29. Suka atau Engga?

912 137 2
                                    

"Mungkin gw ga pinter kaya lo, tapi masalah cinta gw yang paling unggul"

~ Geonanda Farhan ~

Rassya berjalan menuju tempat pemakaman umum guna mengunjungi makam milik ibunya, Citra.

Setelah berpikir berkali kali, akhirnya Rassya memberanikan untuk pergi ke pemakaman Citra.

Dengan hasrat ingin bertemu dan rasa rindu yang besar, kini Rassya sudah berada di depan makan Citra.

Rassya perlahan jongkok, sembari memegangi batu nisan yang ada di hadapannya. Tangannya tergerak untuk mengelus batu tersebut.

"Ma... Gimana kabar?" Ujar Rassya dengan bergetar.

"Rassya disini sendirian ma, papa pergi ke luar negeri dan Rassya tinggal di basecamp."

Rassya kemudian mengeluarkan bunga dari tasnya, dan menaruh bunga tersebut tepat di depan batu nisan.

"Rassya cuma bisa bawa ini untuk mama, dan bawa doa untuk mama. Maaf sebelumnya Rassya ga pernah bisa berikan hal berharga untuk mama. Kecuali medali itu"

Karena merasa pegal, Rassya memutuskan untuk duduk di samping kuburan mama nya itu.

Sepi terasa karena tak ada sedikitpun yang ingin melayat. Belum lagi, awan yang kelabu membuat hewan hewan bersembunyi di tempat yang nyaman.

Rassya perlahan mengeluarkan buku Bahasa Indonesia yang sudah ia temui di bawah bantalnya. Ia membuka buku tersebut, dan melihat tulisan di pojok kiri halaman pertama.

"Gw yakin lo bisa jawab Quis nanti demi mama lo. Gw juga yakin suatu saat lo bakal nemuin cewe yang bisa nerima lo apa adanya, karena gw paham lagu itu ada sangkut pautnya sama lo. Semangat!

-Ketos Cerewet- "

"Mama ga pernah tau dia kan?"

Jemarinya perlahan mengelus kertas tersebut. Matanya terfokus pada kata kata yang tertera disana.

"Dia adalah wanita terhebat kedua yang Rassya temui setelah Mama. Dia wanita yang spesial, sama kaya mama. Rassya temenan sama dia, tapi kenapa Rassya sakit banget pas tau dia suka sama temen Rassya"

Ia mendongak, dan menatap batu nisan Citra.

"Kalau mama dengar ucapan Rassya, tolong mama jawab. Rassya butuh jawaban, karena Rassya ga paham permasalahan yang sedang Rassya rasakan."

Rassya tersadar ucapannya tadi. Ia kemudian terdiam dan tersenyum kecil.

"Gw ngapain sih, mana mungkin mama bakal jawab"

Rassya kemudian memeluk batu nisan milik mama nya itu, dan mengelusnya dengan perlahan.

"Ma, Rassya kangen mama"

Setelah berpelukan dengan batu nisan, Rassya memutuskan untuk pulang agar tak merasa sedih kembali. Ia bisa mencari hiburan saat di basecamp.

Rassya berdiri, dan berjalan melewati sederet nisan yang ada di pemakaman umum. Kakinya perlahan berjalan keluar, dan menuju halte bus yang sempat ia kunjungi tadi.

Namun langkahnya terhenti ketika ia mengingat seseorang yang rumahnya sama seperti Citra. Rassya menoleh ke belakang, dan tersenyum tipis.

"Gw juga kangen lo kok, Bryan"

*

Aqeela dan Xion mengendara di tengah tengah jalanan, menyalip beberapa mobil dan truk. Aqeela bahkan sampai menutup mata dan memeluk Xion erat erat.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang