○○○○○
"Pangeran ketiga, Xiao Lian Zhan memberi salam!" Xiao Wanyin tersenyum menatap sang adik yang baru saja kembali dari pendidikannya.
"Tidak perlu memberi salam. Bagaimana kabarmu?" Pria itu menepuk bahu Zhan dengan pelan.
"Seperti yang anda lihat, saya baik-baik saja, yang mulia!"
"Panggil aku Gege. Jangan berlebihan."
"Baik, Ge."
"Kau baru saja kembali, beristirahatlah. Aku akan meminta orang menyiapkan acara penyambutan. Kau kembali tanpa memberi tahu jadi ..."
"Ge, bagaimana dengan keadaan Istana saat ini?"
"Ternyata, kau sudah mendengarnya. Ku pikir, akan membicarakannya setelah kau sudah beristirahat."
"Maaf, Ge. Katakan padaku, apa yang terjadi sebenarnya?"
"Mungkin kau sudah mendengar garis besarnya. Seperti yang kau lihat, saat ini, terjadi pemberontakan di mana-mana, beberapa orang sedang menyusun rencana untuk memulai pemberontakan. Dan sepertinya kau juga melihatnya tadi."
"Mereka?"
"Mereka adalah rakyat dari perbatasan, mereka melakukan kericuhan di luar, dan aku rasa ada seseorang yang menjadi provokator dari kericuhan tersebut."
"Jika Gege mengijinkan, Lian Zhan akan mencari tahu apa yang terjadi di sana." Zhan membungkuk di depan Wanyin, membuat pria itu kembali menepuk bahunya.
"Kau tidak perlu melakukannya sendiri ..."
"Lian Zhan merasa terhormat jika Gege mengijinkan saya melakukan tugas ini!"
"Tapi permasalahan ini cukup rumit."
"Jika di ijinkan, Saya berharap anda mengirim saya ke perbatasan!"
"Apa!"
"Saya tau, Xian Ge juga sedang berada di perbatasan. Saya akan kesana dan membantunya, jika Chen Ge memberi saya ijin, saya akan pergi!"
"Itu terlalu berbahaya, kau baru kembali dan belum beristirahat sama sekali. Mana mungkin aku akan mengirimmu ke tempat berbahaya seperti itu!"
"Yang Mulia!" Wanyin menghela napasnya.
"Baik, pergilah setelah 2 hari. Kau perlu beristirahat dulu sebelum pergi." Zhan mengangguk mengerti, "Oh ya. Shijie selalu bertanya tentangmu, jika kau sudah tidak lelah, temui dia."
"Baik, ge!"
*****
"A-Xian!"
"Shijie ..."
"Kau sudah kembali? Bagaimana keadaanmu?" YanLi tanpa ragu memeluk Lian Zhan. Keduanya memang cukup dekat sebelum Zhan pergi ke akademi.
"Aku sangat baik. Bagaimana denganmu, Jie?"
"Tentu saja aku sangat merindukan adikku ini. Apa kau mengalami kesulitan saat di akademi?" Zhan menggeleng pelan.
"Tidak, aku baik-baik saja. Bahkan aku memiliki banyak teman."
"Baguslah, sekarang A-Xian sudah besar!"
"Shijie, aku hanya pergi selama 3 tahun. Kita bahkan selalu berkirim surat, kenapa seperti aku baru kembali setelah bertahun-tahun?"
"Aku tau, aku sangat merasa senang, karena bisa melihatmu lagi!" Zhan tersenyum. Keduanya lalu berbincang, sebelum Zhan berpamitan untuk beristirahat di kamarnya.
Zhan berjalan di temani Wang Yibo di belakangnya, Wen Ning dan Song Lan berada di tempat yang tak terlihat olehnya. Tentu saja itu permintaannya, selama berada di dalam istana, mereka tidak boleh berada di sekitar Xiao Zhan, tepatnya tidak boleh terlihat di mata sang pangeran ketiga.
Sesampainya di kediamannya, Zhan membiarkan Yibo untuk ikut masuk, dia harus membicarakan hal yang seharusnya sudah dia bicarakan dengan Yibo. Namun, karena kesibukan yang dia miliki, Zhan tak bisa membicarakannya. Kini, apa yang harus dia lakukan sudah dia lakukan, jadi dia sudah memiliki waktu luang, pangeran ketiga duduk di balik mejanya, Yibo awalnya hanya berdiri saja.
"Sempai kapan kau akan berdiri?" Zhan bahkan tak menatap Yibo, pria itu tengah menuangkan teh ke dalam cangkirnya.
"Kapan kita akan pergi?" Yibo bertanya dengan serius, manusia serigala itu bergerak duduk di seberang sang pangeran ketiga.
"Dua hari lagi, perjalanannya cukup jauh, mungkin akan memakan waktu 8 sampai 10 hari!" Yibo mengangguk, Zhan menyuguhkan secangkir teh untuk Yibo. "Dari mana kau mendapat arak itu?" Yibo tersedak kaget saat Zhan tiba-tiba bertanya tentang hal yang tidak dia duga.
"Apa maksudmu?"
"Malam itu, kau mencampur arak ke dalam supnya, dari mana kau mendapatkan arak itu?"
"Kau tau ..."
"Aku tidak memiliki toleransi sedikitpun terhadap arak. Mungkin aku melakukan hal yang tidak biasa ... apa kau bisa mengatakan apa yang terjadi?"
"Tidak!" Yibo menggeleng cepat, "tidak terjadi apapun, sungguh. Kau bisa percaya padaku!" Zhan memejamkan matanya, lalu mulai bermeditasi.
"Pikirkan lagi, karena apa yang ku rasakan tidak seperti apa yang kau katakan!" Yibo tau, pasti Zhan merasakan sesuatu pada tubuhnya. Lagi pula, mana mungkin Zhan tidak mengerti apapun.
"Sebenarnya ... malam itu, aku melakukannya!"
"Melakukan apa?"
"Apa! Kau ingin menjelaskannya?" Zhan membuka matanya lagi, pandangannya lurus menatap kedua mata Yibo. Seakan berkata, 'memangnya kenapa kalau kau mengatakannya, ada yang salah!' "Baiklah pangeran, aku akan memberi tahumu. Aku menyukaimu ... hei aku tidak bohong, jangan menatapku seperti itu! Aku benar-benar menyukaimu, dan saat aku mencampur makanannya dengan arak, aku hanya ingin bertanya beberapa hal, siapa yang tau, tiba-tiba kau membuatku habis kesabaran! Itu bukan salahku, kau yang memancingnya untuk tidak bisa menahannya!" Zhan hanya diam selama perkataan tak senonoh itu terus terucap dari mulut Yibo. "Sekarang kau sudah tau, lalu kau mau apa? Menghukumku, mengiringi ke penjara, atau kau akan melaporkannya pada keamanan istana?"
"Lupakan!"
"Apa?"
"Lupakan yang terjadi, kita tidak memiliki hubungan seperti itu ..."
"Kau ..."
"Ini terakhir kalinya aku bertanya tentang malam itu, apa yang aku katakan padamu?" Yibo terdiam sesaat lalu tersenyum.
"Kau bilang, aku.mirip dengan orang brengsek yang pernah menghianatimu, lalu kau bilang, apa aku akan menghianatimu juga!"
"Aku ... mengatakan itu?"
"Benar! Kau benar-benar tidak ingat?"
"Aku tak akan bertanya!"
"Lalu, sudah begini, kau benar-benar akan mencampakkanku? Kau akan meninggalkanku?"
"Aku tidak bilang ..."
"Kalau begitu, berarti kau menerimaku? Kita akan melakukannya lagi ..."
"Tidak akan! Itu adalah kesalahan!"
"Tidak akan? Benarkah!" Yibo bergerak seperti angin dan tiba-tiba sudah berada di samping Zhan. Zhan bahkan tidak terkejut sama sekali, pria itu masih menatap ke dalam tanpa perduli, "jika aku ingin, bagaimana?" Manusia serigala itu, tiba-tiba mencium pipinya. Zhan menghindar dengan memundurkan tubuhnya ke samping. Yibo yang melihat itu terkekeh pelan.
"Apa yang kau lakukan?" Zhan bahkan tak bisa bereaksi, Yibo menarik salah satu tangan Zhan, lalu menariknya agar tubuh keduanya kembali mendekat.
"Apa lagi? Kau pikir apa?"
"Menyingkir dariku!" Zhan ingin menarik tangannya. Namun, Yibo menahannya, dan malah mendorong Zhan hingga berbaring di lantai.
"Aku benar-benar menyukaimu! Apa kau ..."
"Yang mulia Permaisuri, datang berkunjung!" Suara dari luar membuat Zhan langsung mendorong Yibo dan bergegas merapikan pakaiannya.
"Biarkan beliau masuk!"
○○○○○○
😉😉😉 Hahahaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] The Third Prince [YiZhan][TAMAT][REVISI]
Fanfiction06/12/2020 🔞 WARNING!! 🔞 ※※※※ Xiao Zhan memiliki kekasih yang sangat menyayangi dan juga mencintainya. Dia bernama Wang Yibo. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun. Hingga suatu malam di musim salju ke lima mereka, Xiao Zhan melihat b...