Yuza menaiki mobil dengan Devi yang dudk bersebelahan dengannya, namun dengan tengah tengah yang terpisah sebagai jalan lewat menuju jok belakang.
Pria berwajah bengis itu berdiskusi banyak dengan asisten sekaligus sekretarisnya. Ia dengarkan setiap penjelasan Devi tanpa menatap sama sekali. Yuza mengangguk tipis, dagunya ia usap, sesekali jarinya memainkan cincin yang menyeramkan itu, sesekali pula Yuza memutar tindit telinganya dikala bosan.
"Sini dokumennya!"
"Baik, tuan, ini." Devi dengan segera menyerahkan tablet milik tuannya ini. Menjadi bawahan dari bos tegas dan disiplin seperti Yuza tidaklah mudah, terlebih bonusnya ada kepribadian Yuda yang menakutkan.
"Good. Haha. Grafiknya sesuai perhitungan. Ck ck ck." Yuda mendengus dengan delikan merendahkan khasnya. Matanya lalu kembali fokus menelaah tablet miliknya.
"Eh, Melati. Udah SMP aja ya, makin cantik nih Melati. Udah jadi ABG. udah bisa pacaran dong ya?"
Yuza seketika mengalihkan pandangannya ke luar mobil. Devi ternyata dengan sengaja membuka jendela untuk berbicara dengan Melati.
Melati adalah anak satpam dari pada rumah Yuza disini. Ya, Sarip adalah satpam disini.
"Pak Sarip, woy! Haha. Melati udah bisa pacaran, ga, nih?" Ujar Devi dengan nada ceria khasnya pada Sarip. Sarip memang sangat akrab dengan banyak orang.
Yuza terdiam. Disana ada Melati, gadis cantik nan manis yang baru memasuki masa remaja. Melati terlihat sangat mengangumkan dan penuh daya tarik dengan rambutnya yang diuntun rapi kebelakang.
"Hehe. Tante Devi juga cantik." Melati tersenyum malu malu sembari membalas oujian Devi padanya.
"Emm, bisa aja."
"Melati jujur, lho. Kata tante mami semua wanita itu cantik. Hihi." Melati terkekeh manis juga malu-malu setelah berucap bijak. Semua wanita itu cantik, hanya beauty standar saja yang beda.
"Haha. Pinternyaa. Ya udah, dadah yaa!"
"Dadah tante Devii!"
Yuza tak mengalihkan pandangannya seiring jendela mobil Devi tutup, membuat wajah melati dan suasana diluar berubah warna.
Yuza terus menatap Melati dikejauhan sana, dengan Melati yang duduk diatas motor matic Sarip. Terlihat Melati yang sesekali meringis mengusapi bagian punggungnya. Melati selalu membuat Yuza enggan saling menatap. Bagi Yuza, Melati adalah gadis kecil berbahaya. Melati dengan segala kekuatannya membuat Yuza selalu sulit mengalihkan pandangannya.
"Berangkat!" Suruh Devi pada microphone yang terhubung pada sopor yang ada didepan sana. Yuza dan Devi memang mejadi terpisah dengan sopir mereka. Mobil Yuza benar benar canggih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melati's love story [TAMAT]
General FictionMelati si cantik, sangat cantik. Si baik, sangat sangat baik, mungkin terlalu baik, namun miskin dan juga menderita, disandingkan dengan si tampan emosional, bergelimang harta, dan penuh kesenangan hidup. Melati sama sekali tidak tahu menahu diriny...