47. Happy love.❤

2.2K 327 144
                                    

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*******

Mentari pagi tampak kesulitan menembus dari balik kaca dan kain gorden tebal. Sudah jam sembilan pagi, pemilik kamar ini tampaknya tak tertarik tuk membuka gorden. Di tengah kamar yang luas ada sepasang suami istri, dimana wanita muda itu melingkarkan kaki di pinggang suaminya yang hanya memakai  celana tidur saja. Kedua tangannya melingkar pada tengkuk itu, suaminya menggenggam di sana.

"Sssuut. Tidur lagi aja kalo masih ga enak badan," ucap Yuza menekan alat kompres tipis agar tak lepas dari kening istrinya.

"Hhmmm."

Melati menyandarkan wajah pada bawah bahu suaminya. Tubuh suaminya bergoyang ke kanan ke kiri, membuatnya nyaman. Punggungnya selalu diberi usapan, pucuk kepalanya diberi kecupan.

"Mau mandi sekarang? Atau makan? Kamu baru makan roti selai aja," ucap Yuza menunduk tuk menatap wajah itu.

"Euungh,.. mmmh." Melati menggeleng lemah.

"Mamih mau ketemu. Hmm? Mamih udah ke sini dari subuh."

"Enggak. Mau di sinii." Melati mencicit, bibirnya mencebik. Ia tatap suaminya sebentar, lalu kembali menyandarkan wajah dan menutup mata.

"Melati malu," ucapnya memecah keheningan. 

Yuza tersenyum memaklum. Ia tekan sisi kepala istrinya agar terus menyandar, ia dekatkan kepala mereka. Sengaja Yuza berjalan menuju kamar mandi. Ia ingin melihat tanaman-tanaman hijau.

Melati tak banyak bicara. Ia terus menyembunyikan wajah, bahkan tangannya tak mendekap erat.

"Lihat. Itu tanaman yang kamu ambil pas di Maldives. Udah gedean," ucap Yuza menahan bokong istrinya.

"Hei. Itu lihaat," tegurnya dengan sabar.

"Ga mauu."

"Ya udah, kalo gitu, biar aku cium," jawab Yuza dengan tatapan tajam bercampur gemas.

Tangan besar dengan cincin kawin di jari manisnya itu mengcengkeram kepala sang istri, ia menggerakkan kepala itu dengan mudah, ia arahkan wajah itu padanya. Segera Yuza kecup bibir yang tak lagi ranum itu, ia memagut bibir itu dengan manis.

'Cuup.'

Melati hanya bisa mengerutkan kening saja kala menerima perbuatan suaminya. Ia seperti ini karena perutnya tak berhenti sakit. Meski sakitnya tak seperti semalam yang seperti akan membuatnya mati, tapi tetap saja ini sakit.

Melati's love story [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang