(S2) bag 47. Musim kawin.

4.1K 459 15
                                    

Warning ‼‼‼ 18++

○○○○○○

"Ahh!" Yibo tersenyum, lalu menggendong Zhan ke arah tempat tidur, membaringkan sang pangeran ketiga, lalu membuka pakaiannya tanpa perduli apapun lagi.

"Tu.tu.tunggu!"

"Aku tidak bisa menunggu lagi! Yibo membuka seluruh pakaian Zhan dan saat itu, Yibo melihat bekas pedang di bagian dadanya, "apa ini adalah ..." Zhan memalingkan wajahnya, lalu menutup dadanya sendiri.

"Jangan ingat itu ..."

"Seharusnya aku melindungimu dengan benar! Maafkan aku ..." Zhan tertegun saat Yibo menyerukkan kepalanya di lehernya, nadanya terdengar begitu menyesal. Zhan ingat, saat dirinya sekarat, Yibo juga dalam keadaan yang tidak baik.

"Bukan salahmu!" Yibo menggeleng.

"Salahku, aku tidak cukup kuat untuk melindungimu. Aku sangat pengecut!"

"Lihat aku!" Zhan mengangkat wajah Yibo, lalu menangkap pipinya dengan kedua tangan. "Kematian seseorang, tidak bisa di cegah oleh siapapun, baik olehku atau olehmu. Kau tidak harus menyalahkan dirimu sendiri!" Zhan mengusap pipi Yibo pelan. Manusia serigala itu meneteskan air matanya dan itu mengenai pipi Zhan. Zhan tertegun dan dia bahkan tidak tau bahwa Yibo akan menangis. "Kenapa kau menangis?"

"Apa kau tidak tau, Serigala menghabiskan sisa hidupnya dengan satu pasangan. Mereka tidak akan mencintai orang lain atau serigala lain! Kau adalah orang yang aku cintai, jadi aku akan menjadikan hidupku, menjadi hidupmu." Zhan tidak pernah membaca sejarah tentang manusia serigala, tapi dia pernah mendengar tentang hal itu, bahwa Serigala hanya hidup dengan satu pasangan, hingga mereka mati.

"Kau ... tidak akan menghianatiku?" Tentu saja Zhan memiliki suatu trauma pada orang yang berkhianat. Di kehidupan sebelumnya, Yibo adalah orang yang berkhianat, apa itu sebabnya, kini Yibo di lahirkan kembali.menjadi seorang manusia serigala agar dia tidak bisa lagi berkhianat. Jika itu benar, apa Zhan masih memiliki harapan untuk bersama Yibo?

"Aku tidak akan melakukannya. Jika iya, kau bisa memukulku sampai mati!" Tiba-tiba Zhan terkekeh, Yibo terdiam menatap Zhan yang masih tertawa pelan, dia terpesona. "Kenapa kau tertawa?"

"Kenapa aku harus memukulmu, jika kau menghianatiku 'lagi', aku tidak akan melakukan apapun."

"Kenapa?"

"Karena, kau akan di hukum oleh Ayahmu!" Yibo tidak tahan lagi saat Zhan kembali tertawa, si manusia serigala langsung mencium Zhan dengan bergairah. Zhan membalasnya tak kalah panas, keduanya berguling-guling di atas tempat tidur.

"Aku ingin masuk ..." Yibo berbisik meminta ijin. Zhan yang mendengar suara serak itu tak bisa lagi menjaga akal sehatnya. Diapun melingkarkan tangannya di leher Yibo, lalu mencium pria itu dan tersenyum.

"Ku ijinkan!" Yibo tersenyum dan keduanya kembali berciuman, Yibo menindih Zhan dan menjaga bobot tubuhnya dengan sebelah tangan, sedangkan sebelah tangan lagi tengah mempermainkan bagian bawah Zhan, mengusap dan terus membuat lubang di bawah sana melebar.

"Ngh ..." Zhan hanya mampu memejamkan mata sambil mendongak, Yibo melihatnya semakin bernafsu dan tak membiarkan lehernya terekspos bebas, diapun mengigit lehernya, menandai bahwa Zhan adalah miliknya. Setelah menandai Zhan, Yibo menghentikan pergerakkannya, lalu berkata dengan suara berat.

"Lihat aku ..." Zhan membuka matanya dengan ragu, dan saat itu, Yibo memasukkan miliknya dengan sekali tusuk. Zhan melemparkan kepalanya ke belakang, Yibo menahannya, dan mendiamkan miliknya yang sudah berada di lubang hangat milik Zhan.

"Sa.sakit!" Zhan merintih sambil memeluk Yibo semakin erat.

"Itu sudah tiga hari, tentu saja sakit!" Yang di maksud Yibo adalah terakhir kali dirinya memasuki Zhan. Yibo menghujani wajah Zhan dengan banyak ciuman. Zhan membuka matanya, dan kedua mata itu saling menatap, "tetap lihat aku!" Yibo mulai bergerak, Zhan ingin memejamkan matanya. Namun, Yibo memintanya untuk terus menatapnya, keduanya terus bertatapan dengan bagian bawah tubuh mereka saling terhubung, dan suara kulit membentur kulit membuat keduanya semakin bergairah.

"Apa masih sakit?" Yibo bertanya sambil mengusap puting Zhan yang terbuka. Zhan melenguh hebat lalu menyentuh pipi Yibo dengan dua tangannya.

"Ini ... ini tidak sakit lagi ..."

"Benarkah?" Zhan mengangguk, saat itu, Yibo menusuknya lebih dalam, membuat Zhan meninggalkan kepalanya.

"Ja.jangan sedalam itu ..."

"Bukankah nikmat ..."

"Ti.tidak, i.itu sak.it!" Yibo justru kembali menghentak, lagi dan lagi.

"Aku menemukannya!" Yibo menekan di sebuah titik yang membuat Zhan tampak melenguh lebih lagi, itu adalah titik sensitif milik Zhan. Yibo melakukan hal yang sama berkali-kali, membuat Zhan tidak tahan dan akhirnya keluar.

"Bagaimana?" Yibo menunduk dan berbisik. Wajah Zhan memerah mendengar pertanyaan itu, tentu saja itu terasa sangat nikmat untuknya. Diapun menarik Yibo dan menyembunyikan wajahnya di dada pria itu. Yibo tersenyum, lalu kembali berbisik, "aku belum keluar. Ayo kita lanjutkan!"

"Pelan-pelan! Kau terlalu cepat!"

"Nikmat ..."

"Ngh!"

"Ahh ... ahh ... ahh ja.jangan lagi ... nghh, aku.aku lagi ..."

○○○○○○

Kereta kuda sudah di siapkan di halaman istana, hari ini semua penghuni istana akan mengantarkan keberangkatan pangeran ketiga ke medan perang. Jika pangeran ketiga kembali dalam keadaan selamat, itu adalah perang pertama yang berhasil di lalui Pangeran ketiga sebagai pangeran kekaisaran.

"Saya pergi dulu, yang mulia ..." Wanyin mengangguk dan membiarkan sang adik pergi. Zhan masuk ke dalam kereta kuda di sana, Yibo sudah berada di dalam sana sambil tersenyum. Zhan hanya diam lalu memerintahkan untuk memulai perjalanan.

"Duduk dengan benar!" Zhan memperingatkan.

"Ini sudah benar!" Yibo tersenyum dengan wajah polos, seakan dia riak tau letak kesalahannya.

"Jangan duduk seperti itu!" Sebenarnya, Yibo memang tidak duduk, dia menyandarkan punggungnya ke tempat duduk Xiao Zhan, itu bukan duduk melainkan setengah berbaring.

"Aku juga biasanya seperti ini!" Yibo merubah dirinya menjadi seekor serigala, lalu tanpa malu berbaring di pangkuan Zhan.

"Akan ada yang melihatmu!"

"Tidak akan! Aku akan tidur, biarkan aku."

"Tidurlah!" Zhan mengusap kepala Yibo dengan pelan, kini dia sudah di pilih menjadi pasangan tadi pangeran serigala. Entah apa yang akan terjadi kedepannya nanti, yang pasti, dia berpikir akan ada kejadian besar yang akan menantinya.

○○○○○○

"Lapor yang mulia pangeran ketiga!" Zhan membuka tirai yang menutupi jendela, lalu menatap Song Lan yang sudah membungkuk di bawah kereta kuda.

"Ada apa?"

"Kita akan bermalam di tempat ini, apa yang mulia ingin memakan sesuatu?" Zhan menatap Yibo yang masih tertidur.

"Buatkan sup daging! Dan ... buat agak banyak!"

"Baik yang mulia!" Song Lan langsung pergi. Zhan memejamkan matanya, dia juga sedikit lelah, dia harus beristirahat sebentar.

"Ada perampok di depan!" Zhan langsung membuka matanya, pangeran ketiga membuka tirai dan melihat pertarungan di depannya.

"A-Ning ... apa yang terjadi?"

"Menjawab yang mulia ... anda tenang saja, itu hanya perampok biasa, maaf telah mengganggu istirahat anda."

"Baiklah! Jangan buat keributan lagi, selesaikan dengan cepat!"

"Baiklah!" Wen Ning segera melakukan tugasnya. Yibo seperti tak perduli pada apapun. Zhan yakin, jika ada kebakaran atau tsunami sekalipun, Yibo tidak akan bangun. Tanpa sadar, sang pangeran ketiga tersenyum hangat.

"Memang orang yang sulit di mengerti ...."

○○○○○○

Don't be silence reader 👉👉

Next chapter 👇👇

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang