33. Tak mau.

2.4K 314 36
                                    

Aku mau kasih info kalau perbedaan umur Melati dan Yuza diubah. Umur Yuza yang berubah menjadi 2 tahun lebih muda.

Jadi yang tadinya di eps sebelumnya usia Yuza 31, aku mau ubah jadi 29. Sedangkan Melati tetep otw 19 ceritanya.

Aku mau minta bantuan ke kalian semua yang siapa tahu baca ulang. Tolong kasih komen kalo aku jelasin tentang usia Yuza dan Melati.🙏🙏🙏❤❤🥺🥺☹🥺🙏🙏. Komen semua pokoknya yaa. 🙏🥺🥺😭☹☹Komen langsung ya. Kasih tahu aja.🥺🥺.

[MELATI'S LOVE STORY]

Sore hari yang tak panas dan tak mendung ini Melati sedang berada di mall untuk membeli ponsel. Melati mendekap erat tangan Adit seiring melangkah menuju eskalator di kejauhan sana. Melati tak bisa berhenti menelisik sekitar, terkagum setiap melihat hal yang langka baginya, padahal umum untuk orang lain.

Adit sesekali meringis kala terdorong. Langkah Adit tak jarang sampai berbelok diluar kendali. Kakaknya ini terus berbisik, bertanya kenapa diajak ke sini.

"Adit, iih. Ngapai ke emol? Ayo pulang! Ke pasar yang ada tuu!" Bisik Melati memaksa.

"Ck! Duit kak Mel banyaak. Beda dua ratus ribu paling jauh."

"Haa?!!" Pekik Melati mundur melepas dekapan, bahkan mendorong sisi bahu adiknya hingga meringis nyaris jatuh di sana.

"Dua ratus ribuu?! Itu tu duit, Adiit!" Jerit Melati meringis syok. Mahal sekali? Dua ratus ribu bisa dipakai untuk sepatu dan tas, bahkan bisa ditambah tank top.

"Udah, ah. Ga mau! Kan, uangnya buat kamu sekolaah! Heeuh!!" Geram galak Melati menghentak kaki, memajukan wajah dengan mata melotot.

"Eh? E-eh, ehh? Kemanaa?!" Pekik anak laki-laki berusia empat belas tahun melotot syok menyaksikan kakaknya melengos marah.

"Kak Mell!"

"Iih! Ga usah kejar-kejar! Buang-buang waktu!"

Aksi kejar-kejaran Adit dan Melati cukup menarik perhatian banyak orang yang mereka lewati. Melati berjalan lurus mengabaikan adiknya yang cemas.

Melati memang tak jarang mengeluarkan sikap galaknya pada Adit. Melati adalah seorang kakak, tak ingin ada hal buruk pada adiknya, termasuk memiliki sifat boros tak tahu waktu. Melati belum kaya, ini bukan saatnya.

"Kak Meel! Ya Allah! Stop!" Rengek Adit berlari mendahului Melati, lalu segera menghadang, menahan bahu itu.

"Itu tu uang, Adit, uuaang! Bukan dauun!" Geram Melati melebarkan kedua mata.

"Adit dapet beasiswa, kak Meel! Ada KIP, ada beasiswa dari sekolah juga."

Melati meringis kebingungan, matanya sampai memicing. Apa yang Adit sebutkan jelas tidak ia mengerti.

Perlahan Adit memajukan wajah, menjelaskan apa yang ia maksud sebisanya. Melati mendengarkan dengan jeli, wajahnya melongo, matanya sesekali memutar tuk mencerna. Adit begitu sabar.

Melihat anggukan dari Melati, Adit pun segera melancarkan niatnya. Mereka memasuki toko ponsel bermerek ternama. Di sana mereka dilayani satu pelayan wanita. Mereka berhadapan di depan etalase berisi puluhan ponsel

Melati's love story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang