku cepat mati di tangan Ayah yang kejam ini?

****

YiZhan Forever 🦁🐰
Cerita ini agak panjang. Saya sudah menulisnya hingga beberapa Chapter jadi ketemu sama Dd-nya mungkin agak lama. Sabar ya.

 Sabar ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang