Melati duduk bersimpuh di tengah sepupu Yuza yang berumur tak jauh darinya, ditemani para balita, anak dari sebagian sepupu Yuza. Sore ini adalah waktunya Jeremy membuka kado.
Yuza duduk di pojokan dekat taman, sedangkan istrinya ada di bibir pantai. Yuza menghembuskan napas besar. Mata elangnya melemah tajam menyaksikan istrinya di sana. Melati sangat menyukai bocah, membuatnya kesal bocah-bocah itu terus menguntit istrinya tanpa tahu waktu.
"Nah, itu! Itu dari tante Melati. Hehe. Dibuka, yaa. Pasti Jeremy seneng." Melati tersenyum membuka kedua tangan, mempersilahkan Jeremy tuk membuka kotak itu.
"Jejee, bilang thank you, Jejee!"
"Iya, mama love. Thank you, tante."
"Hmmpt!" Sontak Melati menunduk membekap bibir. Rambutnya sampai menghembus akibat gerakan kepala. Jeje yang datar selalu patuh pada Celine yang protektif.
"Hhhh! Melatii, Melatii." Yuza mendelik. Ia perlahan merogoh saku, mengambil rokok tradisional dari negara orang dengan harga selangit.
"Bukaa. Bukaa, buukaa!" Sorak semua bertepuk tangan. Perlahan Jeremy yang duduk di sofa itu mulai membuka kado dari Melati.
"Ayoo. Hehehe."
"What the,..?" Gumam Jeremy meringis jijik dengan wajah datar.
"Kenapa?" Tanya Melati memajukan wajah dengan polos.
Celine meringis tak habis pikir menyaksikan topi dan sepatu yang keluar dari kotak. Sangat-sangat norak untuk Jeremy yang datar. Jika bukan untuk Jeremy, untuk lelaki yang biasa berpenampilan hypebeast, mungkin itu akan baik-baik saja, atau justru bagus. Tapi ini?
Jeremy tak bisa menyembunyikan ekspresi jijiknya di wajah, walaupun wajahnya sangat datar. Tidak, ini kiamat baginya.
"Jeje suka? Itu dari tante. Tante lihat-lihat, penampila Jeremy selaalu hitam abu putih," ucap Melati tulus.
"Jadii,.. tante Melati memutuskan untuk memberi kado ini! Suka? Suka, kaan?! Hihi," lanjutnya tersenyum manis mengusap sepatu berwarna oren dan hijau stabilo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melati's love story [TAMAT]
General FictionMelati si cantik, sangat cantik. Si baik, sangat sangat baik, mungkin terlalu baik, namun miskin dan juga menderita, disandingkan dengan si tampan emosional, bergelimang harta, dan penuh kesenangan hidup. Melati sama sekali tidak tahu menahu diriny...