16. Sekolah lagi

1.1K 175 3
                                    

Rassya memasukkan buku tulis campurannya ke dalam tas, dan juga jaket ke dalam sana.

Dirinya bercermin, di depan kaca besar di kamar yang ia tempati sekarang. Rambutnya ia tata sedemikian rupa agar tampil lebih keren.

Rambut yang biasa ia belah tengah kini ia belah samping. Bibir yang kering ia olesi dengan pelembab bibir yang kemarin ia beli.

Dan untuk pertama kalinya, Rassya memakai blazer berwarna merah maroon itu dengan benar. Terlihat keren dan cukup untuk menutupi perasaan tersakiti di dalam tubuhnya.

Terakhir, yang menjadi masalah adalah dirinya yang tak bisa memakai dasi. Karena tak ingin terlihat tidak sempurna, ia pun memakai dasinya dengan asal asalan agar bisa tampil lebih keren.

"Done!"

Walau dasi berantakan, setidaknya yang lainnya masih terlihat rapi di dirinya.

Melihat rambut yang ia belah samping itu membuatnya tertawa kecil. Sangat aneh, dan juga terasa mengganggu. Tapi ini demi penampilannya yang lebih rapi dan keren.

Setelah dirasa sempurna, Rassya menenggerkan tasnya di bahu kiri dan keluar dari kamar. Tak lupa juga ia mengambil kunci motor yang tergeletak di meja kamarnya.

"Dandan ae lama lo!" Ujar Geo yang sengaja menunggu Rassya.

Karena ini hari pertama masuk setelah hari hari galau Rassya, Geo menjadi orang terspesial yang mengantar Rassya ke sekolah. Sebenarnya hanya Geo yang merasa spesial, namun tidak untuk Rassya.

"Gimana penampilan gw, keren kan?"

Rassya nampak membenarkan kembali rambutnya itu dengan jemari jemarinya agar Geo bisa sadar jika ada yang berubah dari rambutnya.

Namun sayangnya Geo tak paham sama sekali. Maklum, ini masih pagi jadi otak Geo belum sebenarnya ada di posisi yang benar. Belum lagi Geo belum sarapan, menambah keterlambatan otak Geo yang ingin berada di posisi benar.

Rassya menghela nafasnya dengan pelan dan bersabar. Menghadapi Geo memang layaknya menghadapi badai.

"Yaudah lah gausah banyak bacot, gas aja ke sekolah. Gw udah ga sabar!"

Geo menatap curiga kearah Rassya. Sedetik kemudian ia mengeluarkan senyum jahil dan tatapan yang jahil juga.

"Ga sabar ketemu Ketos ya?"

Rassya seketika diam, dan menatap Geo dengan malas.

"Heh, gw ke sekolah itu pengen sombong karena gw udah dapet juara dua. Bukan ketemu sama Ketos sembrono itu!"

"Hey hey jangan berbohong kawan, aku bisa melihatnya dari raut wajahmu"

"Halah sok jadi psikolog lo! Udah lah cepetan gausah banyak ngemeng"

Rassya kesal, dan berjalan lebih dahulu keluar dari rumah dan menuju ke garasi rumah. Diikuti oleh Geo di belakangnya, dia sama sekali tak berhenti untuk mengoceh dan menggoda Rassya yang malu malu ketemu dengan sang Ketos.

Rassya sendiri bahkan sampai merasa risih dengan Geo. Dirinya menyesal, memilih Geo sebagai salah satu membernya. Kalau bukan karena keahlian bertengkarnya, mungkin Rassya tak akan memilih Geo.

Rassya menaiki motor ninjanya yang berwarna merah serta memakai helm hitam miliknya. Tanpa ia sadari, Geo pun ikut duduk di belakangnya, bahkan memeluk pinggang Rassya.

"Ngapain lo ikut naik?!"

Geo terkejut, dan semakin mempererat pelukannya.

"Gw maunya ke sekolah bareng lo, biar ga keliatan jomblo"

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang