63. Mulai berlayar

930 157 32
                                    

Pagi hari di SMA Jaya Kusuma.

Para murid nampak lemah, letih, lesu saat memasuki sekolahan. Ini semua karena kemarin, tenaga para murid ter kerahkan untuk festival olahraga kemarin. Saking semangatnya, sampai sampai semangat untuk hari sudah hilang.

Masih ada waktu untuk bisa bersantai santai di sekolah atau pun datang lebih lambat, hari ini spesial free class karena memang disengaja kan begitu. Namun tetap harus sekolah karena melalui sound di setiap kelas mereka akan mendengarkan beberapa pelajaran. Tapi hanya ada di beberapa kelas dan di waktu yang berbeda, jika ada kelas yang tak mendapatkan pelajaran melalui sound kelas, maka ia beruntung.

Motor Dava dan Geo memasuki parkiran sekolah dan memarkirkannya di sana. Kali ini mereka tidak menaiki motor sendiri sendiri, melainkan sudah ada pasangan masing masing. Dava dengan Dea dan Geo dengan Ovi. Awalnya kedua perempuan ini menolak untuk ditawarkan tumpangan, namun karena menghemat uang mereka memutuskan untuk ikut dengan Dava dan Geo.

Tadinya Ovi serta Dea tengah menunggu angkot di pinggiran jalan, namun tiba tiba ada Geo dan Dava yang menghampiri mereka dan memberikan tumpangan.

Ovi turun dari sepeda motor Geo dan langsung pergi karena malas dengan lelaki aneh itu. Namun Geo menunda kepergian Ovi dengan memegangi tangannya.

"Bentar, main pergi aja. Biar ada gandengan ke dalem sekolah, biar lo ga jomblo"

"Ih apaan sih lo, lepasin ga"

"Gamau~"

Selepas perdebatan pagi Ovi dan Geo, ada kemesraan dibalik Dava dan Dea. Dava sedari tadi membuka kan helm yang masih ada di kepala Dea dan melepaskan jaketnya. Dea ingin melepaskan kedua benda itu, namun Dava bersikeras agar dirinya saja yang membukakan. Ternyata dibalik ke abnormal an Dava ada sifat yang lembut dan diimpikan semua perempuan. Dirinya merasa beruntung bisa mengenal Dava.

"Thanks Dav" ujar Dea dengan senyum yang mengembang.

"Santai, kuy masuk"

Saat Dava dan Dea hendak berjalan ke Geo dan Ovi, tiba tiba ada motor Rassya yang melaju di depan mereka dengan cepat. Diisi dengan Aqeela di belakangnya, mereka layaknya seorang pasangan yang masih hangat.

"Eitsss apaan nih, bonceng boncengan" Geo heboh sendiri ketika melihat Aqeela bersama Rassya boncengan menaiki si merah alias motor merah Rassya.

Aqeela turun dari motor sembari melepas helm yang ia pakai. Rassya juga demikian, lalu ia berjalan mendekat Aqeela dan merangkulnya.

"Wah pajak jadian!!" Dea excited dengan kedekatan Rassya dan Aqeela yang tiba tiba sekali.

"Pajak jadian pala lu peang, seharusnya gw yang bilang gitu" Rassya mengadahkan tangannya tanda meminta uang pada Dava, Geo, Dea dan Ovi.

"Lo tau aja gw sama Ovi udah jadian Sya" Geo cengir cengir mengetahui Rassya yang peka nya kelewat batas.

"Enak aja lo bilang kita jadian, ogah banget gw"

Dea mendekat ke arah Ovi dan membisikkan sesuatu. "Awas loh, benci jadi cinta"

"Enak aja lo Dea, males gw"

"Kita ga pacaran barengan kali Sya, gw sama Geo tadi kebetulan liat Ovi sama Dea ngemis angkot di jalanan tadi, karena rasa kasihan jadinya gw sama Geo pungut mereka" dengan senyuman bodohnya Dava tersenyum kearah Dea.

"Sembarangan, gw bukan pengemis ya"

"Heh udah udah, mending masuk daripada ngebacot disini"

"Ketua Osis udah ngomong, masuk masuk" Geo memegang tangan Ovi lalu memaksanya untuk berjalan masuk ke sekolah. Mau tak mau Ovi hanya mengikuti Geo karena sudah lelah untuk memberontak.

She Give Me Love✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang