5. Ajarin, Please!

1.9K 257 2
                                    

Sorot mata yang tak enak dan terkejut Rassya terima ketika memasuki area sekolah. Dirinya tengah dilihat oleh satu sekolah, baik seangkatan maupun tidak. Bahkan sampai guru pun ikut memandangnya dengan terkejut.

Rassya mengepalkan tangannya dengan kuat. Ini semua gara gara Dava si doggy kupret, semua jadi memandangnya dan membuat ia risih. Terkadang saat ia dibicarakan, Rassya akan menggertaknya dengan kata kata yang nyeleneh.

"Demi apa dia ikut Quis Bahasa Indonesia? Itu kan Quis yang paling susah dan out of the box!"

Bisikan goib seperti itu terus saja didengar telinga suci milik Rassya. Resiko ini memang harus ia tanggung ketika terjadinya tragedi kemarin yang membuatnya tak tau harus bagaimana. Marah atau bungkam seribu bahasa?

"Sya!!!!"

Rassya membalikkan tubuhnya ketika ingin memasuki kelas guna menaruh tas saja. Dapat ia lihat Geo tengah berlari dengan masih menggunakan tas di punggungnya serta ponsel di tangannya.

Geo berhenti tepat di depan Rassya dengan nafas yang terengah engah. Tangannya ia julurkan ke depan Rassya supaya Rassya lihat apa yang baru saja ia lihat.

"Berita lo kesebar luas!"

Rassya menangkis tangan milik Geo dengan keras, matanya juga memperlihatkan kekesalan yang teramat pada Geo, terutama Dava.

"Lo pikir daritadi yang liatin gw terus bisik bisik tentang gw itu mereka lagi ngejudge tubuh gw yang semampai nan berotot ini? Ga bego! Mereka lagi gosipin gw yang konon katanya ikut QUIS BAHASA INDONESIA!!!" Teriak Rassya pada Geo.

Geo seketika ciut mendengar teriakan Rassya, begitu juga dengan para siswa siswi yang berada di sekeliling mereka.

"B-bukan konon Sya, tapi nyata"

"Itu lo tau bego!"

Rassya merangkul Geo kemudian mencekik nya dengan lengannya yang ia tenggerkan di pundak Geo tersebut.

"Semua gara gara lo! Doggy lu emang!"

"Bukan gw yang pencet submit! Kkhhheekk!! Kan Dava yang pencet!" Ujar Geo terpatah patah dengan suaranya yang tengah tercekik di tengah tengahnya.

"Ya lo yang nulis nama gw duluan! Lu cari gara gara bego! Udah tau Dava polosnya berujung bego, lo masih aja kelakuannya kaya gitu! Mampus lo, sakaratul maut aja lah sekalian!"

"A-ampun Syaaa!!!"

"Hei hei hei! Itu kenapa teman kamu di siksa?!"

Teriakan Pak Jaya membuat Rassya harus menjaga jarak dari Geo yang nampak sekarat tersebut. Dirinya tak peduli jika Geo selepas ini akan masuk ke rumah sakit, ia tak peduli bahkan 10000%!

"Saya menunjukkan rasa kasih sayang saya sama Geo Pak!" Ujar Rassya dengan cengengesan.

"Alasan aja kamu! Geo, kamu boleh ke kelas dan jangan bolos lagi! Rassya, ikut ke ruangan Bapak"

Pak Jaya lebih dahulu pergi meninggalkan Rassya dan Geo. Di belakangnya perlahan Rassya ikut berjalan dengan pelan. Sesekali ia juga melirik kearah Geo yang masih memegang lehernya dengan nafas yang sedikit ada sedikit hilang.

"Mampus lo!"

*

"Rassya, apa benar kamu terdaftar sebagai perwakilan MIPA 3 untuk mengikuti Quis Bahasa Indonesia itu?"

Rassya mengangguk dengan pelan

"Iya Pak, tapi itu ga sengaja. Si Geo ngejailin saya sama Dava. Pak, apa ga bisa di batalin aja? Saya gamau pak.."

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang