(S2) bag 55. Hanya miliknya.

2.9K 391 14
                                    


○○○○○○○

     Kembalinya kaisar dan kedua pangeran ke istana, di sambut meriah oleh penduduk kekaisaran, mereka semua berbaris rapi di sepanjang jalan, bersorak sorai dan merayakan kembali nya sang kaisar dari medan perang.

"Hidup sang penguasa langit, Baginda kaisar!"

"Hidup pangeran kedua!"

"Hidup pangeran ketiga!"

"Hidup XinBei!"

"Hidup!" Sorak sorai terdengar di mana-mana. Zhan membuka tirai untuk sekedar melihat para penduduk desa yang tampak bergembira menyambut kedatangannya. Yibo yang penasaran ikut melongok keluar, saat itu terjadi, penduduk desa yang melihat serigala besar muncul di kereta kuda pangeran ketiga, langsung berteriak ketakutan bahkan mereka berteriak histeris dan berkata.

"Serigala! Ada serigala!" Zhan yang mendengar itu, segera menutup tirai dan menarik Yibo agar kembali duduk dengan tenang. Serigala besar itu tampak kebingungan, tapi tetap diam di tempatnya. Zhan melirik Yibo yang masih diam, lalu berkata dengan pelan.

"Saat turun nanti, pergilah dulu ke Ningjing besama Wen Ning!" Yibo mendengkur patuh, dia tak ingin membuat pangeran ketiga mengalami kesulitan karenanya.

"Yang mulia, sudah sampai!" Song Lan membuka pintu untuk pangeran ketiga, diapun turun dan langsung di sambut senyuman dari Kakak tertuanya, dia juga menyambutnya. Xiao YanLi langsung mendekat dan menanyakan keadaan kedua adiknya.

"A-Xian, A-Zhan. Bagaimana kabar kalian?" YanLi tersenyum, berdiri di hadapan kedua adiknya yang hampir memiliki wajah serupa, sayangnga kedua mata mereka memiliki warna yang berbeda. Jika mereka memiliki warna mata yang sama, sudah pasti semua orang pikir, Xiao WuXian dan Xiao Lian Zhan adalah saudara kembar.

"Kami baik-baik saja, Jiejie, bagaimana denganmu?" WuXian memeluk Kakaknya, YanLi membalasnya dengan suka cita. Zhan tersenyum saat YanLi memeluknya juga.

"Kalian benar-benar membuatku khawatir!" Saat YanLi ingin mengajak kedua adiknya masuk, Yibo yang sudah tidak tahan berada di dalam kereta kuda sendirian, akhirnya melompat keluar. YanLi terkejut bukan main, dia bahkan hampir terjatuh, untung saja kedua dayangnya segera membantunya.

"Se.serigala!" Semua penghuni istana yang belum pernah melihat hewan buas itu bersama pangeran ketiga segera menyingkir. Yibo merasa aneh melihat tingkah orang-orang itu, dia hanya mendekati Zhan dan mengusap kepalanya ke arah kaki sang pangeran ketiga, melihat itu, Kaisar yang belum masuk ke dalam istana hanya memperhatikan dengan serius, saat Xiao Lian Zhan membungkuk dan mengusap kepala Yibo.

"Jangan membuat masalah, kembali dengan tenang, mengerti?" Yibo mendengkur pelan, lalu mendekati Wen Ning, "A-Ning, bawa dia kembali lebih dulu." Wen Ning membungkuk dan memberi salam sebelum pergi.

"A-Zhan, ap.apa itu tadi?" YanLi masih gemetar ketakutan melihat hewan buas itu ada di dalan istana.

"Tenang saja, Shijie. Dia tidak akan melukai siapapun." Walaupun pangeran ketiga berkata begitu, tidak akan ada yang percaya padanya, semua orang yang ada di halaman istana segera masuk ke aula perhatian untuk menyambut kedatangan kaisar dan kedua pangeran. Sementara itu, Xiao Wanyin begitu lega setelah Ayah dan kedua adiknya kembali.

     Yibo dan Wen Ning berjalan bersisian menuju NingJing, tempat itu adalah kediaman pangeran ketiga sejak kecil, walaupun sebelumnya, pangeran Xiao Lian Zhan tinggal di Jiang Nan, tapi setelah penculikan yang terjadi pada pangeran ketiga, Kaisar meminta untuk pangeran ke tiga di pindahkan ke NingJing. Sepanjang perjalanan, Yibo merasa aneh dengan para pelayan dan juga prajurit, mereka begitu ketakutan bahkan ada yang sampai berlari terbirit-birit melihatnya.

   Sesampainya di NingJing, Yibo langsung masuk begitu saja dan tak tau jika di dalan ada beberapa pelayan yang sedang membersihkan kamar pangeran ketiga. Mereka langsung berteriak ketakutan dan memojokkan diri setelah melihat seekor serigala besar yang masuk ke dalam kamar itu.

"Tidak apa-apa kalian tidak perlu khawatir, serigala ini milik pangeran ketiga, kalian boleh pergi jika pekerjaan kalian sudah selesai!" jelas Wen Ning, semua orang dengan terburu-buru merapikan pekerjaan mereka dan bergegas pergi. Yibo menatap mereka dengan aneh, diapun mendekati Wen Ning, meminta penjelasan. Tapi sepertinya, Wen Ning tidak mengerti maksudnya.

    Yibo tak habis akal, diapun mengusapkan kepalanya ke kaki Wen Ning, mencari perhatiannya, setelah kesatria itu menatapnya  Yibo melihat ke arah pintu di mana para pelayan berlarian keluar tadi.

"Para pelayan itu?" tanya Wen ning, Yibo mengangguk dan duduk dengan patuh menunggu Wen Ning menjelaskan, Wen Ning tersenyum dan menekuk satu kakinya agar bisa sejajar dengan serigala itu.

"Di Kekaisaran ini, serigala adalah musuh bagi para manusia!" Yibo mengerjapkan matanya bingung, Wen Ning mengusap kepalanya, sebenarnya jika dia tidak 'sepenasaran' itu, dia tidak akan membiarkan seseorang menyentuh kepalanya selain pangeran ketiga, tapi untuk kali ini, dia akan membiarkannya.

"Dahulu kala, saat kaisar sebelumnya menjabat, ada serangan ratusan serigala dari hutan yang datang ke rumah-rumah para penduduk desa dan memangsa mereka. Tidak ada yang bisa tidur tenang, bahkan saat malam menjelang, semua orang seakan sedang menantang maut." Wen Ning tampak tengah membayangkan, "saat itu aku masih remaja, kedua orang tuaku juga pernah berhadapan dengan salah satu serigala, Kakakku juga tewas karena di makan serigala." Wen Ning kembali mengusap kepala Yibo.

"Tapi kau berbeda, pangeran ketiga sangat menyayangimu, dia tidak akan membiarkan siapapun akan menyakitimu!" Yibo menatap Wen Ning dalam diam, apa itu sebabnya, saat pertama kali Wen Ning melihatnya, dia hampir hilang akal dan menyerangnya tanpa perduli Yibo berada di sisi pangeran ketiga. Kisah yang cukup tragis.

"Setelah kaisar yang saat ini memegang tahta, dia bisa membasmi seluruh serigala yang datang kedesa, dan desa kembali tentram seperti dulu. Cerita itu sudah lama, tapi ketakutan para warga desa pada serigala sepertinya tidak hilang meskipun waktu sudah banyak berlalu." Yibo menyayangkan hal itu, untung saja, dia bukan bagian dari para serigala itu.

"Lebih baik, kau diam dan tunggu sampai pangeran ketiga kembali, aku harus kembali dan membantu pangeran ketiga." Yibo hanya diam dan menurut lagi pula, apa yang bisa dia lakukan selain diam dan menuruti permintaan orang-orang.

○○○○○○

    Sore hari, Zhan akhirnya bisa kembali ke NingJing setelah membahas beberapa masalah internal istana. Sebelum memasuki kediamannya, Zhan menatap Song Lan, lalu berkata.

"Siapkan malam malam, buatkan juga makan malam untuknya, jangan gunakan lada terlalu banyak."

"Baik, yang mulia!" Zhan melanjutkan perjalanannya menuju ke dalam kamarnya, saat sampai, dia bisa melihat Yibo sedang duduk dengan patuh menunggunya. Wen Ning membungkuk dan keluar untuk berjaga.

"Apa kau bosan?" Yibo langsung mengangguk. "Kemarilah ..." dengan gerakan pelan, serigala itu mendekati Zhan lalu berbaring di pangkuannya. Dia memang paling suka berbaring di pangkuan Zhan, dia sudah mengklaim, pangkuan Zhan hanyalah miliknya, tidak boleh ada yang berbaring di pangkuan Zhan selain dirinya, tidak boleh!

○○○○○○

[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang