[MELATI'S LOVE STORY]
Sore Hari..
"Mami! Mami, wait!" Seru Yuza pada ibunya yang baru saja akan berbelok menuju salah satu ruangan di lantai atas yang dapat terlihat langsung oleh banyak sudut rumah mewah ini.
"Ah? Hai! Ada apa? Tumben sore udah pulang." Ibu dari Yuza itu menatap penuh bahagia. Matanya melebar cerah, dengan kedua kaki yang melangkah tanpa sadar.
"Wait! Jangan ke sini. Biar Yuza kesana!" Ucap Yuza segera berjalan setengah lari untuk menaiki tangga.
"Hmm. Makasih, sayaang. Anak mamih baik banget. Makin ganteng."
'Cuup.'
Satu kecupan manis di sisi wajah mampu membuat Yuza memejamkan mata, tercabut alam sadarnya tuk sesaat. Betapa Yuza sangat mencintai ibunya yang bagaikan jelmaan bidadari ini. Tak lupa pula memberi usapan lembut pada punggung wanita yang telahelahirkannya ini.
"Ada apa? Hmm? Kenapa pulang ke sini? Ada Melati? Haha. Ketahuan!" Ucap Sara berakhir memberi bisikan usil. Satu matanya mengedip jahil dengan colekan manja yang Sara beri pada dagu sang anak.
"No!"
"Jangan gengsi ah! Jujur atuh jujur!" Ucap Sara memanas-manasi.
"No! Yuza mau bahasa soal Bela. Jadi dulu mamih anggap Yuza sama Bela pacaran apa enggak? Mamih tahu sampe mana? Yuza mau nanya itu."
Yuza dan ibunya itu saling memandang serius. Tuk sesaat ibunya membeku, namun segera mengubah motif percakapan mereka.
"Ck! Ga usah bahas itu. Kita lagi bahas Melati. Jujur ga mau bahas Melati? Massa siih? Hmm? Melati banyak dideketin lho sama sopir, sama yang jaga kebun juga. Dipanggilnya,... neng Melati. Ekhem!" Dengan cepat Sara memanas-manasi, tak ingin anaknya berdalih.
"Seriously? Mereka ga tahu kalo aku sama Melati ada hubungan?" Timpal Yuza dengan spontan.
"Ihh!?? Haha. Hubungan apa, hey?! Ngaku-ngaku gitu ih!" Sarkas Sara semakin puas menatap gemas pada anak tengahnya ini.
Lama mereka saling menatap sengit, percakapan mereka pun berlanjut dengan riang, saling berbagi canda tawa tanpa bosan. Begitu pula Sara yang selanjutnya lanjut menjelaskan pertanyaan anaknya yang bertanya soal Bella, yang Sara jelaskan dengan terperinci.
[MELATI'S LOVE STORY]
Setelah tiga bulan lamanya Melati nan cantik jelita itu bekerja, kini diri Melati sudah tak bisa lagi menahan rindu akan rumah masa kecilnya dimana ia tumbuh. Bibir cantiknya itu kini melengkung manis kala membayangkan pertemuannya bersama sang adik nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melati's love story [TAMAT]
General FictionMelati si cantik, sangat cantik. Si baik, sangat sangat baik, mungkin terlalu baik, namun miskin dan juga menderita, disandingkan dengan si tampan emosional, bergelimang harta, dan penuh kesenangan hidup. Melati sama sekali tidak tahu menahu diriny...