67. Really?

906 112 16
                                    

*Buat kalian tipe yang suka skip narasi, pliss kali ini baca yaa. Entar kalian ga mudeng. Soalnya ini kayak clip singkat kehidupan gitu kalo di film. Wkwk.

Oh, iyaa. Masa tadi aku bukan pesan instagram, ada readers aku yang ngedm. Itu tahun 2020. 😭. Maaf yaa, soalnya itu pesan jadi pesan tersembunyi gitu. Dan aku bukan tipe org aktif dm gitu. Buka ig cuma buat lihat postingan artis doang.

[MELATI'S LOVE STORY]

Hari demi hari terus berjalan. Kisah cinta Yza dan Melati begitu indah mereka ukir. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Saat Yuza bermain dengan teman-temannya, Melati pun memanfaatkan itu untuk bermain dengan istri teman-teman suaminya. Saat Yuza selesai, Melati juga harus selesai. Saat Yuza sibuk, itu berarti Melati tak boleh lalai mengatur waktu.

Sudah hampir dua bulan Melati tak mengunjungi panti asuhan, panti jompo, ataupun acara amal. Melati sekarang bahkan tak berani mengeluarkan uang suaminya untuk kebutuhan itu. Berbeda saat Melati ingin membeli mobil mini untuk dimainkan di dalam rumah, membeli tujuh buah pun Melati berani, padahal harganya sangat mahal. Tidak hanya mobil-mobilan, Melati juga membeli banyak alat musik. Ada hampir tiga puluh alat musik di ruang musiknya. Melati paling suka memainkan biola.

Tepat sebelum menuju kolam renang, di sisi kanan ada pintu pink yang mencolok dengan segala khiasan menggemaskannya. Ada nama Melati di sana, tanda itu adalah ruangan khusus untuk Melati seorang. Di dalam ruangan ini ada banyak barbie dan boneka. Jika dihitung, jumlahnya mungkin beribu. Dari mulai barbie paling umum, sampai boneka yang hampir seperti bayi asli, semua yang menggemaskan ada di sini. Di sekeliling rumah, hampir di setiap sudut, bahkan di taman, semuanya disediakan dispenser berisi makanan kucing. Meski jadwal makannya cukup teratur, Melati tak mau dirinya harus repot menyuruh pelayan.

Setiap harinya Melati bermain dengan dua kucing kesayangannya. Ia juga menyiapkan ruangan khusus untuk anabul-anabul kesayangannya. Melati paling sering menghabiskan waktu bersama kucingnya jika tidak bersama Yuza.

Banyak sekali perubahan di rumah ini yang semuanya berlandaskan atas dasar keinginan sang ratu. Yuza sendiri tak memiliki banyak perubahan untuk hobi ataupun koleksinya. Tidak ada tambahan hewan, hanya sesekali ada bebatuan mengagumkan yang Yuza beli dengan harga berpuluh-puluh miliar untuk satu bongkahnya.

Wanita cantik yang berambut setengah pirang di bagian bawah itu berlarian dengan kaos kebesaran di tubuh. Dirinya ada di teras belakang, disuguhi pemandangan taman yang indah, sekaligus kolam renang yang luas dengan jarak yang tak terlalu jauh.

Keringat sudah memenuhi sisi kening wanita cantik nan manis itu. Di belakangnya ada dua kucing yang paling ia sayangi. Kucing putih dan kucing oren itu kini membesar. Perutnya buncit, bulunya tebal-tebal. Wanita itu kini memutar mengangkat pita yang ia genggam, membuat umpan di bawah sana tertarik jauh dari para kucinh. Melati tertawa besar kala dua kucing itu terus berebut dan gagal menangkap umpan makanan kucing berbentuk kotak yang ia ikat di pita.

"Miaww! Miaw-miaw-miaww!!"

"Miaww! Aeerghh!" Geram dua kucing itu saling menatap tajam, siap untuk melawan satu sama lain. Kucing putih berhasil menggigit makanan kotak itu, sednagka kucing berbulu oren tak terima.

"Eiih,.. miaw-miaw sayangkuu. Tidak boleh berantem, yaa. Bunda Mel-mel minta maaf. Bia bunda ambil makanannya, deh. Hehe." Melati berjongkok mengusap dua kucingnya yang terus saling menatap sengit, lalu segera dirinya menuju ke dekat rumah tuk mengambil kotak berisi makanan kucing.

"Haerrghh!"

"Haeergh! Miaww!!"  

"Aaah! Eh-eh-eh?! Ga boleeh!" Pekik Melati baru saja berdiri tepat di dekat dinding luar rumah. Kuci putih itu berani mencakar. Untung saja kucing orennya sangat sigap mengelak.

Melati's love story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang