[MELATI'SLOVESTORY]
Pagi hari.
Seorang gadis cantik melongo menatap kotak pensilnya yang tidak ada satu pun pensil didalamnya. Melati, gadis catik berusia 13 tahun itu bernama Melati.
Melati cantik perlahan memutar kepalanya pada sang ibu yang sibuk menjahit baju baru untuk anak kesayangannya. Bukan Melati anak kesayangan ibunya, tapi kakaknya yang bernama Cinta.
"Bu, Melati mau beli pensil. Pensil Melati abis." Melati berbicara dengan suara cicitannya pada sang ibu yang sedang sibuk menjahit dengan kaca mata super jadulnya.
"Ibu,.. masa ga boleh?" Cicit Melati dengan perasaan takutnya.
Melati memang penakut, tapi juga memiliki jiwa sedikit ngeyel yang khas dalam dirinya. Melati juga anak kecil, butuh dimanja, bukan disiksa disetiap harinya.
"Alaah berisik! Kamu kan ibu kasih bekel, ngapain minta minta lagi hah!" jawab Siti, sang ibu yang mungkin tidak pantas disebut ibu.
Melati yang mendengarnya seketika cemberut sedih, matanya semakin mendung kecewa. Melati memang dianak tirikan disini dan Melati memang bukan anak kandung Siti.
Siti sama sekali tidak peduli. Untuk menatap pada Melati pun hanya sekejap dan langsung beralih kembali. Melati bagaikan sampah bau dimatanya.
"Ibuu," cicit Melati memaksa dengan perasaan takut yang besar. Melati sangat butuh uangnya, jika punya pun dirinya pasti tak akan minta.
"Eergh! Ganggu aja ,yaa!" Geram Siti dengan penuh kemarahan memutar posisi duduknya. Kedua tangannya mengepal penuh kemarahan.
Siti melotot penuh emosi pada Melati yang berdiri menatapnya dengan mata yang sayu yang menyedihkan itu. Sayangnya Siti justru semakin muak.
"Tapi, bu. Bekel Melati lima ribu, ga ada buat bisa beli pensil." Melati menatap sang ibu dengan bibir yang melengkung dan mata yang berkaca kaca.
"Temen-temen Melati bahkan bekelnya lima puluh ribu. Punya Melati dibagi sepuluhnya."
Dijaman seperti ini, lima ribu hanya bisa sampai membeli satu jajanan saja. Di kota Jakarta ini, sudah sangat jauh jika anak smp dibelaki uang lima ribu ke sekolahnya.
Siti melotot tak terima kala Melati semakin berani menjawab. Wajah cantik yang sedang bersedih itu justru semakin membuat dadanya panas. Melati anak hasil suaminya berselingkuh, Siti panas setiap kali mengingatnya.
'Grep'
"Heh! Denger! Kamu tu cuman anak dari si pelacur! Tahu pelacur? Hah!" Geram Siti dengan cengkraman menyakitkannya di bahu lemah Melati. Melati seketika tergoncang dengan kepalanya yang maju mundur.
"Tap-tapi, buu. Hiks."
"Jangan berani jawab!!" Teriak Sitit begitu tepat dihadapan wajah cantik Melati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melati's love story [TAMAT]
General FictionMelati si cantik, sangat cantik. Si baik, sangat sangat baik, mungkin terlalu baik, namun miskin dan juga menderita, disandingkan dengan si tampan emosional, bergelimang harta, dan penuh kesenangan hidup. Melati sama sekali tidak tahu menahu diriny...