11. Kesabaran Geo

1.1K 158 1
                                    

Pagi hari kembali hadir menggantikan malam kemarin. Seakan tak bosan, dunia selalu saja berputar dan menghadirkan yang itu itu saja.

Aqeela pun nampak tak bosan untuk pergi ke sekolah. Kini dirinya tengah memasukkan beragam jenis buku ke dalam tasnya. Waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, namun Aqeela sudah bersedia untuk sekolah.

Alasan ia bersiap siap sangat pagi adalah, dipanggil oleh para guru yang ada sangkut pautnya dengan Quis Bahasa Indonesia dua hari lagi. Selaku Ketua Osis, ia harus bisa bertanggung jawab dengan tugasnya. Ini lah konsekuensi yang Aqeela terima ketika menjabat sebagai Ketua Osis, selalu harus datang paling pagi dan pulang paling lambat. Namun ia senang menjalaninya karena bisa menjadi dirinya sendiri.

Ketika ingin memakai jaket, ponselnya kembali berbunyi dan ia menerima pesan dari nomor tidak dikenal yang sempat memberinya pesan sebelumnya.

Matanya berputar dengan malas. Membaca pesan yang dikirim si nomor yang tidak dikenal ini membuatnya jengkel sendiri.

"Lama lo ke sekolah, kaya siput aja jalannya. Cepet bego, lo gamau kan kalah dari hewan"

"Apaan sih ni orang sama samain gw sama hewan aja"

Sampai saat kini Aqeela belum save nomor yang tidak dikenal itu. Walaupun sudah berkali kali orang itu mengirimnya pesan untuk save nomornya, namun ia enggan untuk melakukannya. Lagian, ia tak tau siapa yang menyiramnya pesan.

Sejenak ia berpikir, daripada matanya sakit melihat nomor yang tak dikenal itu lebih baik ia men save nomor dan mengganti namanya.

Segala jenis nama aneh bin nyeleneh untuk si nomor tidak dikenal ini berterbangan di pikirannya.

Jemarinya kemudian mengetik sesuatu guna memberikan 'nama' bagi nomor tidak dikenal ini.

'hantu'

Aqeela tertawa dengan perlahan melihat nama yang ia beri. Sejujurnya ia tak tau apa artinya, namun ia sering melihatnya di sosial media yang tertera di ponselnya.

Masalah ganti nama sudah selesai, Aqeela memutuskan untuk menggendong tasnya dan berangsur pergi dari kamarnya. Tadi, dia sempat di kirimi pesan oleh wakil Osis nya yang katanya sudah dalam perjalanan ke sekolah. Tak mau terlambat, ia pun memutuskan untuk segera ke sekolah.

***

"Pagi bro! Tumben lo udah dateng jam segini"

Rassya yang tengah berjalan dengan ponsel di tangannya itu menoleh kearah Geo yang berjalan di sebelahnya.

"Lo sendiri ngapain dateng jam segini?"

"Biasa, liatin ciwi ciwi cakep bro"

Rassya memutar bola matanya dengan malas. Geo jomblo namun suka melihat betina betina cantik. Dan parahnya lagi Geo hanya memberikan kenyamanan tanpa mau memberi kepastian. Kasihan sekali betina yang terperangkap ucapan manis milik Geo.

"Eh bro, nanti malem lo ke basecamp ga?"

"Kaga tau sih, liat nanti aja lah"

Geo manggut manggut mendengar jawaban dari Rassya. Hening tercipta seketika karena di lorong sekolah masih sepi dan Geo yang tiba tiba berhenti berbicara.

Saat mereka berdua ingin masuk ke dalam kelas, tiba tiba dari arah belakang ada yang menabrak Rassya dengan keras. Ponsel di genggaman Rassya pun sampai terjatuh karenanya.

Geo mendelik kearah ponsel Rassya yang tergeletak dengan naas di atas lantai dingin nan kotor. Belum lagi layar ponsel Rassya yang retak.

"Omg! Hp lo sekarat Sya!" Pekiknya dengan keras.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang