Di dalam wardrobe ada Melati yang sudah siap dengan pakaiannya dan pelayan yang memegang ponsel Melati. Melati excited seperti biasanya, meminta pelayan untuk mengambil foto dirinya yang sudah siap dan cantik.
Wanita muda cantik jelita itu semangat berjalan manja menuju bangku tempat duduk yang tak memiliki sandaran. Segera ia duduk, meajukan kakinya ke depan, lalu menimpa satu kaki dengan kaki satunya lagi. Ia tersenyum manis, kepalanya turun sedikit ke samping, matanya menyipit indah.
'Ckrek!'
'Ckrek!'
"Satuu,.. duaa,.. tiga." Pelayan wanita berseragam itu membungkuk. bokongnya bersentuhan dengan lemari, tangannya maju dengan ponsel yang membuka fitur kamera. Majikannya di sana cantik sekali.
"Lagi-lagi! Yang banyak, yaaa!" Ucap Melati semangat.
Pelayan itu tersenyum mengangkat ibu jari berang kali. Keduanya sontak tertawa singkat bersama.
"Naah,.. nah nah naah,.. cakeuup!" Ucap pelayan itu mengangguk siap memencet tombol di ponsel.
"Gini? Beneran cakep, bi?"
"Uumm,.. kalo gini? Bagus, ga, nih?" Tanya Melati berputar setengah membelakangi kamera, menghadapkan wajah dan memusatkan pandangan pada ponsel. Ia sentuh bahunya dengan satu tangan, seperti model.
'Ckrek!'
Melati tersenyum melotot lebar. Kedua tangannya mengepal dan bergerak naik turun sebagai tanda dirinya puas.
"Yes! Buat update instagram, nih. Hehe. Udah dua minggu lebih ga posting-posting." Melati berucap sendiri dengan ponsel yang ia mainkan. Ia buka galeri di sana, ia periksa semua hasil pemotretan tadi, ia perbesar gambarnya kala ingin melihat jelas.
"Bibi emang punya skill foto-foto gini, yaaa! Kereen!" Ungkap Melati menggeleng sesekali menatap pada pelayannya.
"Waduh! Hehe. Jadi maluu."
"Lihat, nih, postingan IG aku. Semua yang aku post tu banyak yang difotoin sama bibi. Wuiihh! Kece ga tuh? Hahaha." Melati mendekat pada pelayan tak terlalu muda itu, memberikan bukti yang ia maksud.
"Itu karena nyonya cantiik. Ga cantik mah, mau fotonya jungkir balik juga pasti susaah."
"Yeehh,.. mana adaa. Ini tu skill." Melati mendelik ngeyel, bibirnya mengerucut tipis.
"Eehh? Nyonya? Itu apa di pipi? Kok, biru-biru? Nyonya kejedot?" Kejut pelayan tak terlalu muda itu melotot secara spontan menyentuh sisi rahang majikan mudanya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melati's love story [TAMAT]
General FictionMelati si cantik, sangat cantik. Si baik, sangat sangat baik, mungkin terlalu baik, namun miskin dan juga menderita, disandingkan dengan si tampan emosional, bergelimang harta, dan penuh kesenangan hidup. Melati sama sekali tidak tahu menahu diriny...