15. Warm

1K 170 0
                                    

"Temanmu adalah Bahagiamu"

~ Rassya Adreana ~

Hari berlalu begitu cepat, semua juga berjalan dengan cepat. Terasa hambar dan penuh keheningan.

Hari ini, Aqeela untuk pertama kalinya merasa sendiri, tak ditemani oleh siapa pun.

Dea, Ovi bahkan Vino menjauhinya. Jika Dea menjauhi Aqeela dengan alasan 'merebut' Vino, maka Dea menjauhinya dengan alasan ingin berada di sisi Dea. Sedangkan Vino, Aqeela menolaknya kemarin, hingga membuat Vino menjauh dari Aqeela karena rasa sakit yang ia rasakan di hatinya.

Selain mereka bertiga, Aqeela juga sudah lama tak bertemu dengan Ketua Gengster sembrono bin ngeselin. Selama ini yang ia lihat hanyalah para kawanannya, Geo dan Dava.

Dirinya ingin sekali bertanya pada Geo ataupun Dava, tapi rada gengsinya melebihi rasa penasarannya. Lagipula, ia berencana untuk marah dari Rassya dan tak pernah berbicara dengannya lagi sampai Rassya sendiri berlutut minta maaf.

Namun ekspetasi merusak segalanya

Rassya tak pernah bersekolah sejak dua hari yang lalu, sejak diselenggarakannya Quis Bahasa Indonesia. Seharusnya, Rassya bersekolah dan memamerkan kemenangannya pada orang yang terus meremehkannya. Tapi keadaan berkata lain.

Sekarang, Aqeela benar benar kesepian. Ternyata begini rasanya sendirian tanpa adanya Rassya sang pengganggu.

"Sendirian deh..." Ujarnya dengan desahan kecil.

Aqeela berpikir, mengapa Rassya tak masuk untuk dua hari, ataupun keluyuran di sekitaran sekolah. Selain itu juga, apa yang dilakukan lelaki sembrono itu sehingga betah tak masuk sekolah selama dua hari.

"Ngapain sih gw mikirin dia"

Aqeela berhenti dari jalannya, dan berdiam diri ketika berada di depan kelas MIPA 3, kelas milik Rassya.

Dengan perintah otak dan rasa penasaran yang besar, Aqeela menoleh ke jendela kelas guna mencari sosok Rassya.

Nihil, ia tak dapat menemukan Rassya di bangku manapun. Padahal sudah mau bel masuk kelas, ternyata tidak bisa ia temukan sama sekali.

Kakinya pun kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas IPS 1, di lantai dua.

Bermodalkan ponsel di tangan, Aqeela mencoba untuk menghembuskan rasa kebosanan yang melanda saat dirinya tengah berjalan menuju kelas.

"Woah ada Ketos!"

Aqeela mengangkat kepalanya dan menatap seseorang yang memanggilnya tadi. Salah satu kawan Rassya, Geo, tengah menyapanya.

"Lo...."

"Gw Geo, temennya Rassya, Ketua Gengster yang lo benci"

"Oh iya Geo, gw lupa. Btw gw ga terlalu benci sama Ketua lo itu"

Geo manggut manggut mendengarnya.

"Mumpung lo disini... Gw mau nanya, boleh?"

Geo memiringkan kepalanya sesaat.

"Mau nanya apaan dah"

Aqeela memasukkan ponsel ke dalam kantong roknya dan mendekat kearah Geo. Tangannya kemudian terarah ke tangan Geo dan memegang pergelangannya.

"Ikut gw"

"K-kemana?"

Geo hanya pasrah di tarik seperti ini oleh Ketua Osis. Tak sedikit yang melihat mereka berdua bergandengan tangan dan nampak bergosip akibat itu.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang