"Rassya?"
Lelaki itu, Rassya, masuk ke ruangan Samuel. Wajahnya datar bak permukaan meja yang sudah di poles.
Jason hanya menatap Rassya dengan kaki yang perlahan mundur beberapa langkah. Ia berniat hanya melihat dari pojokan saja saat Rassya dan Samuel di satukan.
Samuel memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana, menatap anaknya itu dengan senyum yang terpatri di sana.
"Yah papa udah ketahuan"
Rassya mengumpulkan segala kekuatannya di tangan kanannya untuk menonjok pipi kiri papa nya itu. Sudah terkumpul, Rassya melayangkan tinjunya ke pipi Samuel dengan keras.
Samuel terhuyung sedikit karena tonjokan anaknya itu. Rahangnya serasa ingin lepas akibat pukulan tadi. Sudut bibirnya juga terlihat mengeluarkan sedikit darah.
"Wow, pukulan kamu makin menjadi jadi ternyata"
Rassya tak habis pikir dengan ucapan dan perilaku ayahnya yang masih terlihat santai walaupun sudah ketahuan sebagaimana buruknya Samuel.
"Wah... Masih bisa santai walaupun kedok udah kebuka. You are an psycho" Rassya berujar tak kalah santainya dengan Samuel. Padahal dalam dirinya ingin sekali mencincang, geprek dan panggang ginjal Samuel.
Jason hanya menatap sahut sahutan dari ayah dan anak ini. Masih belum memanas, rasa serunya tak kunjung datang. Ia berniat untuk diam disini sampai mendapatkan tontonan yang enak dipandang.
"Psycho? Papa rasa papa bukan psycho"
Rassya sedikit berjalan jalan di ruangan Samuel sembari melihat lihat isi ruangan yang baru pertama ini ia masuki. "Bryan meninggal karena papa, mama juga meninggal karena papa. Dan Rassya tau kalau nenek meninggal ga wajar karena papa. Papa pikir Rassya bodoh? Saat papa bilang kalau menikah dengan mama cuma mau warisan, Rassya udah bisa tangkap kalau papa bunuh nenek maka otomatis warisan ke tangan mama, dan nantinya akan diambil sama papa. Tapi kenyataanya Rassya yang dikasi warisan. Dan papa cuma bisa bentak mama supaya tau kata sandi kartu Rassya. Papa ada ambil 2 miliar kan?"
Kedok lainnya terbuka, bahkan Jason pun tau semua keburukan yang dilakukan Samuel.
"Biar Rassya tebak, papa pakai uang warisan yang dikasi Rassya buat suap kan? Papa mau suap guru guru di sekolahan Jaya Kusuma sama Bintang Prada dan suap kepolisian serta jaksa" lanjutnya dengan menebak nebak dengan apa uang itu akan di pakai.
"Jangan asal tuduh kamu anak brengsek"
"Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Kalau Rassya brengsek berati papa juga dong?"
"Jaga ucapan kamu! Seharusnya kamu tak terlahir ke dunia ini"
Emosi Rassya makin tersulut tatkala ucapan Samuel yang membuatnya kesal tak terhingga. Kakinya memutuskan untuk berjalan sedikit cepat kearah Samuel dan tangannya tergerak untuk mencengkram kerah Samuel.
"Lantas kenapa Rassya bisa lahir? Apa salah Rassya selama ini sampai harus buat Rassya menderita? Orang yang Rassya sayangi semua papa bunuh. Apa salah Rassya? Apa?!!!"
"Papa ga suka kamu di dunia ini. Apa selanjutnya papa kirim kamu aja ke neraka? Anak biadab ga boleh ada di dunia ini, terutama anak seperti kamu Adreana"
"Papa yang ngelahirin Rassya kesini tapi kenapa Rassya yang salah?! Seharusnya papa yang harus sadar kalau papa adalah ayah yang biadab!!" Rassya berkata dengan nada tinggi disertai dengan lepasnya kerah baju Samuel di akhir kata katanya.
"Jangan pernah kamu ucapkan hal kaya gitu, papa udah ngelakuin hal yang benar! Papa udah bunuh Bryan supaya kamu bisa belajar seperti biasanya, tapi apa? Kamu malah masih ikut geng geng ga jelas itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
She Give Me Love✓
RomanceRassya Adreana adalah Ketua Gengster yang terkenal sangat keji dan beringas, Cossa Nostra. Geng ini adalah Geng yang sangat ditakuti oleh para murid SMA Jaya Kusuma. Selain di sekolahan, Geng Cossa Nostra juga ditakuti di jalanan karena perilaku mer...