6. Gemes

2K 247 0
                                    

Langit yang cerah, matahari yang bersinar serta awan yang berwarna putih suci menghiasi bagian atas gedung SMA Jaya Kusuma. Pagi ini, seluruh murid tengah berkeliaran di area sekolah karena tak ada sedikitpun yang mengajar. Pagi ini, para Osis serta guru guru tengah rapat untuk menentukan soalan yang akan digunakan sebagai media Quis yang akan diselenggarakan lima hari lagi.

Seperti biasa, geng Cossa Nostra tengah santai di kantin belakang dengan minuman dan makanan yang disediakan diatas meja khusus tempat mereka saja. Segala jenis obrolan menemani waktu mereka yang berharga ini, jarang jarang bisa bolos pelajaran bersama murid lainnya.

Geo dan Dava nampak tengah bersenda gurau disana, bersamaan dengan member lainnya. Tak ada Rassya disana, Xion pun juga.

Kemana mereka berdua pergi?

Xion saat ini tengah berlatih futsal dikarenakan esok ia akan berlomba, sedangkan Rassya kini tengah duduk di meja perpustakaan yang tenang dan damai, ditemani buku buku yang ada di sampingnya.

Sorot mata tak percaya selalu menemaninya saat ia menuju kearah perpustakaan, bahkan murid yang ada di dalam perpustakaan terkejut sekaligus merinding. Apa Rassya tengah kerasukan?

Rassya membaca sederet kata di depannya dengan ogah ogahan, dia tak ingin melakukan ini, dan seharusnya dia ada di kantin belakang bersenda gurau dengan kawanannya. Namun setiap kali ia ingin pergi ke kantin belakang, buku selalu memanggilnya untuk dibaca. Berulang kali mencoba kabur, bukunya semakin mencoba untuk menariknya agar bisa dibaca dan otak milik Rassya tidak kosong melompong.

Dan disinilah dia sekarang, duduk ditemani buku yang menumpuk dan rata rata adalah buku pelajaran Bahasa Indonesia. Kalau saja bukan karena mamanya, Rassya ogah untuk menginjakkan kaki yang kedua kalinya ke dalam ruangan yang membosankan bin menyeramkan ini.

"Itu Rassya kan? Dia kesini? Baca buku?" Bisik anak perempuan yang duduk di sebelah Rassya pada temannya.

Walaupun risih, namun Rassya tetap melanjutkan kegiatannya yang membosankan tersebut.

"Yaampun ini demi mama, demi mamaaaa" batin Rassya berteriak.

Rassya tak kuat untuk mendengar bisikan bisikan tentangnya yang ia dengar selama di perpustakaan. Ia putuskan untuk membawa beberapa buku agar bisa dibaca di tempat yang sepi dan jarang dikunjungi orang.

Tiga buku sudah ia pegang, Rassya meminjamnya dan sudah sepakat untuk mengembalikan dalam waktu dua hari. Penjaga perpustakaan juga ikut terkejut ketika melihat Rassya yang ada di dalam perpustakaan, bahkan meminjam buku.

Rassya keluar dari ruangan perpustakaan dan berlari menuju taman belakang dimana ia yakin kalau tak ada orang disana.

Tanpa sadar pergerakan Rassya dilihat oleh Xion yang baru saja masuk ke sekolah melalui pintu belakang. Xion juga melihat Rassya membawa buku dan pergi ke taman belakang.

Xion menyipitkan matanya yang sudah sipit, ia penasaran sedang apa Rassya membawa buku dan pergi ke taman belakang. Jujur, Xion belum tau kalau Rassya kini tengah belajar demi memenangkan Quis Bahasa Indonesia yang akan diselenggarakan lima hari lagi.

Xion putuskan untuk mengikuti Rassya secara diam diam agar ia tak ketahuan, dan akan memergoki Rassya ketika ia sudah sangat serius dalam membaca buku buku yang Rassya bawa.

*

"Gagasan utama.."

Rassya duduk di bangku yang tersedia di taman belakang, sendirian tanpa adanya orang yang mengganggu.

Wajar saja jika tempat ini sangat sepi sekarang, lantaran semua murid lebih menginginkan diam di kantin atau ngegosip di kelas masing masing. Kesepian di taman belakang ini lah yang Rassya cari agar bisa mendapatkan ketenangan yang total untuk menghafal setiap pelajaran Bahasa Indonesia.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang