46. Ajang pencarian Cecan

704 122 10
                                    

Di hari selanjutnya, hari selasa, pagi hari di SMA Jaya Kusuma nampak cerah dengan matahari yang bersinar dengan terang.

Para murid nampak berkeliaran di luar kelar tanpa terkecuali. Waktu yang menandakan sudah masuk jam pelajaran membuktikan bahwa para guru sedang tak mengajar di kelas mereka. Baik itu tentang rapat ataupun guru yang memang tak masuk sekolah.

Rassya and the geng alias bersama Dava, Geo, Saputra, Teo dan Candra tengah berjalan menuju kantin depan untuk mengisi perut mereka yang sudah terisi sebelumnya. Tanpa kehadiran Xion tak membuat ketampanan mereka berkurang. Pasalnya saat ini ada Saputra yang mempunyai wajah tampan, polos dan manis. Polosnya tentu berbeda dari Dava. Jika Dava polosnya di sifat, kalau Saputra polosnya di wajah. Walau begitu, mereka ada kesamaan juga, yaitu sama sama abnormal.

Sejujurnya geng Cossa Nostra manusianya berisi manusia abnormal namun tampan dan beringas. Anehnya jika humor mereka tengah rendah, maka tawa yang akan disajikan hampir sama dengan terompet sangkakala. Dan anehnya lagi, manusia di geng Cossa Nostra tak seburuk yang siswa lain pikirkan.

Untuk sekian lamanya akhirnya mereka memutuskan makan di kantin depan lagi. Bosan dengan kantin belakang yang hanya bertemu manusia itu itu saja, Rassya mengumandangkan bahwa saat ini dan sampai minggu depan mereka akan makan di kantin depan.

Aroma yang bercampur aduk dapat dirasakan hidung manusia yang masuk ke dalam kantin ini. Suasana yang bersih tanpa asap rokok dan ramai namun tak bising. Memang beda jauh dari kantin belakang yang cenderung suram, kotor serta bising.

Mata Rassya menelaah kursi mana yang akan mereka duduki. Bertemulah ia dengan bangku panjang nan besar yang berada di pojok dekat jendela yang mengarah langsung ke taman depan sekolahan.

"Cus ke sana, pasti keren tuh"

Sontak manusia yang mengikuti langkah Rassya menoleh kearah tunjukkan yang memperlihatkan bangku yang dekat dengan jendela.

"Wah keren tuh, kita duduk disana kan kena cahaya matahari tuh, nah pasti nanti ciwi ciwi ngeliatnya sambil bilang 'shining shimering splendid' gitu tuh pasti" ujar Teo dengan semangat 45.

"Bisa aja lo, palingan semua ciwi ciwi liat gw. Secara gw itu tampan sejak embrio" sahut Geo memamerkan ketampanannya.

"Iya lo emang ganteng, tapi otak lo rata kaya jalan tol"

Ucapan jujur yang disuguhkan Dava pada Geo membuat Geo geram sendiri dan ingin menghabisi Dava saat itu juga. Tapi untung saja nyawa Dava masih bisa ditolong tatkala Rassya mencegah mereka berkelahi.

"Heh udah udah, kuy lah ke bangku itu" lerai Rassya.

Kaki mereka kembali melangkah untuk bisa mencapai bangku tersebut. Sebelum itu tak lupa juga Rassya menyuruh Saputra untuk memesan makanan yang recommended di kantin sini.

Duduk dengan berhadap hadapan, Rassya menempatkan diri di tempat yang paling dekat jendela dan di depannya terdapat Saputra yang masih menghilang memesan makanan.

Matanya menatap liar kearah siswa yang tengah makan di kantin depan. Mencoba mencari Aqeela yang bisa saja ada di sini. Namun sayangnya ia teringat jikalau Aqeela pasti tengah rapat bersama guru guru itu. Secara Aqeela adalah Ketua Osis di SMA ini.

Saputra datang membawa nampan berisi makanan berupa 1 gudeg untuk Candra, 2 mie ayam untuk Teo dan Dava, 1 nasi goreng untuk Geo, dan 2 siomay basah untuk Rassya dan dirinya sendiri, Saputra.

Dengan begini acara makan makan di kantin depan bersama geng Cossa Nostra dimulai.

Banyak yang bilang jika siomay basah kantin belakang enaknya tiada tara. Maka dari itu Rassya mencoba siomay basah dan akhirnya tau bagaimana rasanya. Memang enak, lembut juga. Tapi minus ada di jumlah siomaynya yang hanya sedikit. Wajar saja sih, harganya saja 7 ribu.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang